adik kelas, 5 Memasang spanduk dan rontek di berbagai tempat yang strategis, 6 Membagikan brosur penerimaan peserta didik baru
kepada calon peserta didik baru.
Masalah promosi dari intern sekolah yang kedua adalah jaraklokasi sekolah yang kurang strategis dan
pendirian SMASMK yang lokasinya berdekatan menjadi daya tarik bagi para calon siswa ,
dikarenakan kemudahan akses ke sekolah dan biaya transportasi yang lebih murah. Ini menjadi ancaman bagi SMK Bhinneka Karya 4
Ampel karena bagi calon siswa yang tinggal di luar Desa candi jika ingin bersekolah di sini, harus berjalan sekitar 500 meter dari jalan
umum untuk bisa sampai ke sekolah. Sehingga orangtua ketika ingin mendaftarkan anaknya akan mempertimbangan kembali karena
biaya transportasi yang dibutuhkan bisa lebih mahal dari sekolah negeri yang letaknya dekat dan strategis.
Ketiga adalah belum adanya ketegasan dari pihak sekolah dalam sistem pembayaran SPP. Biaya Sekolah SMK swasta biasanya
lebih mahal dan diatas rata-rata. Hal ini dikarenakan sekolah swasta memiliki visi dan misi tersendiri. Sekolah swasta memiliki standar
pendidikan yang berbeda-beda bagi murid-muridnya. Hampir seluruh dana operasional di sekolah swasta dibebankan kepada para
peserta didik. Sehingga wacana berkembang di masyarakat bahwa sekolah swasta adalah tempat bagi anak-anak yang orang tuanya
memiliki tingkat ekonomi tinggi. Ini menyebabkan para siswa yang dari keluarga dengan perekonomian menengah ke bawah akan
berfikir berulang kali untuk menyekolahkan anaknya disekolah swasta.
Tidak hanya faktor intern saja, namun masalah promosi sekolah juga mendapati masalah dari ekstern yang pertama adalah
pendirian SMK Negeri oleh pemerintah. Berkurangnya jumlah siswa diakibatkan kebijakan pemerintah untuk menambah jumlah SMK
negeri yang tertuang dalam Renstra Depdiknas tahun 2007. Kedua adalah persepsi calon siswa juga menjadi faktor
penyebab menurunnya jumlah siswa di sekolah ini. Karena pandangan siswa terhadap sekolah yang akan dipilih untuk menjadi
tempatnya bersekolah dapat dipengaruhi oleh orangtua, teman maupun lingkungan. Di Ampel siswa yang telah menempuh
pendidikan dari tingkat dasar SD sampai tingkat SMASMK cenderung memilih untuk masuk di sekolah yang letaknya di kota.
Hal ini menjadi keinginan dari siswa sendiri sehingga bisa keluar dari desanya dan dapat bersekolah di tempat lain. Selain itu pengaruh
dari orangtua maupun teman turut memberikan dampak terhadap siswa dalam menetukan sekolah pilihan.
2. 3. Strategi Promosi
2.3.1 Strategi Bersaing
Dalam menanggulangi persaingan yang terjadi sekarang ini dalam Michael E Porter 2009:71 ada tiga pendekatan strategis
generik yang secara potensial akan berhasil mengungguli perusahaan lain dalam suatu industri. Dalam hal ini strategi
Generik adalah pendekatan untuk mengungguli pesaing dalam industri; dalam memperoleh hasil laba yang tinggi, sedangkan di
industri yang lain keberhasilan dengan salah satu strategi generik mungkin diperlukan hanya untuk mendapatkan hasil laba yang
layak dalam artian mutlak. Berikut adalah tiga strategi generik: 1.
Keunggulan Biaya Menyeluruh
Michael E Porter 2009:71 menyatakan keunggulan biaya memerlukan kontruksi agresif dari fasilitas skala yang efisien,
usaha yang terus-menerus dalam mencapai penurunan biaya, dan overhead biaya lain-lain yang ketat pengindaran pelanggan
marginal, serta minimal biaya dalam bidang-bidang litbang, pelayanan, armada, penjualan, periklanan, dan lain-lain. Posisi
biaya memberikan ketahanan terhadap rivalitas dari para pesaing, karenan biaya yang lebih rendah memungkinkan dapat
menghasilkan laba setelah para pesaing mengorbankan laba mereka demi persaingan.
Pencapaian posisi biaya keseluruhan yang rendah sering kali menuntut bagian pasar relatif tinggi atau lebih dari yang lain.
Menerapakan strategi biaya rendah mungkin memerlukan investasi modal yang besar terlebih dahulu untuk peralatan baru
dan fasilitas yang modern guna mempertahankan keunggulan
biaya.
2. Diferensiasi
Diferensiasi merupakan strategi yang tepat untuk
menghasilakan laba diatas rata-rata dalam suatu industri karena strategi ini mencipyakan posisi yang aman untuk mengatasi
kelima kekuatan persaingan meskipus dari cara yang berbedadari keunggulan
biaya. Karena
strategi diferensiasi
tidak memungkinkan perusahaan untuk mengabaikan biaya namun
biaya bukan strategi utama Michael E Porter2009:74. Diferensiasi menghasilkan margin yang lebih tinggi yang
dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kekuasaan pemasok, dan jelas mengurangi kekuatan pelanggan, karena pelanggan tidak
mempunyai alternatif yang dapat dibandingkan sehingga menjadi kurang
peka terhadap
harga. Pada
akhirnya, lembagaperusahaan yang telah melakukan strategi diferensiasi
ini memperoleh kesetiaan pelanggan akan berada pada posisi yang
lebih baik terhadap produk pengganti daripada para pesaingnya. 3.
Fokus
Michael E Porter 2009:75 menyatakan bahwa strategi fokus dikembangkan untuk melayani target tertentu secara baik.
Memusatkan pada kelompok pembeli, segmen lini produk atau pasar wilayah geografis tertentu, seperti halnya diferensiasi.
Strategi berdasarkan pada pemikiran bahwa suatu lembaga dengan demikian akan mampu melayani target dalam hal ini yaitu
sekolah yang melayani siswanya secara strategis yang sempit secara lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan sekolah -
sekolah lainnya, sebagai pesaing yang bersaing secara lebih luas. Hal ini berimbas pada sekolah yang akan mencapai diferensiasi
karena telah mampu memenuhi kebutuhan target tertentu dengan lebih baik. Strategi fokus juga dapat digunakan untuk memilih
target yang paling tidak rentan terhadap produk pengganti atau
dimana pesaing adalag paling lemah.