Sistem Klasifikasi Tanah AASTHO

3. Untuk mengurangi serta meningkatkan distribusi dan rentang ukuran partikel. 4. Khusus untuk batuan krakal yang besar, tujuan pemecahan batuan krakal ini adalah mendapatkan ukuran batu yang dapat dipakai Litbang, 2004. Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai pengisi dalam campuran mortar atau beton. Agregat dapat juga didefinisikan sebagai bahan yang digunakan sebagai pengisi yang dipakai bersama dengan bahan perekat, dan membentuk suatu massa yang keras, padat bersatu, yang disebut adukan betonblock beton. Di dalam beton, agregat halus dan kasar mengisi sebagian besar volume beton, yaitu antara 50 sampai 80, sehingga sifat-sifat dan mutu agregat sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat dan mutu beton. Penggunaan agregat dalam pembuatan betonblock beton berfungsi untuk : 1. Menghemat penggunaan semen portland. 2. Menghasilkan kekuatan yang besar pada beton. 3. Mengurangi susut perkerasan beton. 4. Mencapai susunan yang padat pada beton. Dengan gradasi agregat yang baik, maka akan didapatkan beton yang padat. 5. Mengontrol workability dalam adukan beton. Dengan gradasi agregat yang baik, maka akan didapatkan beton yang mudah dikerjakan atau memiliki workability yang baik. Semakin banyak bahan batuan agregat yang digunakan dalam pembuatan betonblock beton, maka akan semakin hemat dalam penggunaan semen portland. Tetapi, dalam penggunaannya bahan batuan tersebut ada batasannya, sebab pasta semen diperlukan untuk pelekat butir-butir dalam pengisi rongga-rongga halus dalam adukan beton. Karena bahan batuan tidak susut, maka susut pengerasan hanya disebabkan oleh adanya pengerasan pasta semen. Semakin banyak agregat, semakin berkurang susut pengerasan betonnya. Gradasi yang baik pada agregat dapat menghasilkan beton yang padat, sehingga volume rongga berkurang dan penggunaan semen portland berkurang pula. Susunan beton yang padat dapat menghasilkan beton dengan kekuatan besar Samekto, 2001.

H. Pasir

Pasir merupakan agregat yang berasal dari penghancuran oleh alam dari batuan induknya, dan terdapat dekat atau sering kali jauh dari asalnya karena terbawa oleh arus air atau angin, dan mengendap di suatu tempat. Pasir yang terbawa oleh arus air umumnya berbentuk bulat dan bentuk ini dianggap baik sebagai agregat adukan. Dalam pemakaiannya untuk beton, agregat jenis ini memerlukan perhatian khusus, karena perubahan susunan butir agregat sangat berpengaruh terhadap sifat beton yang dibuat dari agregat itu Samekto,2001. Pasir untuk paving block dapat berupa pasir alami hasil disintregasi alam dari batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat pemecah batu. Menurut SK-SNI-S-04-1989-F syarat untuk agregat halus, yaitu agregat halus