1. Profil SMK Bhineka Karya 4 Ampel
Visi SMK Bhineka Karya 4 Ampel yaitu: terwujudnya tamatan yang produktif, berkualitas, berkualitas, berakhlak mulia dan
bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Misi SMK Bhinneka Karya 4 Ampel yaitu :
1. Melaksankan pembelajaran yang efektif dan efesien
2. Melaksanakan sistem pembelajaran berbasis kompetensi dan
berbasis produksi 3.
Menghasilkan tamatan yang berakhlak mulia dan bertaqwa, terampil dan mandiri
4. Meningkatnya kualitas tamatan yang mampu bersaing dipasar
kerja 5.
Membangun jiwa kewirausahaan yang handal 6.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana pembelajaran
7. Mengoptimalkan peran serta masyarakat dan Unit Produksi UP
dalam pengembangan sekolah. 8.
Meningkatkan sarana prasarana yang mendukung pembelajaran 9.
Menjalin hubungan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri DUDI untuk peningkatan kualitas keterampilan
SMK Bhineka Karya 4 Ampel memiliki sarana pembelajaran yang cukup lengkap. Memiliki 12 ruang teori, 3 ruang praktek untuk
masing-masing kompetensi keahlian, selain itu juga dilengkapi dengan lab. Komputer, lab. IPA, ruang perpustakaan, beserta dengan
musholatempat ibadah, sarana olahraga lapangan basket, Ruang Kepala Sekolah, ruang guru, ruang TU, ruang Osis, UKS, ruang BK,
toilet guru dan peserta didik, tempat parkir. Pada tahun ajaran 20152016 ini SMK Bhineka Karya 4 Ampel
bekerja sama dengan berbagai pihak. Umumnya hubungan dalam rangka mendukung keberadaaan sekolah terutama dalam rekruitmen
calon peserta didik baru. Disamping itu SMK Bhineka Karya 4 Ampel memiliki hubungan kerja sama dengan dunia usaha dan industri
DUDI baik berskala mikro, menengah, maupun multinasional seperti PT. Damtex Timatek Salatiga, PT. Primayuda Boyolali, PT.Sadua Indo
Salatiga, CV. Duta Teknik Salatiga, PT. Kubota Semarang, PT. Balai Yasa Yogyakarta, Agung Motor Salatiga, dll. Kerjasama ini dilakukan
untuk untuk mendukung kualitas lulusan melalui program praktek kerja maupun penyerapan lulusan.
2. 2. Masalah Promosi SMK Bhineka Karya 4 Ampel
Masalah promosi kurang efektif dilaksanakan karena ada masalah intern sekolah yang terkait dengan mutu SMK Bhineka
Karya 4 Ampel sendiri yaitu sarana dan prasarana yang masih kurang memadai, karena pendidikan kejuruan membutuhkan
fasilitas belajar yang memadai. Untuk menciptakan kondisi belajar yang mencerminkan keadaan pada dunia kerja secara realiatis dan
edukatif, diperlukan banyak pelengkapan, sarana, dan fasilitas penunjang sesuai dengan jurusan. Contohnya jurusan TKR TPMI
memerlukan mesin dan peralatan perbengkelanmesin bubut untuk praktek serta laboratorium. Selain itu dalam jurusan TKJ harus ada
komputer untuk media pembelajaran yang cukup sesuai dengan jumlah siswa. Namun, pada kenyataannya sarana pembelajaran yang
dibutuhkan belum memadai jumlah dan penggunaannya. Promosi sekolah belum dilaksanakan secara maksimal.
Promosi yang efektif dapat terlaksana jika didukung dengan sarana dan
prasarana yang mendukung. Sarana prasarana merupakan salah satu faktor keunggulan yang dapat ditonjolkan ketika melakukan
promosi untuk mendapat siswa baru. SMK Bhinakarya Karya 4 Ampel ini belum dapat melakukan promosi secara maksimal
dikarenakan fasilitas sekolah yang belum memadai. Hal ini yang menyebabkan SMK Bhineka Karya 4 Ampel belum berani turun
lapangan untuk melakukan promosi yang lebih baik karena keterbatasan yang ada di sekolah. Program promosi sekolah telah
dijalankan dengan 1 presentasi dan memanfaatkan pengurusan di desa-desa sekitar, 2 Presentasi PPDB ke SMPMTs di kabupaten
terutama kecamatan Ampel bahkan diluar kabupaten Boyolali seperti Tengaran dan Kaliwungu kabupaten Semarang, 3 memanfaatkan
pertemuan dengan orangtuawali murid, 4 Memanfaatkan para peserta didik untuk mempromosikan PPDB keteman bermain atau
adik kelas, 5 Memasang spanduk dan rontek di berbagai tempat yang strategis, 6 Membagikan brosur penerimaan peserta didik baru
kepada calon peserta didik baru.
Masalah promosi dari intern sekolah yang kedua adalah jaraklokasi sekolah yang kurang strategis dan
pendirian SMASMK yang lokasinya berdekatan menjadi daya tarik bagi para calon siswa ,
dikarenakan kemudahan akses ke sekolah dan biaya transportasi yang lebih murah. Ini menjadi ancaman bagi SMK Bhinneka Karya 4
Ampel karena bagi calon siswa yang tinggal di luar Desa candi jika ingin bersekolah di sini, harus berjalan sekitar 500 meter dari jalan
umum untuk bisa sampai ke sekolah. Sehingga orangtua ketika ingin mendaftarkan anaknya akan mempertimbangan kembali karena
biaya transportasi yang dibutuhkan bisa lebih mahal dari sekolah negeri yang letaknya dekat dan strategis.
Ketiga adalah belum adanya ketegasan dari pihak sekolah dalam sistem pembayaran SPP. Biaya Sekolah SMK swasta biasanya
lebih mahal dan diatas rata-rata. Hal ini dikarenakan sekolah swasta memiliki visi dan misi tersendiri. Sekolah swasta memiliki standar
pendidikan yang berbeda-beda bagi murid-muridnya. Hampir seluruh dana operasional di sekolah swasta dibebankan kepada para
peserta didik. Sehingga wacana berkembang di masyarakat bahwa sekolah swasta adalah tempat bagi anak-anak yang orang tuanya
memiliki tingkat ekonomi tinggi. Ini menyebabkan para siswa yang dari keluarga dengan perekonomian menengah ke bawah akan
berfikir berulang kali untuk menyekolahkan anaknya disekolah swasta.
Tidak hanya faktor intern saja, namun masalah promosi sekolah juga mendapati masalah dari ekstern yang pertama adalah
pendirian SMK Negeri oleh pemerintah. Berkurangnya jumlah siswa diakibatkan kebijakan pemerintah untuk menambah jumlah SMK
negeri yang tertuang dalam Renstra Depdiknas tahun 2007. Kedua adalah persepsi calon siswa juga menjadi faktor
penyebab menurunnya jumlah siswa di sekolah ini. Karena pandangan siswa terhadap sekolah yang akan dipilih untuk menjadi