Aspek Perilaku dalam Pengembangan Teknologi Informasi

untuk memproses, penyajian, mengolah data dan informasi. Termasuk di dalamnya pembuatan hardware komputer dan komponen komputer; pengembangan software komputer dan berbagai jasa yang berhubungan dengan komputer; bersama-sama dengan perlengkapan komunikasi, pembuatan komponen dan jasa “. Definisi lain Teknologi Informasi yang diambil dari Oxford English Dictionary OED2 edisi ke-2 mendefinisikan Teknologi Informasi adalah hardware dan software, dan bisa termasuk di dalamnya jaringan dan telekomunikasi yang biasanya dalam konteks bisnis atau usaha. Sering nama IT merupakan bagian dari kegiatan usaha yang memanfaatkan perangkat elektronik komputer. Jadi, pada intinya istilah Teknologi Informasi Information Technology – IT adalah teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat Supriyanto, 2005: 6.

2.2.2.2. Aspek Perilaku dalam Pengembangan Teknologi Informasi

Penerapan teknologi menimbulkan sejumlah problematik yang berasal dari berbagai faktor, antara lain : ekonomi, teknologi, konsep sistem dan aspek perilaku. Dari berbagai faktor penyebab problematik dalam pengembangan teknologi komputer, aspek perilaku merupakan faktor yang dominan Iqbaria 1984 dalam Sudaryono dan Astuti, 2005: 895. Perilaku ini dipengaruhi oleh persepsi pengguna terhadap TI yang secara teoritis dideskripsikan oleh para ahli pengembang TI sebagai pengguna dan pengaruhnya terhadap penggunaan komputer Davis, et. al., 1989; Ferguson, 1991. Berdasarkan aspek keperilakuan pengguna user yang juga turut mempengaruhi persepsi dan sikap dalam menerima penggunaan TI Nasution, 2004: 1. Pengguna sistem adalah manusia man yang secara psikologi memiliki suatu perilaku behavior tertentu yang melekat pada dirinya, sehingga aspek keperilakuan dalam konteks manusia sebagai pengguna brainware TI menjadi penting sebagai faktor penentu pada setiap orang yang menjalankan TI Nasution, 2004: 1. Menurut Syam 1999, pertimbangan perilaku ini perlu mendapat perhatian khusus dalam konteks penerapan TI. Pendapat ini sejalan dengan Sung 1987 dalam Trisna 1998 yang menyatakan bahwa faktor-faktor teknis, perilaku, situasi dan personil pengguna TI perlu dipertimbangkan sebelum TI diimplementasikan Nasution, 2004: 2. Henry 1986 dalam Trisnawati 1998 juga mengemukakan bahwa perilaku pengguna dan personal sistem diperlukan dalam pengembangan sistem, dan hal ini berkaitan dengan pemahaman dan cara pandang pengguna sistem tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi para personil orang-orang yang terlibat dalam implementasi sistem akan berpengaruh pada akhir suatu sistem, apakah sistem itu berhasil atau tidak, dapat diterima atau tidak, bermanfaat atau tidak jika diterapkan Nasution, 2004: 2. Menurut Boodnar dan Hopwood 1995, pengembangan TI memerlukan perencanaan dan implementasi yang hati-hati untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan, dan ini sangat berhubungan dengan perubahan perilaku secara individual dalam melaksanakan pekerjaannya Nasution, 2004: 2. Thompson, et. al., 1990 dalam Sudaryono dan Astuti 2005: 895, mengemukakan pentingnya aspek perilaku dalam penerapan teknologi komputer. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian empiris yang menguji pengaruh perilaku individual pemakai terhadap penggunaan Personal Computer PC dengan landasan teori yang diusulkan oleh Triandis 1980. Lebih jauh Tompson, et. al., 1991 menjelaskan tentang faktor sikap attitude sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas komponen kognisi cognitive, afeksi affective, dan komponen komponen yang berkaitan dengan perilaku behavioral components. Menurut Triandis 1980 dalam Thomson, et. al., 1990, kognisi berkaitan dengan konsekuensi yang diperoleh pada masa depan yang diyakini seseorang sehingga mendorong untuk bersikap. Afektif berkaitan dengan perasaan atau emosi seseorang yang mempunyai konotasi suka atau tidak suka. Keinginan merupakan komponen sikap lain, yang mempengaruhi sikap seseorang. Sikap positif seseorang terhadap komputer karena didorong oleh keinginan yang kuat untuk mempelajarinya Sudaryono dan Astuti, 2005: 895. Ketiga komponen sikap dimuka: kognisi, afeksi dan keinginan, pada dasarnya saling terkait antara satu dengan yang lain. Keinginan seseorang dipengaruhi oleh keyakinan akan konsekuensi masa yang akan datang, sehingga menimbulkan afeksi seseorang yang dinyatakan dengan sikap suka atau tidak suka terhadap teknologi komputer. Sikap pengguna terhadap komputer dapat pula ditunjukkan dengan sikap optimistik pengguna bahwa komputer sangat membantu dan bermanfaat untuk mengatasi masalah atau pekerjaannya Triandis 1971 dalam jurnal Nasution, 2004: 895. Berdasarkan beberapa uraian teoritis dan hasil penelitian empiris yang telah di uraikan diatas, dapat di pahami bahwa aspek prilaku dalam penerapan TI merupakan salah satu aspek yang penting untuk di perhatikan, karena berhubungan langsung dengan pengguna user, sebab interaksi antara pengguna dengan perangkat komputer yang di gunakan sangat di pengaruhi oleh persepsi, sikap, afeksi sebagai aspek keprilakuan yang melekat pada diri manusia sebagai user. Kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian-uraian diatas adalah penerapan suatu sistem dan teknologi informasi tidak terlepas dari aspek prilaku karena pengembangan sistem terkait dengan masalah individu dan organisasional sebagai pengguna sistem tersebut, sehingga sistem yang dikembangkan harus berorientasi kepada penggunanya.

2.2.2.3. Dampak Perkembangan Teknologi Informasi dalam Bisnis