2 Faktor personality End-User Computing, yaitu computer attitudes
dan computer anxiety berpengaruh terhadap sistem informasi akuntansi berbasis komputer, terlihat dari tingkat signifikan yang
dihasilkan dari 5. Sedangkan math anxiety tidak berpengaruh terhadap sistem informasi akuntansi berbasis komputer, terlihat dari
tingkat signifikan yang dihasilkan dari 5.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Konsep Dasar Akuntansi Keperilakuan
2.2.1.1. Pengertian Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi keperilakuan adalah cabang akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi
Siegel, G., et. al., 1989. Akuntansi keperilakuan sebenarnya merupakan bagian dari ilmu akuntansi yang perkembangannya semakin meningkat
dalam 25 tahun belakangan ini Ikhsan dan Ishak, 2005: 3. Akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntansi
dan pengetahuan keperilakuan serta diterapkan dengan praktis menggunakan riset ilmu keperilakuan untuk menjelaskan dan
memprediksikan perilaku manusia Ikhsan dan Ishak, 2005:28. Pengertian akuntansi keperilakuan Siegel dan Marconi, 1989:
3, adalah akuntansi keperilakuan berkembang dari peran akuntansi secara umum yaitu mengumpulkan, mengukur, mencatat dan
melaporkan informasi keuangan. Sedangkan akuntansi keperilakuan mempunyai cangkupan yang lebih luas, sebab didalamnya mempelajari
perilaku manusia dengan rancangan, bentuk dan kegunaan dari sistem informasi akuntansi yang efisien.
2.2.1.2. Tujuan Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi keperilakuan memfokuskan pada hubungan antara manusia dan sistem akuntansi. Akuntansi keperilakuan juga menyadari
bahwa mereka dapat merancang sistem informasi untuk mempengaruhi sistem motivasi karyawan, moral dan produktivitas. Akuntansi
keperilakuan percaya bahwa tujuan utama dari laporan akuntansi adalah untuk mempengaruhi perilaku agar dapat memotivasi tindakan yang
diharapkan Ikhsan dan Ishak, 2005: 24. Tujuan akuntansi keperilakuan Siegel dan Marconi, 1989: 6
adalah usaha untuk melakukan pengukuran dan pengevaluasian segala tindakan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan dan
pengambilan keputusan, baik yang bersifat internal dan eksternal. Akuntansi keperilakuan akan memberikan informasi kepada manajemen
tidak hanya informasi tentang bagaimana orang berperilaku, tetapi juga dengan alasan mengapa orang-orang berperilaku seperti yang
manajemen lakukan dan merekomendasikan untuk mengubah perilaku disfungsional disfunctional behavior, seperti ketegangan, dendam,
rasa curiga, khawatir, dan kurang percaya diri.
2.2.1.3. Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan