Universitas Sumatera Utara
4.3 Pembahasan
Dari hasil analisis hasil dan pengamatan peneliti, maka peneliti akan membahas lebih lanjut hal-hal penting yang ditemukan peneliti selama proses
penelitian. penelitian ini bersumber dari analisis teks pada surat kabar. Dalam proses pembuatan suatu teks pada surat kabar, tentunya kita memahami bahwa
aliran kritis menekankan konstelasi kekuatan pada proses produksi dan reproduksi makna. Tidak ada teks berita yang seratus persen murni objektif melainkan sudah
direkonstruksi sedemikian rupa oleh pihak surat kabar tersebut sesuai dengan ideologi yang dianut.
Pemberitaan konflik Basuki Tjahaja Purnama Ahok dengan pihak DPRD Jakarta dalam harian Sinar Indonesia Baru SIB yang terbit pada tanggal 27
Februari 2015 terkait penemuan dana siluman juga tidak luput dari hasil rekonstruksi pihak SIB. Terkait hal tersebut, tentunya pihak SIB ingin
menonjolkan satu isi pemberitaan dan mengaburkan sisi pemberitaan yang lain. Ahok dalam pemberitaan tersebut mendapatkan bukti bahwa telah terjadi
penyelewengan dana atas APBD DKI Jakarta tahun 2015 oleh DPRD. Sebagai seorang gubernur, langkah yang diambil oleh Ahok tentunya akan menjadikan
Ahok sebagai tokoh yang mendapat kesan positif dari masyarakat dan demikian sebaliknya untuk pihak DPRD akan mendapatkan kesan yang negatif. Akan tetapi
hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pihak SIB ternyata tidak berfokus pada tindakan yang dilakukan oleh Ahok. Pihak SIB justru
terkesan ingin membentuk citra yang lain atas sosok Ahok. Hal tersebut terlihat dalam pemberitaan SIB dengan menampilkan bagaimana
sosok Ahok yang sedang melakukan wawancara dengan pihak wartawan di kantornya. Pihak SIB banyak menggunakan ungkapan dalam menggambarkan
sosok Ahok yang sedang marah. Ungkapan tersebut sebagai bentuk penegasan bahwa Ahok sedang marah besar ketika melakukan wawancara tersebut.
Ungkapan yang digunakan pihak SIB terdapat di hampir semua bagian wawancara. Ketika Ahok berbicara, pihak SIB selalu mengikutsertakan ekspresi
Universitas Sumatera Utara
yang ditunjukkannya. Dalam teks berita tersebut satu-satunya kondisi yang ditunjukkan pihak SIB atas Ahok adalah kemarahan yang besar atas DPRD.
Dalam analisis wacana kritis, bahasa dipandang sebagai faktor yang penting. Bahasa digunakan untuk melihat ketimpangan kekuasaan yang terjadi dalam
masyarakat. Media yang ada digunakan sebagai alat untuk kepentingan- kepentingan pemilik dan penguasa. Pemberitaan yang dibuat harus sesuai dengan
keinginan pemilik karena berkaitan dengan asas kepentingan dengan pihak tertentu. Segala macam pemberitaan yang dibuat oleh media tersebut harus
berorientasi dengan kepentingan pemilik. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika menemukan media yang pemberitaannya berbeda. Media yang satu dengan media
yang lain saling bersaing untuk membangun citra positif meski dengan menjatuhkan pihak lawan untuk mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari
masyarakat. Media massa yang ada pada saat ini digunakan oleh para penguasa untuk
mencapai kepentingan pribadi. Pada proses nya, media mengontrol pemberitaan yang terjadi di masyarakat. Isu-isu tertentu yang diangkat oleh media ketika
menjadi agenda media maka akan menjadi agenda publik. Berita apa yang disajikan oleh media lah yang akan menjadi pembicaraan di tengah-tengah
masyarakat. Termasuk bagaimana berita tersebut disajikan kepada masyarakat. Media tentunya sudah membuat pemberitaan sedemikian rupa dengan
menonjolkan pemberitaan yang dianggap oleh media tersebut penting dan bermanfaat bagi kepentingannya dan mengaburkan informasi yang dianggap tidak
penting dan tidak sesuai dengan kepentingannya. Masyarakat yang tidak menerima informasi secara utuh karena disajikan
dengan pemberitaan yang tidak berimbang akan mendapatkan hasil pemikiran yang diharapkan sesuai dengan kepentingan media tersebut. Dengan demikian
secara tidak langsung media berhasil menanamkan informasi sesuai dengan kepentingan mereka di dalam benak masyarakat yang mengonsumsi
pemberitaannya. Lambat laun masyarakat yang mengonsumsi pemberitaan tersebut akan mengubah perilaku sesuai dengan yang diinginkan oleh pemilik
media. Dalam artian memihak media tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Demikian halnya dalam pemberitaan konflik antara Ahok dengan DPRD Jakarta. Pihak SIB hanya menampilkan sisi pemberitaan yang mereka inginkan.
Dalam teks berita tersebut, pemberitaan didominasi oleh hasil wawancara dengan Ahok. Dalam wawancara tersebut terlihat jelas bagaimana pihak SIB
menunjukkan tampilan emosional Ahok. Dengan menampilkan sosok Ahok yang demikian, tentunya akan memberikan penilaian yang berbeda di benak masyarakat
sekalipun langkah yang diambilnya untuk mengubah draft APBD Jakarta ke kemendagri merupakan suatu langkah besar yang positif. Ahok yang merupakan
seorang gubernur DKI Jakarta tentunya diharapkan dapat memberi contoh yang baik mengingat dirinya adalah tokoh masyarakat yang memegang peranan penting
dalam pemerintahan di Indonesia. Pihak SIB ingin mempertegas penilaian negatif yang selama ini
disandangkan dengan sosok Ahok yang terkenal dengan sikapnya yang blak- blakan dan gaya bicaranya yang emosional apabila terlibat konflik dengan pihak
pejabat pemerintah lainnya baik ketika menjabar sebagai wakil gubernur DKI maupun sebagai pelaksana tugas gubernur. Inti dari pemberitaan dalam teks berita
konflik Ahok tersebut yakni adanya penyelewengan dana yang dilakukan oleh pihak DPRD. Meski demikian, pihak SIB tidak hanya memfokuskan
pemberitaannya dengan penyelewengan dana tersebut tetapi juga melalui pemilihan bahasa yang dipilih untuk memberikan citra tertentu bagi sosok Ahok.
Dalam teks berita tersebut, pernyataan dari Ahok mendominasi sedangkan bagian untuk DPRD sangat terbatas dan bahkan tidak ada ruang yang disediakan
untuk pernyataan dari pihak DPRD. Pihak SIB hanya memfokuskan pemberitaan pada Ahok, wakil gubernur, dan jaksa agung. Pihak SIB seolah-olah memihak
Ahok dalam kaitannya dengan konflik mengenai APBD tersebut, akan tetapi dengan pemilihan bahasa yang dilakukan pihak SIB mereka juga tidak
sepenuhnya mendukung Ahok. Masyarakat yang membaca teks berita tersebut tentunya juga akan terpengaruh akan pemakaian bahasa yang digunakan oleh SIB
dalam menggambarkan sosok Ahok. Hal tersebut sedikit banyak juga akan berdampak pada keberpihakan masyarakat atas Ahok.
Universitas Sumatera Utara
Demikianlah pengaruh ideologi dan kepentingan memengaruhi proses produksi dan reproduksi makna dalam suatu wacana. Pihak SIB melakukan
reproduksi makna dalam pemberitaan konflik antara Basuki Tjahaja Purnama dengan DPRD DKI Jakarta sesuai dengan ideologi dan kepentingan dari media
tersebut. Pihak SIB mengangkat konflik tersebut ke dalam pemberitaannya karena konflik tersebut menjadi agenda publik. Kemudian pihak SIB mereproduksi hasil
wawancara para wartawan dengan Ahok tersebut sesuai dengan yang mereka inginkan. Pihak SIB menyesuaikan penyajian berita tersebut sesuai dengan tujuan
yang hendak mereka capai dengan pemberitaan yang mereka buat. Tentunya dengan harapan bahwa masyarakat akan terpengaruh dengan hasil penyajian berita
yang mereka buat.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN