Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Daya Saing Sekolah dalam Meningkatkan Peserta Didik Baru di SMK Bhineka Karya 04 Ampel

(1)

(2)

HASIL W AW ANCARA Hari/ tanggal : Desember 2015

Tempat : Ruang Kepala Sekolah W aktu : 10.15-11.20 W IB

Hasil W awancara dengan Kepala Sekolah SM K Bhineka karya 4 Ampel untuk mengetahui keadaan sekolah

1. Kapan sekolah ini berdiri?

Jawab : Sekolah berawal dari farming, setelah farming berdiri terjadi kemerosotan sehingga sekolah berubah haluan menjadi STM dan pada tahun 1993 berubah nama menjadi SMK karena kebijakan dari dinas sehingga menjadi SMK Bhineka karya 4 Ampel.

2. Bagaimana sejarah berdirinya setiap jurusan yang ada di sekolah? Jawab : Jurusan Teknik Kendaraan Ringan ( TKR ) dan Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri TPMI sudah berdiri dari awal sekolah didirikan sedangkan jurusan Teknik Komputer Jaringan ( TKJ ) baru berjalan 4 tahun

3. Bagaimana keadaan sarana dan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah ini?

Jawab : Keadaan sarana dan fasilitas yang ada sudah cukup baik seperti gedung belajar, perpustakaan, Lab IPA, Lab Komputer, Ruang Musik, Bengkel TKR, TPMI, TKJ, , kantor seperti ruang kepala sekolah, kesiswaan, staf administrasi dan ruang guru.

4. Apakah pengunaan fasilitas yang dimiliki sekolah sudah dimanfaatkan secara maksimal? Seperti lab, perpustakaan dan ruang praktek lainnya .

Jawab : Pemakaian fasilitas untuk pembelajaran umumnya sudah dapat digunakan dengan maksimal.

5. Bagaimana pendidikan dan kompetensi tenaga pengajar di sekolah ? Jawab : Untuk Sebagian besar guru sudah sarjana tapi masih ada dua orang guru yang masih diploma bahkan sekarang ada guru yang sedang menempuh studi pendidikan di paska sarjana. Untuk kompetensi sudah sesuai dengan bidang keahliannya dan guru telah memiliki sertifikat keahlian.


(3)

6. Jurusan yang paling diminati siswa di sekolah

Jawab : Jurusan Teknik Kendaraan Ringan ( TKR ) fokusnya pada bidang otomotif mobil karena saat ini yang diminati masyarakat adalah dunia perbengkelan otomotif .

7. Jurusan yang kurang diminati siswa di sekolah

Jawab : Jurusan Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri ( TPMI ) yang fokusnya membuat onderdil atau mesin-mesin otomotif.

8. Apa saja prestasi siswa yang pernah diraih siswa?

Jawab : Prestasi yang pernah diraih siswa cukup banyak. Seperti Lomba keterampilan siswa dan lomba bidang olahraga di tingkat kecamatan, Kabupaten bahkan ada yang sampai tingkat Provinsi 9. Apakah ada kerjasama antara orangtua dan sekolah untuk kemajuan

sekolah / siswa ?

Jawab : kerjasama dengan orangtua ada jika terjadi masalah dengan siswa, Sekolah juga melakukan komunikasi dengan orangtua untuk penanganan siswa di rumah secara maksimal. Pertemuan sekolah, yayasan dengan orangtua biasanya terjadi ketika penerimaan rapor. 10. Bagaimana hubungan sekolah dengan masyarakat sekitar ?

Jawab : Ada hubungan yang baik antara pihak sekolah dengan masyarakat sekitar hubungan ini terjalin dengan adanya kerjasama untuk keamanan lingkungan, gotong royong untuk kebersihan lingkungan dan ketika ada acara perayaan hari raya tertentu.

11. Bagaimana keadaan sekolah selama 5 tahun terakhir apakah mengalami kemajuan atau kemunduran? jika ada kemajuan dalam bidang apa dan jika terjadi kemunduran dalam bidang apa?

Jawab : Selama 5 tahun terakhir sekolah mengalami sedikit peningkatan, diantaranya sudah tersedianya Lab IPA, alat-alat musik, fasilitas internet dan kualitas siswa juga semakin baik dengan prestasi dalam lomba-lomba bidang olahraga di tingkat kabupaten. Namun ada juga penurunan dikarenakan ada program sekolah yang belum terlaksana dengan baik seperti penyediaan alat praktek untuka jurusan TPMI belum terpenuhi karena ada alat yang rusak dan sekolah belum bisa memperbaiki atau membeli yang baru. Sekolah juga mengalami penurunan minat siswa baru karena


(4)

pendirian SMK Negeri oleh pemerintah di lokasi yang dekat dengan SMK BK 4 seperti SMK Negeri di kemusu, SMK Wonosegoro, SMK Negeri Tengaran dan SMK Negeri Kaliwungu.Yang terakhir promosi tentang sekolah yang belum terlakasana dengan baik karena terkendala karena biaya.

Ampel, Desember 2015 Mengetahui,

Kepala Sekolah Peneliti


(5)

Hasil wawancara & FGD kepala sekolah, guru dan siswa “ Penurunan jumlah siswa di SMK Bhineka Karya 4 Ampel”

08 Desember 2015

Berdasarkan rangkuman barainstorming pada saat FGD dan wawancara ditemukan penyebab penurunan jumlah siswa untuk bersekolah di SMK Bhinneka Karya 4 Ampel adalah sebagai berikut:

1) Sarana prasarana

Pendidikan kejuruan membutuhkan fasilitas belajar yang memadai. Karena untuk menciptakan kondisi belajar yang mencerminkan keadaan pada dunia kerja secara realiatis dan edukatif, diperlukan banyak pelengkapan, sarana, dan fasilitas penunjang sesuai dengan jurusan. Contohnya jurusan TKR & TPMI memerlukan mesin dan peralatan perbengkelan/mesin bubut untuk praktek serta laboratorium. Selain itu dalam jurusan TKJ harus ada komputer untuk media pembelajaran yang cukup sesuai dengan jumlah siswa. Namun, pada kenyataannya sarana prasarana pembelajaran yang dibutuhkan belum memadai jumlah dan penggunaannya. Hasil diskusi dengan guru, belum ada pergantian fasilitasyang rusak secara keselurahnan yang digunakan siswa untuk praktek dari sejak sekolah didirikan,. Telah ada perbaikan untuk alat-alat yang rusak tapi belum semua dikarenakan dana yang belum mencukupi. Padahal, Sarana dan prasarana merupakan kelengkapan utama dalam sekolah kejuruan yang wajib ada, seharusnya pengadaan alat praktek yang standar, laboratorium yang memadai dapat membuat ketertarikan kepada siswa yang akan dan sudah bersekolah di SMK Bhinneka Karya 4 Ampel. Sehingga proses hingga output lulusan dari sekolah ini tidak hanya mengetahui teori saja namun dapat lebih interaktif dan kreatif menerapkan teori –teori yang didapatkan kedalam dunia kerja


(6)

2) Belum adanya ketegasan dari pihak sekolah dalam sistem pembayaran SPP.

Biaya Sekolah SMK swasta biasanya lebih mahal dan diatas rata-rata. Hal ini dikarenakan sekolah swasta memiliki visi dan misi tersendiri. Sekolah swasta memiliki standar pendidikan yang berbeda-beda bagi murid-muridnya. Hampir seluruh dana operasional di sekolah swasta dibebankan kepada para peserta didik. Sehingga wacana berkembang di masyarakat bahwa sekolah swasta adalah tempat bagi anak-anak yang orang tuanya memiliki tingkat ekonomi tinggi. Ini menyebabkan para siswa yang dari keluarga dengan perekonomian menengah ke bawah akan berfikir berulang kali untuk menyekolahkan anaknya disekolah swasta.

Pungutan biaya sekolah yang ada di SMK Bhinneka Karya 4 Ampel ini relatif terjangkau, namun masih ada saja siswa yang menunda pembayaran SPP.Padahal hasil dari pembayaran SPP ini digunakan sekolah untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah untuk media pembelajaran siswa itu sendiri. Akibat dari banyaknya siswa menunda pembayaran SPP menyebabkan dana yang dibutuhkan tersebut macet. Sekolah belum berani memberikan tindakan atau kebijakan yang tegas untuk membuat pembayaran SPP ini dibayarkan tepat waktu. Karena rata-rata perekonomian orangtua siswa berada di kategori menengah ke bawah.

Berikut gambaran perekonomian orangtua siswa SMK Bhinneka Karya 4 Ampel :

Tabel 3. Perekonomian Orangtua Siswa SMK Bhinneka Karya 4 Ampel

Ekonomi Orang Tua Siswa


(7)

Tk.1 Tk. 2 Tk.3 Tk.4

Pra-sejahtera 1

(Miskin) 43 55 42 -

Menengah&

Sejahtera 2 3 5 -

TOTAL 45 58 47 -

3. Persepsi calon siswa

Pandangan siswa terhadap sekolah yang akan dipilih untuk menjadi tempatnya bersekolah dapat dipengaruhi oleh orangtua, teman maupun lingkungan. Di Ampel siswa yang telah menempuh pendidikan dari tingkat dasar ( SD ) sampai tingkat SLTA cenderung memilih untuk masuk di sekolah yang letaknya di kota. Hal ini menjadi keinginan dari siswa sendiri sehingga bisa keluar dari desanya dan dapat bersekolah di tempat lain. Selain itu pengaruh dari orangtua maupun teman turut memberikan dampak terhadap siswa dalam menetukan sekolah pilihan. Ajakan teman untuk bersekolah di tempat lain maupun keinginan orangtua untuk anaknya dapat merasakan pendidikan di kota.

3) Kurang berani untuk promosikan sekolah

Promosi yang efektif dapat terlaksana jika didukung dengan sarana dan prasarana yang mendukung. Sarana prasarana merupakan salah satu faktor keunggulan yang dapat ditonjolkan ketika melakukan promosi untuk mendapat siswa baru. SMK BK belum dapat melakukan promosi secara maksimal dikarenakan fasilitas sekolah yang belum memadai. Hal ini yang menyebabkan SMK BK 4 belum berani turun lapangan untuk melakukan promosi yang lebih baik karena keterbatasan yang ada di sekolah.


(8)

4) Pendirian sekolah Negeri di dekat lokasi SM K Bhinneka Karya 4 Ampel.

Keberadaan sekolah swasta makin terpuruk dengan berkurangnya peserta didik baru. Berkurangnya jumlah siswa diakibatkan kebijakan pemerintah untuk menambah jumlah SMK negeri yang tertuang dalamRenstra Depdiknas tahun 2007. Selain itu, ada juga sekolah negeri yang melanggar aturan dengan menambah jumlah rombongan belajar (rombel) dari ketetapan. Kondisi Ini terjadi di SMK Bhinneka Karya 4 Ampel, bahwa banyaknya sekolah SMA atau SMK Negeri yang didirikan di sekitar kecamatan Ampel memberikan dampak yang signifikan yaitu menurunnya minat siswa untuk bersekolah di SMK BhinnekaKarya 4 Ampel. Para siswa lebih memilih bersekolah di sekolah Negeri karena biaya sekolah yang murah. Bahkan ada sekolah yang menawarkan sekolah garis dan para siswa diberikan seragam sekolah gratis.

5) Jarak.

Hadirnya SMK Negeri yang letaknya strategis menjadi daya tarik bagi para calon siswa , dikarenakan kemudahan akses ke sekolah dan biaya transportasi yang lebih murah.Ini menjadi ancaman bagi SMK Bhinneka Karya 4 Ampel karena bagi calon siswa yang tinggal di luar Desa candi jika ingin bersekolah di sini, harus berjalan sekitar 500 meter dari jalan umum untuk bisa sampai ke sekolah. Sehingga orangtua ketika ingin mendaftarkan anaknyaakanmempertimbangan kembali karenabiaya transportasi yang dibutuhkan bisa lebih mahal dari sekolah negeri yang letaknya dekat dan strategis.


(9)

1. Apa saja faktor kekuatan SMK Bhineka Karya 04 Ampel? 2. Apa saja faktor kelemahan SMK Bhineka Karya 04 Ampel? 3. Apa saja faktor peluang SMK Bhineka Karya 04 Ampel? 4. Apa saja faktor ancaman SMK Bhineka Karya 04 Ampel?

5. Bagaimana dengan gedung, sarana prasarana pembelajaran dan praktik di SMK Bhineka Karya 04 Ampel?

6. Berapakah program studi yang mempunyai unit produksi?

7. Bagaimana kerjasama sekolah yang terjalin dengan dunia usaha dan industri?

8. Bagaimana relasi sekolah dengan sekolah lain terutama dengan sekolah menengah pertama (SMP/MTS)?

9. Bagaimana relasi sekolah dengan orangtua siswa selama ini? 10. Bagaimana relasi sekolah dengan alumni selama ini? 11. Apa saja prestasi akademik dan non akademik yang sudah

diperoleh sekolah?

12. Bagaimana peran serta pemerintah dan kebijakannya dalam perkembangan sekolah ini?

13. Bagaimana peran serta yayasan dalam perkembangan sekolah ini?

14. Dari mana sumber dana operasional sekolah? Apakah sudah terpenuhi dengan baik?

15. Bagaimana kedisiplinan kepala sekolah, guru, karyawan, maupun siswa?

16. Bagaimana kompetensi, dedikasi dan kerjasama kepala sekolah, guru, dan tenaga pengajar lainnya di sekolah?

17. Bagaimana dengan biaya sekolah yang di bebankan kepada siswa?

18. Bagaimana kondisi perekonomian masyarakat sekitar lingkungan sekolah?

19. Apa pengaruhnya teknologi bagi perkembangan sekolah?

20. Usaha apa saja yang sudah dilakukan sekolah selama ini dalam meningkatkan jumlah peserta didik baru?


(10)

(11)

Tabel.1.2 Studi pendahuluan 8 November 2015 - 20 Januari 2016

Penurunan peserta didik baru di SMK Bhineka Karya 04 Ampel

Wawancara

Kepala Sekolah Yayasan Waka Guru Siswa

Pendirian sekolah negeri  Kebijakan pemerinatah Renstra Depdiknas tahun 2007 : pembangunan sekolah

kejuruan harus diperbanyak

 Siswa lebih tertarik ke sekolah negeri

 Kondisi

Fasilitas kurang memadai

 Sekolah minim untuk penambahan fasilitas  Alat pembelajaran cenderung mahal

 Dana yang dimiliki sekolah belum memadai  Pembayaran Kurang beraninya promosikan sekolah  Keadaan sekolah (fasilitas kurang memadai untuk mempromosika n kualitas sekolah)

 Biaya untuk memenuhi fasilitas tersebut kurang

Belum ada ketegasan dari Kepsek dalam pembayaran SPP

 Menyesuaikan dengan kondisi ekonomi orang tua atau kelalaian dari siswa

 Sarana & prasarana pembelajaran kurang

 Alat

pembelajaran

Persepsi siswa dari lingkungan sekitar

 Siswa ingin bersekolah di kota  Ingin mengganti suasana baru ketika belajar  Fasilitas sekolah menengah sekitar swasta/negeri lebih lengkap


(12)

perekonomian masyarakat berada di kelas menengah kebawah SPP macet  Kondisi perekonomian orangtua berada di kelas menengah kebawah  Pembayaran SPP macet  Kondisi perekonomian orangtua

berada di kelas menengah kebawah

 Sekolah lain melakukan promosi door to door dengan menjanjikan seragam. SPP dan buku sekolah gratis cenderung mahal  faktor lingkungan juga mempengaruhi apalagi sekarang ini banyak SMA/SMK negeri di dirikan tanpa memikirkan nasib sekolah swasta.

Jarak sekolah negeri yang stratergi  Kemudahan akses transportasi untuk peserta didik  Menghemat biaya  Kondisi perekonomian masyarakat berada di kelas


(13)

menengah kebawah sehingga mencari sekolah yang ringan dan bebas biaya


(14)

BUKU PANDUAN PROMOSI

SMK BHINEKA KARYA 4 AMPEL

Oleh

NAM A : Sabet Vineke Nuryana NIM : 942014010

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA


(15)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis menghaturkan kepada Tuhan yang Maha Esa telah memberikan kemampuan dan kesempatan hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan produk ini yang berupa buku panduan promosi. Buku panduan ini adalah bagian dari penyempurnaan tesis penulis, sebagai pedoman bagi SMK Bhineka Karya 4 Ampel dan jajaran pendidikan yang lain untuk melaksanakan kegiatan mempromosikan sekolah.

Sekolah membutuhkan panduan program promosi sekolah untuk menjadikan pedoman bagi sekolah. Panduan ini membantu menjaga kestabilan dan meningkatkan jumlah peserta didik baru, pihak sekolah dapat melakukan kegiatan promosi dengan matang, terencana dan efektif. Karena promosi sekolah mempunyai kemampuan untuk mengkomunikasikan manfaat yang dapat diperoleh sekolah kepada kepelanggan potensial sekolah yaitu masyarakat terutama calon peserta didik baru.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam buku panduan ini. untuk itu penulis memohon kritik dan saran untuk penyempurnaan buku panduan ini. semoga buku panduan ini dapat memberika manfaat bagi SMK Bhineka Karya 4 Ampel dan jajaran pendidikan lainnya.

Salatiga, 1 Juni 2016

Sabet Vineke Nuryana Penulis


(16)

RINGKASAN BUKU PANDUAN PROM OSI

Ketahanan sekolah yang mampu berdiri dan mampu memenuhi kepercayaan masyarakat itu sangatlah penting. Karena sekolah itu dituntut untuk terus menerus meningkatkan usaha dalam meninggatkan kepuasan masyarakat yang mempercayai jasa pendidikan ini. Saat ini sekolah dituntut untuk mendapatkan input atau calon siswa baru dengan persiapan dan cara yang lebih matang. Karena ini dalam proses pembelajaran demi memenuhi standart rombel yang sudah ditetapkan serta dalam meningkatkan jumlah peserta didik baru di SMK Bhineka Karya 4 Ampel dengan program promosi sekolah. Program promosi sekolah dilakukan sebagaimana mestinya, untuk menghadapi persaingan antar sekolah dalam mendapatkan peserta didik baru sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.

Tujuan dari penyusunan panduan program promosi SMK Bhineka Karya 4 Ampel adalah sebagai berikut: 1). Menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan program promosi untuk meningkatkan jumlah peserta didik baru di SMK Bhineka Karya 4 Ampel. 2). Membantu memberi kemudahan untuk seluruh jajaran SMK Bhineka Karya 4 Ampel dalam menentukan prioritas program promosi sekolah sebagai kegiatan tahunan yang dibiayai dari APBS atau sumber-sumber dana yang lainnya. 3). Sebagai pedoman untuk mengevaluasi terhadap pelaksanaan program promosi oleh SMK Bhineka Karya 4 Ampel sebagai bagian dari strategi daya saing sekolah dalam meningkatkan jumlah peserta didik baru.

Panduan program promosi sekolah digunakan untuk menjadikan pedoman bagi sekolah dalam membantu menjaga kestabilan dan meningkatkan jumlah peserta didik baru. Oleh karena promosi sekolah mempunyai kemampuan untuk mengkomunikasikan manfaat yang dapat diperoleh sekolah kepada kepelanggan potensial sekolah yaitu masyarakat terutama calon peserta didik baru. Sehingga pihak sekolah dapat melakukan kegiatan promosi dengan matang, terencana dan efektif.


(17)

DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1. 1. Latar Belakang ... 1

1. 2. Tujuan ... 4

1. 3. Sasaran ... 5

BAB 2. PEM ASARAN SM K BHINEKA KARYA 4 AM PEL ... 6

2. 1. Pofil SM K Bhineka Karya 4 Ampel ... 6

2. 2. M asalah promosi di SM K Bhineka Karya 04 Ampel ... 9

2. 3. Strategi Promosi... 12

BAB 3. IM PLEM ENTASI PROM OSI SM K BHINEKA KARYA 4 AM PEL ... 21

3. 1. Implementasi Promosi SM K Bhineka Karya 4 Ampel... 21

3. 2. Tahap-tahap Pelaksanaan Promosi ... 23

3. 3. Pengukuran hasil ... 30

3. 4. Tindak Lanjut ... 31

BAB 4. PENUTUP ... 33

DAFTAR PUSTAKA... 35 LAMPIRAN


(18)

BAB I PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Ketahanan sekolah yang mampu berdiri dan mampu memenuhi kepercayaan masyarakat itu sangatlah penting. Karena sekolah itu dituntut untuk terus menerus meningkatkan usaha dalam meninggatkan kepuasan masyarakat yang mempercayai jasa pendidikan ini. Saat ini sekolah dituntut untuk mendapatkan input atau calon siswa baru dengan persiapan dan cara yang lebih matang. Karena ini dalam proses pembelajaran demi memenuhi standart rombel yang sudah ditetapkan serta dalam meningkatkan jumlah peserta didik baru di SMK Bhineka Karya 4 Ampel dengan program promosi sekolah.

Program promosi sekolah dilaksanakan untuk menghadapi persaingan antar sekolah dalam mendapatkan peserta didik baru sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. Memperhatikan begitu banyak jumlah sekolah di kabupaten Boyolali ini, adapun jumlah dari 39 SMA, 33 SMK, 9 Madarasah. Jumlah tersebut adalah 17 SMA Negeri, 22 SMA Swasta, 9 SMK Negeri, 24 SMK Swasta, 4 MA Negeri, 5 MA swasta.

Khususnya di kecamatan Ampel dengan lokasi yang saling berdekatan yang ada di tengah-tengah masyarakat saat ini terdiri atas SMK Negeri dan SMK swasta antara lain sekolah menengah atas (SMA) seperti SMA Negeri 1 Ampel dan SMA Tunas Harapan, dan juga sekolah menengah kejuruan (SMK) seperti SMK Pembangunan dan SMK An-Nur, SMK Islam Sudirman.

Hal ini menjadikan SMK Bhineka Karya 4 Ampel bercita-cita memiliki jumlah peserta didik yang banyak dan stabil sesuai dengan jumlah kelas yang ada. Karena dalam hal ini, jumlah siswa yang banyak dapat menentukan pengembangan dan peningkatan mutu sekolah. Apabila jumlah siswa makin tahun ajaran baru makin menurun, ini akan menjadikan hal yang dapat menurunkan kualitas


(19)

dan manajemen sekolah. Manajemen sekolah akan kesulitan dalam menetapkan kebijakan sekolah seperti dalam bidang akademik, kesiswaan sarana prasarana, pembiayaan sekolah, serta kewajiban mengajar guru yang tidak dapat terpenuhi.

Masalah seperti ini terjadi di SMK Bhinneka karya 4 Ampel yang merupakan salah satu sekolah swasta di kabupaten Boyolali SMK Bhinneka Karya 4 Ampel yang daya saing sekolahnya mengalami penurunan sehingga mengakibatkan jumlah siswa bari dari tahun pelajaran 2006/2007 dan terus mengalami penurunan jumlah sampai tahun pelajaran 2015/2016. Penurunan jumlah siswa dapat dilihat pada tabel

Tabel 1: Jumlah Siswa baru SMK Bhinneka Karya 4 Ampel

Berdasarkan diagram di atas penurunan jumlah siswa terjadi dari tahun ke tahun paling banyak pada tahun ajaran 2015/2016 yaitu jumlah siswa baru hanya sebanyak 39 siswa, walaupun pada tahun ajaran 2014/2015 jumlah siswa baru mengalami peningkatan sejumlah 62 orang, namun pada tahun ajaran 2015/2016 ini hanya mendapatkan siswa baru dengan jumlah yang sangat minim yaitu 39 siswa baru. Melihat untuk setiap jurusan hanya ada satu rombongan belajar dan masih ada tujuh kelas kosong yang disediakan sekolah untuk digunakan oleh siswa. Ketidakstabilan PPDB menimbulkan kekhawatiran bagi pihak SMK Bhineka Karya 4 Ampel dengan perkembangan serta kemajuan sekolah ini.

110 117 120 96

60 80

50 46 40 60 62 39

/ … / … / … / … / … / … / … / … / … / … / … / …

Jumlah Siswa Baru di SMK

Bhineka Karya 4 Ampel


(20)

Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa ada masalah yang terjadi di SMK Bhinneka Karya 4 Ampel mengalami penurunan jumlah siswa baru.

Oleh karena itu diperlukan sebuah panduan program promosi sekolah untuk menjadikan pedoman bagi sekolah. Karena dapat membantu menjaga kestabilan dan meningkatkan jumlah peserta didik baru, pihak sekolah dapat melakukan kegiatan promosi dengan matang, terencana dan efektif. Karena promosi sekolah mempunyai kemampuan untuk mengkomunikasikan manfaat yang dapat diperoleh sekolah kepada kepelanggan potensial sekolah yaitu masyarakat terutama calon peserta didik baru.

1. 2. Tujuan Panduan

Tujuan dari penyusunan panduan program promosi SMK Bhineka Karya 4 Ampel adalah sebagai berikut:

a. Menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan program promosi untuk meningkatkan jumlah peserta didik baru di SMK Bhineka Karya 4 Ampel.

b. Membantu memberi kemudahan untuk seluruh jajaran SMK Bhineka Karya 4 Ampel dalam menentukan prioritas program promosi sekolah sebagai kegiatan tahunan yang dibiayai dari APBS atau sumber-sumber dana yang lainnya.

c. Sebagai pedoman untuk mengevaluasi terhadap pelaksanaan program promosi oleh SMK Bhineka Karya 4 Ampel sebagai bagian dari strategi daya saing sekolah dalam meningkatkan jumlah peserta didik baru.

1. 3. Sasaran

a. Terwujudnya panduan program promosi SMK Bhineka Karya 4 Ampel dan dapat terlaksana sehingga mendapatkan calon peserta didik baru sesuai dengan target yang sudah ditetapkan sekolah. b. Terlaksananya kegiatan promosi sekolah sebagai bagian dari

strategi daya saing SMK Bhineka Karya 4 Ampel.

c. Meningkatnya jumlah peserta didik baru yang bersekolah di SMK Bhineka Karya 4 Ampel.


(21)

BAB II

PROFIL DAN PERM ASALAHAN SM K BHINEKA KARYA 4 AM PEL

2. 1. Profil SM K Bhineka Karya 4 Ampel

SMK Bhinneka Karya 4 Ampel berdiri pada tanggal 8 Maret 1993. Sekolah Menengah kejuruan ini terletak di Jalan Farming, Tukangan, Candi Ampel, Boyolali, berada di bawah naungan yayasan Bhineka Karya.

Keberadaan sekolah tidak tepat berada di jalan umuM, jika menggunakan kendaraan umum maka siswa harus berjalan sekitar 500 meter untuk bisa sampai ke sekolah. Pada awal didirikan sekolah ini memiliki dua jurusan yaitu Teknik Mekanik Otomotif (TMO) dan Teknik Mekanik Industri (TMI), tetapi pada tahun ajaran 2010/2011 di SMK menggantikan nama jurusan yang lama menjadi Teknik Kendaraan Ringan (TKR), dan Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri (TPMI) dan pada tahun ajaran 2011/2012 dibuka satu jurusan baru Teknik Komputer Jaringan (TKJ) sehingga total jurusan menjadi 3.

Tenaga pengajar di SMK Bhinneka Karya 4 Ampel sebagian besar adalah lulusan dari berbagai Perguruan Tinggi yang sesuai dengan bidangnya. Dalam pengangkatan ada guru yang diperbantukan dari Depdikbud dan ada yang diangkat oleh Yayasan. Saat ini jumlah tenaga edukatif di SMK Bhinneka Karya 4 Ampel baru mendekati jumlah ideal yaitu 20 dengan Guru Tetap (GT) 13 orang dan Guru Tidak tetap 7 orang.

Sebagian besar siswa berasal dari lingkup wilayah Ampel, ada juga sebagian siswa yang berasal dari luar ampel, seperti Kaliwungu, Tengaran, Cepogo dan lain-lain. Adapun status dari sekolah ini adalah “Terakreditasi B”.


(22)

Visi SMK Bhineka Karya 4 Ampel yaitu: terwujudnya tamatan yang produktif, berkualitas, berkualitas, berakhlak mulia dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

Misi SMK Bhinneka Karya 4 Ampel yaitu :

1. Melaksankan pembelajaran yang efektif dan efesien

2. Melaksanakan sistem pembelajaran berbasis kompetensi dan berbasis produksi

3. Menghasilkan tamatan yang berakhlak mulia dan bertaqwa, terampil dan mandiri

4. Meningkatnya kualitas tamatan yang mampu bersaing dipasar kerja

5. Membangun jiwa kewirausahaan yang handal

6. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana pembelajaran

7. Mengoptimalkan peran serta masyarakat dan Unit Produksi (UP) dalam pengembangan sekolah.

8. Meningkatkan sarana prasarana yang mendukung pembelajaran 9. Menjalin hubungan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri

(DU/DI) untuk peningkatan kualitas keterampilan

SMK Bhineka Karya 4 Ampel memiliki sarana pembelajaran yang cukup lengkap. Memiliki 12 ruang teori, 3 ruang praktek untuk masing-masing kompetensi keahlian, selain itu juga dilengkapi dengan lab. Komputer, lab. IPA, ruang perpustakaan, beserta dengan mushola/tempat ibadah, sarana olahraga (lapangan basket), Ruang Kepala Sekolah, ruang guru, ruang TU, ruang Osis, UKS, ruang BK, toilet guru dan peserta didik, tempat parkir.

Pada tahun ajaran 2015/2016 ini SMK Bhineka Karya 4 Ampel bekerja sama dengan berbagai pihak. Umumnya hubungan dalam rangka mendukung keberadaaan sekolah terutama dalam rekruitmen calon peserta didik baru. Disamping itu SMK Bhineka Karya 4 Ampel memiliki hubungan kerja sama dengan dunia usaha dan industri (DUDI) baik berskala mikro, menengah, maupun multinasional seperti PT. Damtex/ Timatek Salatiga, PT. Primayuda Boyolali, PT.Sadua Indo


(23)

Salatiga, CV. Duta Teknik Salatiga, PT. Kubota Semarang, PT. Balai Yasa Yogyakarta, Agung Motor Salatiga, dll. Kerjasama ini dilakukan untuk untuk mendukung kualitas lulusan melalui program praktek kerja maupun penyerapan lulusan.

2. 2. M asalah Promosi SM K Bhineka Karya 4 Ampel

Masalah promosi kurang efektif dilaksanakan karena ada masalah intern sekolah yang terkait dengan mutu SMK Bhineka Karya 4 Ampel sendiri yaitu sarana dan prasarana yang masih kurang memadai, karena pendidikan kejuruan membutuhkan fasilitas belajar yang memadai. Untuk menciptakan kondisi belajar yang mencerminkan keadaan pada dunia kerja secara realiatis dan edukatif, diperlukan banyak pelengkapan, sarana, dan fasilitas penunjang sesuai dengan jurusan. Contohnya jurusan TKR & TPMI memerlukan mesin dan peralatan perbengkelan/mesin bubut untuk praktek serta laboratorium. Selain itu dalam jurusan TKJ harus ada komputer untuk media pembelajaran yang cukup sesuai dengan jumlah siswa. Namun, pada kenyataannya sarana pembelajaran yang dibutuhkan belum memadai jumlah dan penggunaannya.

Promosi sekolah belum dilaksanakan secara maksimal. Promosi yang efektif dapat terlaksana jika didukung dengan sarana dan prasarana yang mendukung. Sarana prasarana merupakan salah satu faktor keunggulan yang dapat ditonjolkan ketika melakukan promosi untuk mendapat siswa baru. SMK Bhinakarya Karya 4 Ampel ini belum dapat melakukan promosi secara maksimal dikarenakan fasilitas sekolah yang belum memadai. Hal ini yang menyebabkan SMK Bhineka Karya 4 Ampel belum berani turun lapangan untuk melakukan promosi yang lebih baik karena keterbatasan yang ada di sekolah. Program promosi sekolah telah dijalankan dengan 1) presentasi dan memanfaatkan pengurusan di desa-desa sekitar, 2) Presentasi PPDB ke SMP/MTs di kabupaten terutama kecamatan Ampel bahkan diluar kabupaten Boyolali seperti Tengaran dan Kaliwungu kabupaten Semarang, 3) memanfaatkan pertemuan dengan orangtua/wali murid, 4) Memanfaatkan para peserta didik untuk mempromosikan PPDB keteman bermain atau


(24)

adik kelas, 5) Memasang spanduk dan rontek di berbagai tempat yang strategis, 6) Membagikan brosur penerimaan peserta didik baru kepada calon peserta didik baru.

Masalah promosi dari intern sekolah yang kedua adalah jarak/lokasi sekolah yang kurang strategis dan pendirian SMA/SMK yang lokasinya berdekatan menjadi daya tarik bagi para calon siswa , dikarenakan kemudahan akses ke sekolah dan biaya transportasi yang lebih murah. Ini menjadi ancaman bagi SMK Bhinneka Karya 4 Ampel karena bagi calon siswa yang tinggal di luar Desa candi jika ingin bersekolah di sini, harus berjalan sekitar 500 meter dari jalan umum untuk bisa sampai ke sekolah. Sehingga orangtua ketika ingin mendaftarkan anaknya akan mempertimbangan kembali karena biaya transportasi yang dibutuhkan bisa lebih mahal dari sekolah negeri yang letaknya dekat dan strategis.

Ketiga adalah belum adanya ketegasan dari pihak sekolah dalam sistem pembayaran SPP. Biaya Sekolah SMK swasta biasanya lebih mahal dan diatas rata-rata. Hal ini dikarenakan sekolah swasta memiliki visi dan misi tersendiri. Sekolah swasta memiliki standar pendidikan yang berbeda-beda bagi murid-muridnya. Hampir seluruh dana operasional di sekolah swasta dibebankan kepada para peserta didik. Sehingga wacana berkembang di masyarakat bahwa sekolah swasta adalah tempat bagi anak-anak yang orang tuanya memiliki tingkat ekonomi tinggi. Ini menyebabkan para siswa yang dari keluarga dengan perekonomian menengah ke bawah akan berfikir berulang kali untuk menyekolahkan anaknya disekolah swasta.

Tidak hanya faktor intern saja, namun masalah promosi sekolah juga mendapati masalah dari ekstern yang pertama adalah pendirian SMK Negeri oleh pemerintah. Berkurangnya jumlah siswa diakibatkan kebijakan pemerintah untuk menambah jumlah SMK negeri yang tertuang dalam Renstra Depdiknas tahun 2007.

Kedua adalah persepsi calon siswa juga menjadi faktor penyebab menurunnya jumlah siswa di sekolah ini. Karena pandangan siswa terhadap sekolah yang akan dipilih untuk menjadi


(25)

tempatnya bersekolah dapat dipengaruhi oleh orangtua, teman maupun lingkungan. Di Ampel siswa yang telah menempuh pendidikan dari tingkat dasar ( SD ) sampai tingkat SMA/SMK cenderung memilih untuk masuk di sekolah yang letaknya di kota. Hal ini menjadi keinginan dari siswa sendiri sehingga bisa keluar dari desanya dan dapat bersekolah di tempat lain. Selain itu pengaruh dari orangtua maupun teman turut memberikan dampak terhadap siswa dalam menetukan sekolah pilihan.

2. 3. Strategi Promosi 2.3.1 Strategi Bersaing

Dalam menanggulangi persaingan yang terjadi sekarang ini dalam Michael E Porter (2009:71) ada tiga pendekatan strategis generik yang secara potensial akan berhasil mengungguli perusahaan lain dalam suatu industri. Dalam hal ini strategi Generik adalah pendekatan untuk mengungguli pesaing dalam industri; dalam memperoleh hasil laba yang tinggi, sedangkan di industri yang lain keberhasilan dengan salah satu strategi generik mungkin diperlukan hanya untuk mendapatkan hasil laba yang layak dalam artian mutlak. Berikut adalah tiga strategi generik: 1.Keunggulan Biaya M enyeluruh

Michael E Porter (2009:71) menyatakan keunggulan biaya memerlukan kontruksi agresif dari fasilitas skala yang efisien, usaha yang terus-menerus dalam mencapai penurunan biaya, dan overhead (biaya lain-lain) yang ketat pengindaran pelanggan marginal, serta minimal biaya dalam bidang-bidang litbang, pelayanan, armada, penjualan, periklanan, dan lain-lain. Posisi biaya memberikan ketahanan terhadap rivalitas dari para pesaing, karenan biaya yang lebih rendah memungkinkan dapat menghasilkan laba setelah para pesaing mengorbankan laba mereka demi persaingan.

Pencapaian posisi biaya keseluruhan yang rendah sering kali menuntut bagian pasar relatif tinggi atau lebih dari yang lain. Menerapakan strategi biaya rendah mungkin memerlukan investasi modal yang besar terlebih dahulu untuk peralatan baru


(26)

dan fasilitas yang modern guna mempertahankan keunggulan biaya.

2.Diferensiasi

Diferensiasi merupakan strategi yang tepat untuk menghasilakan laba diatas rata-rata dalam suatu industri karena strategi ini mencipyakan posisi yang aman untuk mengatasi kelima kekuatan persaingan meskipus dari cara yang berbedadari keunggulan biaya. Karena strategi diferensiasi tidak memungkinkan perusahaan untuk mengabaikan biaya namun biaya bukan strategi utama (Michael E Porter2009:74).

Diferensiasi menghasilkan margin yang lebih tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kekuasaan pemasok, dan jelas mengurangi kekuatan pelanggan, karena pelanggan tidak mempunyai alternatif yang dapat dibandingkan sehingga menjadi kurang peka terhadap harga. Pada akhirnya, lembaga/perusahaan yang telah melakukan strategi diferensiasi ini memperoleh kesetiaan pelanggan akan berada pada posisi yang lebih baik terhadap produk pengganti daripada para pesaingnya. 3.Fokus

Michael E Porter (2009:75) menyatakan bahwa strategi fokus dikembangkan untuk melayani target tertentu secara baik. Memusatkan pada kelompok pembeli, segmen lini produk atau pasar wilayah geografis tertentu, seperti halnya diferensiasi. Strategi berdasarkan pada pemikiran bahwa suatu lembaga dengan demikian akan mampu melayani target dalam hal ini yaitu sekolah yang melayani siswanya secara strategis yang sempit secara lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan sekolah -sekolah lainnya, sebagai pesaing yang bersaing secara lebih luas. Hal ini berimbas pada sekolah yang akan mencapai diferensiasi karena telah mampu memenuhi kebutuhan target tertentu dengan lebih baik. Strategi fokus juga dapat digunakan untuk memilih target yang paling tidak rentan terhadap produk pengganti atau dimana pesaing adalag paling lemah.


(27)

2.3.2 Strategi Promosi

Promosi jasa pendidikan merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang perlu dilakukan sekolah untuk memasarkan produk jasa pendidikan. Aktivitas promosi jasa pendidikan bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara sekolah dan pelanggan jasa pendidikan, tetapi juga sebagai alat untuk mempengaruhi pelanggan jasa pendidikan pasa kegiatan pembelian atau penggunaan jasa pendidikan pada kegiatan pembelian atau penggunaan jasa pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya (Wijaya, 2012:156). Faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal organisasi di analisis sebagai penentu strategi pemasaran, khususnya dalam melalukan tindakan promosi.

Dalam Wijaya (2012:51) analisis dari faktor eksternal dan internal merupakan penilaian apakah strategi yang telah ditetapkan dan dijalankan sesuai dengan keadaan pada saat ini. Hasil dari penilaian ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah strategi yang sedang dijalankan perlu diubah serta untuk menyusun atau menentukan strategi yang akan dijalankan di masa mendatang.

Menurut Strang (1976) dalam Wijaya (2012, 177) faktor utama yang memberikan kontribusi penting untuk pertumbuhan pelaksanaan promosi, sebagai berikut:

1. Faktor Internal

a. Promosi penjualan jasa pendidikan saat ini yang lebih mudah diterima pemimpin sekolah sebagai alat penjualan jasa pendidikan yang efektif.

b. Jumlah pemimpin sekolah layak menggunakan alat promosi penjualan jasa pendidikan.

c. Pemimpin sekolah sedang berada dibawah tekanan yang besar untuk meningkatkan penjualan jasa pendidikan.


(28)

2. Faktor Eksternal

a. Jumlah merek pendidikan yang bertambah

b. Sekolah kompetitor yang sering kali menggunakan promosi penjualan jasa pendidikan

c. Banyak merek pendidikan yang terlihat sama

d. Pelanggan jasa pendidikan semakin berorientasi pada harga jasa pendidikan.

e. Proses penjualan jasa pendidikan menuntut lebih banyak tawar-menawar yang disyaratkan oleh sekolah selaku produsen

f. Efiensi jasa pendidikan telah berkurang karena peningkatan biaya periklanan jasa pendidikan, kekacauan periklanan jasa pendidikan dan hambatan umum

Prinsip-prinsip yang harus dipertimbangkan sekolah dalam melaksanakan promosi sekolah adalah:

1. Menetapkan tujuan promosi

Bertujuan kepada pelanggan dengan mendorong banyak pembeli jasa pendidikan dan menarik pelanggan dalam hal ini calon siswa baru.

2. Memilih alat promosi

Mempromosikan sekolah haruslah memperhatikan jenis pasar dan kondisi persaingan antar sekolah dalam dunia pendidikan sekarang ini, selain itu efektivitas biaya dari alat untuk promosi. 3. Mengembangkan alat promosi

Kepala sekolah, waka kesiswaan dan tim promosi melibatkan orangtua dan para siswa untuk turut serta mempromosikan sekolah kepada masyarakat sekitar dan teman bermain atau keluarga. serta menetapkan anggaran promosi dan menentukan waktu yang tepat dalam melaksanakan promosi.

4. Menguji program promosi

Meskipun banyak program promosi sekolah yang diranc ang berdasarkan pengalaman yang telah terjadi, tetapi pengujian awal


(29)

harus dilaksanakan untuk menentukan apakah kegiatan dan alat promosi ini digunakan secara tepat, optimal dan efisien.

5. Menerapkan dan mengendalikan program promosi

Tim PPDB menyiapkan rencana penerapan dan pengendalian setiap program promosi. Meliputi waktu tunggu dan waktu peluncuran program.

6. Mengevaluasi hasilnya

Alat ukur efektivitas dari promosi sekolah adalah rencana dan sasaran yang telah dicapai.

2.3.3 Strategi Promosi SM K Bhineka Karya 4 Ampel

Dari hasil analisis SWOT (tabel terlampir) yang mengidentifikasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi sekolah. Memperoleh hasil skor IFAS (kekuatan-kelemahan) 1,81 dan skor akhir EFAS (peluang-ancaman) 1,26 menunjukan bahwa posisi ini didalam kuadaran SO (Strength-Opportunity) yang mendukung strategi agresif. Sehingga sekolah dapat menggunakan kekuatan dari lingkungan internal dan menggapai peluang yang ada di lingkungan eksternal dalam meningkatkan jumlah peserta didik baru. Sehingga dapat disimpulkan dari hasil analisis berikut ditetapkanlah strategi daya saing sekolah seperti:

1. Mengembangkan sarana prasarana yang mendukung untuk praktik siswa

2. Mencari sponsor dari perusahaan swasta atau instansi pemerintahan sebagai penunjang fasilitas dan sarana pembelajaran.

3. Mengadakan promosi yang terencana dan efektif

4. Memberikan pelayanan kepada terbaik kepada siswa seperti memberikan layanan mobil jemputan bagi siswa dari jalan raya dan konsultan bagi calon peserta didik baru.

5. Pengadaan asrama yang sempat tidak berjalan agar dapat menciptakan sistem pendidikan yang terpadu dan intensif. Dari strategi yang ada di atas, strategi point 3 yang akan menjadi acuan penulis dalam menyusun produk dan strategi berikutnya bagi sekolah dan jajaran pendidikan lainnya.


(30)

Strategi promosi bertujuan untuk menyampaikan kepada masyarakat umumnya tentang jasa pendidikan yang akan kita pasarkan. Maka dari itu berkaitan dengan strategi daya saing sekolah dalam meningkatkan jumlah peserta didik baru di SMK Bhineka Karya 4 Ampel, direncanakan strategi promosi sekolah sebagai berikut:

1. Menjalin kerja sama dan hubungan baik dengan SMP/MTs

 Mengadakan kegiatan pelatihan yang mengundang siswa SMP/MTs.

 Melakukan presentasi menjelang PPDB ke SMP/MTs yang menjadi sasaran.

2. Menjalin kerjasama dan hubungan baik dengan desa-desa sekitar

 Mengadakan bakti sosial yang melibatkan masyarakat desa sekitar lokasi SMK Bhineka Karya 4 Ampel.

 Melakukan prensentasi kepada pengurus desa sampai dengan RT/RW dan karang taruna yang terdapat di SMK Bhineka Karya 4 Ampel.

3. Menjalin kerjasama dan hubungan baik dengan orangtua/wali murid.

 Membuat pertemuan-pertemuan orang tua/wali murid yang sebaik mungkin untuk menimbulkan kesan positif terhadap sekolah.

 Mengajak orang tua/wali murid untuk turut ikut serta mempromosikan sekolah kepada masyarakat sekitar.

4. Menjalin kerjasama dengan siswa untuk melakukan promosi keteman bermain, adik kelasnya dan lingkungan sekitarnya.

 Melibatkan siswa untuk mengikuti presentasi di SMP/MTs yang menjadi sasaran.

 Mengajak siswa untuk mempromosikan sekolah ke lingkungan sekitar tempat tinggalnya, teman bermain dan adik kelasnya.

5. Melakukan kegiatan promosi sekolah dengan bentuk periklanan.


(31)

 Memasang spanduk PPDB ditempat yang mudah di baca masyarakat.


(32)

BAB III

IM PLEM ENTASI PROGRAM PROM OSI SM K BHINEKA KARYA 4 AM PEL

3. 1. Implementasi Program Promosi Di SM K Bhineka Karya 4 Ampel Promosi jasa pendidikan adalah aktivitas yang menghubungkan sekolah degan pelanggan jasa dalam hal ini adalah SMP/MTS sasaran promosi. Maka dari itu baik siswa maupun guru, karyawan sekolah beserta pimpinan sekolah harus melakukan kegiatan ini dengan efektif dan efesien supaya pelanggan atau calon siswa baru dapat tertarik dan mau bersekolah di SMK Bhineka Karya 4 Ampel ini. Dengan memperhatikan unsur-unsur berikut ini, seperti pasar, misi promosi, pesan yang di sampaikan pada saat promosi, media yang digunakan saat melaksanakan promosi, biaya yang dibutuhkan unutk melaksanakan promosi, dan pengukuran hasil akhir dari target yang sudah ditetapkan, kiranya kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. Untuk lebih jelasnya berikut adalah tahap-tahap dalam melaksanakan promosi SMK Bhineka Karya 4 Ampel.

3. 2. Tahap-tahap Pelaksanaan Promosi

Melaksanakan kegiatan promosi sekolah tentu harus seimbang dengan apa yang sudah direncanakan, sesuai dengan tahap-tahap yang sudah dirancang. Berikut adalah tahap-tahap melaksanakan kegiatan promosi sekolah:

Gambar.1: Tahap-tahap pelaksanaan promosi SMK Bhineka Karya 4 Ampel


(33)

3. 2. 1. Perencanaan

a. Perencanaan program promosi sekolah ditetapkam sejak awal tahun pelajaran. Manajemen sekolah yang terdiri dari pengurus yayasan, kepala sekolah, serta wakil kepala sekolah menyusun kepanitiaan program promosi dan merencanakan anggaran dalam rencana kerja dan anggaran sekolah.

b. Kepala sekolah mengeluarkan SK kepanitiaan program promosi sekolah yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, tim publikasi, tim pendaftaran, dan tim sosialisasi/promosi. (Contoh Terlampir)

c. Panitia promosi sekolah melakukan rapat koordinasi awal untuk melakukan persiapan dengan merencakan pelaksanaan program promosi tahun ini dan evaluasi dari kegiatan promosi tahun sebelumnya.

d. Panitia menetapkan khalayak sasaran yang paling menjanjikan, daftar calon siswa yang menghasilkan tingkat tanggapan tertinggi biasanya sesuai dengan profil sekolah saat ini.

PENGORGANISASIAN

 Koordinasi panitia

 Pembagian list tugas panitia

TINDAK LANJUT

PELAKSANAAN

 Penga jua n s ura t i ji n promosi ke s ekolah ya ng di tuju

 Memesan spa nduk, ti m

EVALUASI DAN PENGUKURAN HASIL PERENCANAAN

 Rapat menyusun panitia


(34)

3. 2. 2. Pengorganisasian

a. Panitia program promosi sekolah menyelanggarakan rapat koordinasi berkala, untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Rapat ini dapat diadakan sekurang-kurangnya 2 minggu atau menyesuikan situasi dan kebutuhannya.

b. Ketua panitian dan sekretaris membuat list pembagian tugas panitia dan dapat di sampaikan pada rapat koordinasi.

c. Seluruh panitia dapat mendukung tim kerja dibawah koordinasi ketua panitia program promosi.

3. 2. 3. Pelaksanaan

a. Pelaksanaan promosi sekolah diawali panitia promosi sekolah membuat dan mengajukan anggaran program promosi, meliputi biaya:

 Pembuatan kalender sekolah

 Pembuatan brosur

 Pembuatan spanduk

 Kegiatan yang melibat orangtua siswa

 Rapat koordinasi

 Transportasi presentasi ke SMP/MTS

b. Kepala sekolah mempelajari rencana anggaran yang telah diusulkan oleh panitian promosi.

c. Tim sosialisasi membuat design dan memesan kalender (identitas SMK Bhineka Karya 4 Ampel), spanduk dan brosur. d. Tim sosialisasi membuat jadwal dan daftar yang bertugas

presentasi ke sekolah sasaran.

e. Tim sosialisasi melakukan presentasi langsung ke sekolah sasaran sesuai jadwal.

Adapun pelaksanaan masing-masing program promosi adalah sebagai berikut:

a. Presentasi PPDB

1. Sasaran : SMP N 2 Ampel, SMP N 3 Ampel, SMP N 4 Ampel, SMP Muhammadyah 3, SMP Islam Sudirman Ampel, SMP Kanisius Ampel, SMP PGRI, SMP Samaratungga, SMP N 1


(35)

Tengaran, SMP N 2 Getasan, SMP Islam Sudirman Tengaran, MTS Nurul Huda Kembang Ampel, MTS Sunan Kalijaga Sampetan Ampel, MTS Aswaja Tengaran dari masing–masing sekolah mendapatkan 6-10 siswa berdasarkan pertimbangan dari evaluasi PPDB tahun sebelumnya.

2. Waktu : Februari - Mei

3. Petugas : Tim Sosialisasi yang sudah terbagi di masing-masing sekolah sasaran.

4. Media : File yang berisikan profil sekolah Brosur informasi PPDB

Formulir pendaftaran

5. Peralatan : LCD Proyektor dan sound system 6. Teknis :

 Sekolah mengirimkan surat permohonan ijin untuk presentasi kepada SMP/MTS tujuan.

 Sesuai dengan jadwal yang sudah di berikan kepada sekolah, tim promosi harus datang lebih awal minimal 15 menit sebelum kegiatan dimulai.

 Narator dari tim sosialisasi memulai kegiatan dengan memperkenalkan tim sosialisasi dan menjelaskan situasi sekolah dan menghubungkan dengan situasi perekonomian saat ini hingga 10 tahun mendatang. Lalu di lanjutkan dengan menjelaskan betapa pentingnya memilih untuk bersekolah di SMK karena menghasilkan lulusan yang terampil dan siap kerja. Lalu tim sosialisasi menyampaikan jurusan-jurusan apa yang ada di SMK Bhineka Karya 4 Ampel ini, lokasi sekolah, biaya, fasilitas dan prestasi-prestasi yang pernah siswa-siswi dapatkan.

 Tim sosialisasi menanggapi pertanyaan dari calon siswa, atau bagi calon siswa yang sudah tertarik dan ingin mendaftarkan langsung.


(36)

b. Kegiatan pertemuan-pertemuan dengan wali murid

1. Sasaran : orangtua atau wali murid kelas X, XI, XII. 2. Waktu :

 Rapat Pleno

 Rapat penerimaan rapot semester ganjil/genap

 Rapat sosialisasi UN

 Acara kelulusan kelas XII 3. Petugas :

 Kepala sekolah sebagai informan untuk promosi sekolah

 Komite sekolah menguatkan informasi yang telah disampaikan kepala sekolah

 Serta panitian menyiapkan brosur dan kalender yang telah dibuat yang berisikan informasi tentang sekolah, untukk dibagikan kepada orangtua atau wali mudid yang hadir.

4. Media :

 Materi rapat

 Brosur atau kalender

5. Peralatan : LCD Proyektor dan sound system 6. Teknis :

 Pengiriman undangan dari sekolah kepada orangtua dan wali murid 1 minggu sebelum kegiatan dilaksanakan.

 Gladi bersih untuk mempersiapkan acara

 Petugas dan sarana penunjang kegiatan harus siap 1 hari sebelum kegiatan dilaksanakan.

 Guru & siswa turut menyambut orangtua atau wali murid, kemudian acara di mulai dengan doa bersama.

 Kepala sekolah, komite sekolah memberikan sambutan yang berisikan tentang materi saat itu dan informasi untuk kemajuan sekolah, dan permohonan sekolah kepada orangtua atau mali murid untuk mau ikutserta mempromosikan SMK Bhineka Karya 4 Ampel kepada keluarga, teman kerja, dan lingkungan sekitar.


(37)

c. Memasan iklan (Spanduk)

1. Sasaran : masyarakat sekitar lokasi dipasangnya brosur.

2. Waktu : Maret - April 3. Petugas : Panitian PPDB 4. Media :Spanduk

 Bahan MMT ukuran 3 x 1 meter.

 Menginformasikan tentang jurusan, keunggulan sekolah secara singkat, informasi sekolah, dan waktu pendaftaran dengan design yang menarik.

 Pemasangan spanduk harus dilokasi yang strategis, dan mudah dibaca orang. Minimal 4 lokasi desa yang berbeda.

3. 2. 4. Evaluasi dan mengukur hasilnya a. Prosedur Evaluasi

 Evaluasi kepanitian dilakukan secara periodik melalui rapat koordinasi panitia dalam waktu 2 minggu sekali atau sesuai dengan kebutuhan.

 Evaluasi secara menyeluruh dilakukan setelah kegiatan PPDB selesai.

b. Indikator Keberhasilan

 Seluruh program promosi dapat terlaksana dengan baik.

 Media promosi sekolah dapat dimengerti oleh calon peserta didik.

 Meningkatnya jumlah calon peserta didik baru. 3. 3. Pengukuran Hasil

Pengukuran pelaksanaan program promosi sekolah yang dilaksanakan oleh SMK Bhineka Karya 4 Ampel digunakan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang ditetapkan. Keberhasilan yang dapat diukur dari pelaksanaan program promosi sekolah ini dapat di lihat dari indikator kinerja Indikator Keberhasilan sebagai berikut:

 Seluruh program promosi dapat terlaksana dengan baik.

 Media promosi sekolah dapat dimengerti oleh calon peserta didik.


(38)

 Meningkatnya jumlah calon peserta didik baru

 Target 10 orang calon peserta didik baru dalam setiap dari pelaksanaan program promosi ke SMP/MTS, maupun dari terlibatnya orangtua dan siswa itu sendiri dapat terpenuhi dengan baik.

3. 4. Tindak Lanjut

Tindak lanjut dari program promosi sekolah SMK Bhineka Karya 4 Ampel adalah sebagai berikut:

 Sekolah perlu melaksanakan manajemen dengan terencana terutama pada program promosi sekolah yang dilaksanakan setiap tahunnya serta pengalokasian dana yang sesuai dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RAKS). Supaya Program promosi ini dapat terlaksana dengan baik, karena matangnya perencanaan, pengorganisasian, serta pendanaan yang cukup.

 Bekerjasama dengan SMP/MTS di sekitar SMK Bhineka Karya dan membangun komunikasi yang baik dengan mereka, agar dapat membantu memberi kesempatan kepada SMK Bhineka Karya 4 Ampel dapat melaksanakan promosi dengan efektif dan efesien.


(39)

BAB IV PENUTUP

Jumlah peserta didik yang banyak dan stabil sesuai dengan jumlah kelas yang ada, merupakan target utama dari kegiatan promosi sekolah ini. Karena dalam hal ini, jumlah siswa yang banyak dapat menentukan pengembangan dan peningkatan mutu sekolah, maka dari kegiatan yang dilaksanakan harus direncanakan dengan baik dan efektif. Buku panduan promosi sekolah SMK Bhineka Karya 4 Ampel ini merupakan dokumen dalam hal perencanaan dan pelaksanaan yang dapat dipahami dan bisa dijadikan pedoman bagi panitia promosi dan seluruh jajaran sekolah yang melaksanakan promosi sekolah demi mendapatkan dan meningkatkan jumlah peserta didik baru.

Kepemimpinan yang baik untuk merencanakan, mengkoordinasi, melaksanakan, serta ketegasan dalam mengevaluasi kegiatan promosi sekolah. Serta kerjasama antar panitia dan tim pelaksanaan promosi sekolah beserta jajaran sekolah yang melaksanakan kegiatan promosi sekolah ini. Adanya biaya yang cukup untuk pelaksanaan kegiatan promosi ini, selain itu ketekunan dan keyakinan yang teguh yang menjadikan keberhasilan dari terlaksananya kegiatan promosi sekolah.

Panduan promosi sekolah di SMK Bhineka Karya 4 Ampel ini bersifat dinamis, sehingga memerlukan evaluasi dan pengembangan ke arah yang lebih positif dan kreatif. Untuk itu dapat digunakan dan dibutuhkan oleh individu dan jajaran sekolah yang ingin mengembangkan panduan ini di masa depan.


(40)

Daftar Pustaka

Porter, Michael E, 2009. Strategi Bersaing, Tangerang:Kharisma Publishing Group

Wijaya, David. 2012. Pemasaran jasa pendidikan. Jakarta : Salemba Empat

Rangkuti, Freddy, 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


(41)

Tabel 4.2

Matrik IFAS Sumber: hasil Focus Group Discussion,2016

No Elemen SW OT Bobo

t

Skor Total bobot x skor KEKUATAN

1 Memiliki kerja sama dengan banyak dunia usaha dan industri

0,20 4 0,80

2 Biaya pendidikan terjangkau 0,16 4 0,64

3 Sekolah memiliki berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan prestasi siswa

0,13 4 0,52

4 2 kompetensi keahlian terakreditasi B dan yang satunya C

0,11 4 0,48

5 Lingkungan yang aman,tenang dan kosdusif untuk

kegiatan pembelajaran

0.11 3 0,33

6 Sekolah memiliki gedung dan sarana pembelajaran yang cukup baik

0,13 4 0,52

7 Jumlah guru untuk tiap kompetensi sudah

mencukupi

0,16 4 0,64

TOTAL SKOR 1 3,93

KELEMAHAN

1 Jumlah peralatan praktik untuk tiap kompetensi keahlian masih kurang

0,30 3 0,60

2 Ada kompetensi keahlian belum memiliki unit produksi

0,12 2 0,24

3 Jalan masuk menuju sekolah terlalu jauh dari jalan raya

0,12 3 0,36

4 Belum besertifikat ISO 0,16 2 0,32

5 Penguasaan guru terhadap bahasa asing (bahasa inggris) masih rendah

0,13 2 0,26

6 Penguasan teknologi belum digunakan secara maksimal

0,17 2 0,34

TOTAL SKOR 1 2,12

TOTAL SKOR AKHIR (KEKUATAN –

KELEMAHAN)


(42)

Matrik EFAS

NO ELEMEN SWOT Bobot Skor Total

bobot x skor PELUANG

1 Animo masyarakat kabupaten Boyolali terkhusus kecamatan Ampel yang meningkat untuk

menyekolahkan anaknya di SMK

0,23 4 0,92

2 Banyaknya SMP/MTs dikabupaten sebagi pemasok

siswa

0,18 3 0,54

3 Besarnya bantuan keuangan dari pemerintah pusat maupun daerah baik BOS, BSM, DAK, dll

0,16 3 0,48

4 Kepercayaan masyarakat terhadap DUDI cukup

besar

0,16 4 0,64

5 Pemberian beasiswa kepada siswa bagi yang memiliki prestasi (PPA) dan bagi siswa kurang mampu (BKM)

0,15 4 0,60

6 Prospek lulusan yang baik dengan dapat bekerja di perusahaan, dan instansi pemerintahan.

0,12 4 0,48

TOTAL SKOR 1 3,66

ANCAMAN

1 Pertumbuhan dan perkembangan sekolah pesaing

(SMA/SMK/MA) sangat signifikan

0,24 3 0,72

2 Lokasi pendidirian SMA/SMK/MA yang berdekatan 0,25 3 0,75

3 Besarnya masyarakat kurang mampu di kabupaten

Boyolali

0,20 2 0,40

4 Semakin banyaknya tuntutan masyarakat terhadap

mutu lulusan

0,15 2 0,30

5 Kondisi perekonomian orangtua siswa sebagian besar masih menengah kebawah

0,16 3 0,48

TOTAL SKOR 1 2,65

TOTAL SKOR AKHIR (PELUANG-ANCAMAN) 1,01


(43)

Ini adalah hasil analisis SWOT digambarkan pada gambar berikut ini: O

4 3

2 (1,81;1,01)

W 1 S

-4 -3 -2 -1 1 2 3 4 -1

-2 -3 -4

T

KUADRAN SO

Strategi Agresif Memanfaatkan Kekuatan untuk menangkap peluang yang ada


(44)

(1)

BAB IV

PENUTUP

Jumlah peserta didik yang banyak dan stabil sesuai dengan jumlah

kelas yang ada, merupakan target utama dari kegiatan promosi sekolah ini.

Karena dalam hal ini, jumlah siswa yang banyak dapat menentukan

pengembangan dan peningkatan mutu sekolah, maka dari kegiatan yang

dilaksanakan harus direncanakan dengan baik dan efektif. Buku panduan

promosi sekolah SMK Bhineka Karya 4 Ampel ini merupakan dokumen

dalam hal perencanaan dan pelaksanaan yang dapat dipahami dan bisa

dijadikan pedoman bagi panitia promosi dan seluruh jajaran sekolah yang

melaksanakan promosi sekolah demi mendapatkan dan meningkatkan

jumlah peserta didik baru.

Kepemimpinan yang baik untuk merencanakan, mengkoordinasi,

melaksanakan, serta ketegasan dalam mengevaluasi kegiatan promosi

sekolah. Serta kerjasama antar panitia dan tim pelaksanaan promosi

sekolah beserta jajaran sekolah yang melaksanakan kegiatan promosi

sekolah ini. Adanya biaya yang cukup untuk pelaksanaan kegiatan promosi

ini, selain itu ketekunan dan keyakinan yang teguh yang menjadikan

keberhasilan dari terlaksananya kegiatan promosi sekolah.

Panduan promosi sekolah di SMK Bhineka Karya 4 Ampel ini bersifat

dinamis, sehingga memerlukan evaluasi dan pengembangan ke arah yang

lebih positif dan kreatif. Untuk itu dapat digunakan dan dibutuhkan oleh

individu dan jajaran sekolah yang ingin mengembangkan panduan ini di

masa depan.


(2)

Daftar Pustaka

Porter, Michael E, 2009.

Strategi Bersaing

, Tangerang:Kharisma

Publishing Group

Wijaya, David. 2012.

Pemasaran jasa pendidikan

. Jakarta : Salemba

Empat

Rangkuti, Freddy, 2009.

Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis

,

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


(3)

Tabel 4.2

Matrik IFAS Sumber: hasil Focus Group Discussion,2016

No Elemen SW OT Bobo

t

Skor Total bobot x skor KEKUATAN

1 Memiliki kerja sama dengan banyak dunia usaha dan industri

0,20 4 0,80

2 Biaya pendidikan terjangkau 0,16 4 0,64 3 Sekolah memiliki berbagai kegiatan

ekstrakurikuler dan prestasi siswa

0,13 4 0,52

4 2 kompetensi keahlian terakreditasi B dan yang satunya C

0,11 4 0,48

5 Lingkungan yang aman,tenang dan kosdusif untuk kegiatan pembelajaran

0.11 3 0,33

6 Sekolah memiliki gedung dan sarana pembelajaran yang cukup baik

0,13 4 0,52

7 Jumlah guru untuk tiap kompetensi sudah mencukupi

0,16 4 0,64

TOTAL SKOR 1 3,93

KELEMAHAN

1 Jumlah peralatan praktik untuk tiap kompetensi keahlian masih kurang

0,30 3 0,60

2 Ada kompetensi keahlian belum memiliki unit produksi

0,12 2 0,24

3 Jalan masuk menuju sekolah terlalu jauh dari jalan raya

0,12 3 0,36

4 Belum besertifikat ISO 0,16 2 0,32

5 Penguasaan guru terhadap bahasa asing (bahasa inggris) masih rendah

0,13 2 0,26

6 Penguasan teknologi belum digunakan secara maksimal

0,17 2 0,34

TOTAL SKOR 1 2,12

TOTAL SKOR AKHIR (KEKUATAN – KELEMAHAN)


(4)

Matrik EFAS

NO ELEMEN SWOT Bobot Skor Total

bobot x skor PELUANG

1 Animo masyarakat kabupaten Boyolali terkhusus kecamatan Ampel yang meningkat untuk

menyekolahkan anaknya di SMK

0,23 4 0,92

2 Banyaknya SMP/MTs dikabupaten sebagi pemasok siswa

0,18 3 0,54

3 Besarnya bantuan keuangan dari pemerintah pusat maupun daerah baik BOS, BSM, DAK, dll

0,16 3 0,48

4 Kepercayaan masyarakat terhadap DUDI cukup besar

0,16 4 0,64

5 Pemberian beasiswa kepada siswa bagi yang memiliki prestasi (PPA) dan bagi siswa kurang mampu (BKM)

0,15 4 0,60

6 Prospek lulusan yang baik dengan dapat bekerja di perusahaan, dan instansi pemerintahan.

0,12 4 0,48

TOTAL SKOR 1 3,66

ANCAMAN

1 Pertumbuhan dan perkembangan sekolah pesaing (SMA/SMK/MA) sangat signifikan

0,24 3 0,72

2 Lokasi pendidirian SMA/SMK/MA yang berdekatan 0,25 3 0,75 3 Besarnya masyarakat kurang mampu di kabupaten

Boyolali

0,20 2 0,40

4 Semakin banyaknya tuntutan masyarakat terhadap mutu lulusan

0,15 2 0,30

5 Kondisi perekonomian orangtua siswa sebagian besar masih menengah kebawah

0,16 3 0,48

TOTAL SKOR 1 2,65

TOTAL SKOR AKHIR (PELUANG-ANCAMAN) 1,01


(5)

Ini adalah hasil analisis SWOT digambarkan pada gambar berikut ini:

O

4

3

2 (1,81;1,01)

W

1

S

-4 -3 -2 -1 1 2 3 4

-1

-2

-3

-4

T

KUADRAN SO

Strategi Agresif Memanfaatkan Kekuatan untuk menangkap peluang yang ada


(6)

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru dengan Sistem Online di Salatiga

0 1 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Daya Saing Sekolah dalam Meningkatkan Peserta Didik Baru di SMK Bhineka Karya 04 Ampel T2 942014010 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Daya Saing Sekolah dalam Meningkatkan Peserta Didik Baru di SMK Bhineka Karya 04 Ampel T2 942014010 BAB II

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Daya Saing Sekolah dalam Meningkatkan Peserta Didik Baru di SMK Bhineka Karya 04 Ampel T2 942014010 BAB IV

0 1 50

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Daya Saing Sekolah dalam Meningkatkan Peserta Didik Baru di SMK Bhineka Karya 04 Ampel T2 942014010 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Daya Saing Sekolah dalam Meningkatkan Peserta Didik Baru di SMK Bhineka Karya 04 Ampel

0 0 17

BAB II TELAAH PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing Sekolah Swasta Dalam Meningkatkan Jumlah Peserta Didik Baru Studi Kasus SMK NU 01 Kendal

0 0 15

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing Sekolah Swasta Dalam Meningkatkan Jumlah Peserta Didik Baru Studi Kasus SMK NU 01 Kendal

0 0 10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing Sekolah Swasta Dalam Meningkatkan Jumlah Peserta Didik Baru Studi Kasus SMK NU 01 Kendal

0 0 52

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Bersaing Sekolah Swasta Dalam Meningkatkan Jumlah Peserta Didik Baru Studi Kasus SMK NU 01 Kendal

0 0 17