Universitas Sumatera Utara
kelompok yang tidak dominan. Kelompok dominan lebih mempunyai akses seperti pengetahuan, uang, dan pendidikan dibandingkan dengan
kelompok yang tidak dominan.
5. Ideologi
Ideologi juga konsep yang sentral dalam analisis wacana yang bersifat kritis. Hal ini karena teks, percakapan,, dan lainnya adalah
bentuk dari praktik ideologi tertentu. Teori-teori klasik tentang ideologi diantaranya mengatakan bahwa ideology dibangun oleh kelompok yang
dominan dengan tujuan untuk mereproduksi dan melegitimasi dominasi mereka. Salah satu strategi utamanya adalah dengan membuat kesadaran
kepada khalayak bahwa dominasi itu diterima secara taken for granted. Wacana dalam pendekatan semacam ini dipandang sebagai medium
melalui mana
kelompok yang
dominan mempersuasi
dan mengkomunikasikan kepada khalayak produksi kekuasaan dan dominasi
yang mereka miliki, sehingga tampak abash dan benar Van Dijk, 1997 : 25. Ideologi dari kelompok dominan hanya akan efektif jika didasarkan
pada kenyataan bahwa anggota komunitas termasuk yang didominasi menganggap hal tersebut sebagai kebenaran dan kewajaran.
2.3 Analisis Wacana Kritis Teun A. van Dijk
Model analisis wacana yang dipakai oleh van Dijk mengelaborasi elemen- elemen wacana sehingga bisa didayagunakan dan dipakai secara praktis. Model
yang dipakai oleh van Dijk ini sering disebut sebagai “kognisi sosial”. Menurut van Dijk, penelitisn atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analsis atas
teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga diamati. Di sini juga harus dilihat bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga kita
memperoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu. Teks bukan sesuatu yang datang dari langit, bukan juga suatu ruang hampa yang mandiri. Akan tetapi,
teks dibentuk dalam suatu praktek diskursus, suatu prkatek wacana.
Universitas Sumatera Utara
Titik perhatian van Dijk terutama pada studi mengenai rasialisme. Dari berbagai kasus, dengan ribuan berita, van dijk terutama menganalisis bagaimana
wacana media turut memperkuat rasialisme yang ada dalam masyarakat. Banyak sekali rasialisme yang diwujudkan dan diekspresikan melalui teks. Berbagai
masalah tersebut lah yang coba digambarkan dalam model van Dijk. Oleh karena itu, van Dijk tidak mengeksklusi modelnya semata-mata dengan menganalisis teks
semata. Ia juga melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisipikiran dan
kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu. Dalam analisis wacana ada tiga hal penting yang mempengarui produksi
maupun analisis wacana yakni: ideologi, pengetahuan dan wacana. Ideologi mempengaruhi produksi wacana. Tidak ada wacana yang benar-benar netral atau
steril dari ideologi penutur atau pembuatnya. Ideologi adalah sistem kepercayaan baik kepercayaan kolektif masyarakat maupun skemata kelompok yang khas,
yang tersusun dari berbagai kategori yang mencerminkan identitas, struktur sosial, dan posisi kelompok. Ideologi merupakan basis sikap sosial. Pengetahuan adalah
kepercayaan yang dibuktikan dengan benar dijustifikasi. Kepercayaan menjadi pengetahuan apabila dimiliki oleh kelompok yang bersangkutan. Dalam kondisi
tertentu terdapat pengetahuan yang belum menjadi idiologi sekalipun dimiliki secara kolektif oleh suatu kelompok. Pengetahuan semacam itu dalam analisis
wacana disebut common ground. Dalam produksi wacana, struktur pengetahuan akan mempengaruhi dan
mengontrol semantik dan perangkat wacana yang lain. Oleh karena pengetahuan tersebut tidak hanya berkaitan dengan penutur, tetapi berkaitan pengetahuan lain
yang dimiliki pendengar, pembaca atau partisipan; maka diperlukan suatu model mental yang komplek tentang situasi pengetahuan lain dari peristiwa komunikatif
yang disebut konteks. Oleh Van Dijk wacana digambarkan memiliki tiga demensi: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti analisis wacana adalah
menggabungkan ketiga demensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan. Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana
yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada tingkat kognisi sosial
Universitas Sumatera Utara
dipelajari proses produksi berita yang melibatkan kognisi individu penulis berita. Aspek ketiga adalah mempelajari bangunan wacana yang berkembang di
masyarakat. 1.
Teks Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struksturtingkatan yang
masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya ke dalam tiga tingkatan. Yang pertama, struktur makro, yakni makna global dari suatu teks yang
dapat diamati dari topiktema yang diangkat oleh suatu teks. Kedua, superstruktur yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi,
penutup dan kesimpulan. Ketiga, struktur mikro yakni makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu
teks. 2.
Kognisi Sosial Dalam pandangan van Dijk wacana tidak dibatasi hanya pada struktur teks,
karena struktur wacana itu sendiri menunjukkan atau menandakan sejumlah makna, pendapat, dan ideologi. Untuk membongkar bagaimana makna
tersembunyi dari teks, kita membutuhkan suatu analisis kognisi dan konteks sosial. Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai
makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahsa, atau lebih tepatnya proses kesadaran mental dari pemakai bahasa. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
penelitian atas representasi kognisi dan strategi wartawan dalam memproduksi suatu berita. Karena pada dasarnya setiap teks dihasilkan lewat kesadaran,
pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa. 3.
Analisis Sosial Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah struktur dari teks. Van Dijk
memanfaatkan dan mengambil analisis linguistic tentang kosakata, kalimat, proposisi, dan paragraf untuk menjelaskan dan memaknai suatu teks. Kognisi
sosial merupakan dimensi untuk menjelaskan bagimana suatu teks diproduksi oleh individukelompok pembuat teks. Cara memandang atau melihat suatu realitas
Universitas Sumatera Utara
sosial itu yang melahirkan teks tertentu. Analisis sosial melihat bagaimana teks itu dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang
dalam masyarakat atas suatu wacana. Model dari analisis van Dijk tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1
Sumber : Eriyanto, 2009 : 225
Skema penelitian dan metode yang biasa dilakukan dalam kerangka van Dijk adalah sebagai berikut.
Konteks Kognisi Sosial
Teks
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1
Skema Penelitian dan Metode Van Dijk
STRUKTUR METODE
METODE Teks
Menganalisis bagaimana strategi wacana yang digunakan untuk
menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu. Bagaimana strategi
tekstual yang dipakai untuk memarjinalkan suatu kelompok,
gagasan atau peristiwa tertentu. Critical linguistic
Kognisi Sosial
Manganalisis bagaimana kognisi penulis dalam memahami seseorang
atau suatu peristiwa yang akan ditulis.
Wawancara Mendalam
Analisis Sosial
Menganalisis bagaimana wacana yang berkembang dalam masyarakat, proses
reproduksi dan reproduksi sesorang
atau peristiwa digambarkan.
Studi pustaka, penelusuran sejarah dan wawancara
Sumber : Eriyanto, 2009:275
Universitas Sumatera Utara
Kerangka Analisis Van Dijk A.
Dimensi Teks
Van Dijk membuat kerangka analisis wacana yang dapat digunakan, untuk melihat suatau wacana yang terdiri dari berbagai tingkatan atau struktur dari teks.
Van Dijk membaginya ke dalam tiga tingkatan, yaitu ;
Tabel 2.2 Struktur Teks Van Dijk
Struktur Makro Makna global dari suatu teks yang
dapat diamati dari topik atau tema yang diangkat oleh suatu teks
Superstruktur
Kerangka suatu
teks: bagaimana
struktur dan elemen wacana itu disusun dalam teks secara utuh, seperti bagian
pendahuluan, isi,
penutup, dan
kesimpulan.
Struktur Mikro Makna lokal dari suatu teks yang dapat
diamati dari pemilihan kata, kalimat, dan gaya yang dipakai oleh suatu teks.
Sumber : Eriyanto, 2009 : 227
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan struktur atau elemen yang dikemukakan van Dijk dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 2.3 Elemen Wacana Van Dijk
Struktur Wacana Hal yang Diamati
Elemen
Struktur Makro
TEMATIK
Tema apa
yang dikedepankan
dalam suatu berita
Topik
Superstruktur SKEMATIK
Bagaimana bagian dan urutan berita diskemakan
dalam teks berita utuh Skema atau Alur
Struktur Mikro SEMANTIK
Makna yang ingin ditekankan dalam teks
berita. Misal, dengan member detil pada satu
sisi atau membuat eksplisit satu sisi dan
mengurangi sisi lain. Latar, Detil, maksud,
Praanggapan, Nominalisasi
Struktur Mikro SINTAKSIS
Bagaimana kalimat bentuk susunan yang
dipilih Bentuk kalimat,
koherensi, kata ganti
Struktur Mikro
STILISTIK
Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks
berita Leksikon
Struktur Mikro RETORIS
Bagaimana dan dengan cara apa penekanan
Grafis, Metafora, Ekspresi
Universitas Sumatera Utara
Berbagai elemen tersebut merupakan satu kesatuan, saling berhubungan dan mendukung satu sama lainnya. Untuk memperoleh gambaran dari elemen-elemen
yang harus diamati tersebut, berikut adalah penjelasan singkatnya, yaitu :
a. Tematik TemaTopik