KERANGKA BERPIKIR KAJIAN PUSTAKA

Facilities on Academic Performance Among Secondary School Students” yang hasilnya menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kinerja akademik siswa dari orang tua dengan latar belakang pendidikan tinggi dan siswa dari orang tua dengan latar belakang pendidikan yang rendah. Sebuah perbedaan yang signifikan juga ditemukan antara kinerja akademik siswa yang memiliki fasilitas belajar di rumah dan siswa yang tidak ada fasilitas belajar di rumah. Dapat disimpulkan dari hasil bahwa latar belakang pendidikan orang tua dan memiliki fasilitas belajar di rumah memiliki pengaruh yang besar pada kinerja akademik. Funmilola Bosede Alokan. 2013. The Influence of Parents’ Educational Background and Study Facilities on Academic Performance Among Secondary School Students. Ozean Journal of Social Sciences. Volume 6 Nomor 2 7 Penelitian yang dilakukan oleh Rana Muhammad Asad Khan pada tahun 2015 dengan judul “ The influence of Parents Educational level on Secondary School Students Academic achievements in District Rajanpur” yang hasilnya setelah analisis data penelitian ditemukan hubungan positif yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan prestasi akademik siswa. Rana Muhammad Asad Khan. 2015. The influence of Parents Educational level on Secondary School Students Academic achievements in District Rajanpur. Journal of Education and Practice. Volume 6 Nomor 6

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting Sugiyono, 2013: 91. Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut: Pendidikan dapat dilaksanakan dimana saja, baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun dalam lingkungan masyarakat. Menurut Hasbullah2015: 38,lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Dikatakan pertama karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga. Pendidikan yang diperoleh anak dalam lingkungan keluarga menjadi bekal bagi anak untuk tumbuh dan berkembang di lingkungan sekolah dan masyarakat. Menurut Djaali 2008: 99, terdapat enam faktor dalam keluarga yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar anak, antara lain: 1 tingkat pendidikan orang tua, 2 status ekonomi orang tua, 3 rumah kediaman orang tua, 4 persentase hubungan orang tua dengan anak, 5 perkataan orang tua, dan 6 bimbingan orang tua. Hasil belajar yang diperoleh siswa di sekolah dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dalam diri peserta didik intern dan faktor dari luar diri peserta didik ekstern. Faktor dari dalam diri peserta didik diantaranya kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan dan kesehatan, serta kebiasaan peserta didik. Faktor dari luar diri peserta didik diantaranya lingkungan fisik dan nonfisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, program sekolah termasuk dukungan komite sekolah, guru, pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah Anitah, 2009: 2.7. Dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut. Faktor keluarga merupakan faktor yang penting. Dalam aktivitas belajar, peranan orang tua dalam keluarga adalah memberikan bimbingan belajar dan memenuhi kebutuhan belajar yang dibutuhkan Yasa, 2014: 2. Pada umumnya anak baru mulai sadar akan perlunya belajar setelah mereka mulai menginjakkan kakinya di sekolah menengah, walau pada zaman sekarang ini mereka yang masih duduk di sekolah dasar harus menyadari pentingnya belajar. Maka dari itu mereka perlu dibimbing dalam hal cara belajar yang baik, masalah penggunaan waktu, cara mencatat, berbagai cara mengatasi kesulitan belajar, cara belajar bersama, mengembangkan motivasi belajar dan lain-lain Handoko, 2013: 40. Orang tua juga perlu menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar anak di rumah. Sarana dan prasarana tersebut meliputi tempat belajar yang nyaman, buku dan sumber belajar yang menunjang. Hal ini sangat dibutuhkan oleh anak agar dapat belajar dengan baik. Sesuai dengan pendapat Ahmadi dan Widodo Supriyono 2013: 88 yang menyatakan bahwa keadaan peralatan seperti pensil, tinta, penggaris, buku tulis, buku pelajaran, jangka dan lain-lain akan membentuk kelancaran dalam belajar. Kurangnya alat-alat itu akan menghambat kemajuan belajar anak yang juga akan berdampak pada pencapaian hasil belajarnya. Banyak sekali para orang tua yang kurang memperhatikan dan mengarahkan anaknya, justru mereka sibuk dengan kepentingannya sendiri sehingga lupa kewajibannya sebagai orang tua yang sangat dibutuhkan anak yaitu memberikan bimbingan dan pengarahan. Bimbingan belajar orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi enam indikator yaitu :1 mengarahkan cara belajar yang baik, 2 menentukan waktu belajar, 3 membantu mengatasi kesulitan belajar, 4 menyediakan fasilitas belajar, 5 memberikan motivasi belajar, 6 memberikan pengawasan belajar Dengan adanya pemberian bimbingan oleh orang tua kepada anaknya secara maksimal di rumah maka dapat meningkatan motivasi anak dalam belajar, membantu anak dalam mengatasi kesulitan belajarnya, dan memenuhi kebutuhan belajarnya. Dengan semua hal itu maka akan membantu dalam aktifitas belajar anak sehingga anak akan lebih giat untuk memperoleh hasil belajar yang optimal. Jadi dapat dikatakan bahwa bimbingan orang tua terhadap siswa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa Jadi dapat dikatakan bahwa bimbingan orang tua terhadap siswa memberi pengaruh besar terhadap hasil belajar siswa. Dengan kata lain bahwa semakin baik bimbingan yang diberikan orang tua terhadap belajar seorang siswa, maka semakin baik pula hasil belajar yang dicapainya. Agar lebih jelas lagi maka kerangka berpikir penelitian ini digambarkan dalam bentuk bagan seperti di bawah ini: Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

2.4 HIPOTESIS PENELITIAN