Klasifikasi Paving Block Berdasarkan Cara Pembuatannya

untuk menekan biaya pemeliharaan yang dibutuhkan dalam konstruksi dengan udara dingin. Tipe 4 : Semen portland dengan hidrasi panas rendah Low Heat Of Hydration. Jenis ini dapat mencapai kekuatan tinggi dengan lambat dan membutuhkan pemeliharaan pengeringan lebih panjang. Tipe 5 : Semen portland penahan Sulfat Sulfat Resistance Cement merupakan jenis semen yang dapat sangat kuat menahan serangan basa. Jenis ini adalah yang paling sering digunakan untuk jenis- jenis proyek yang berhubungan langsung dengan tanah dan air berkandungan sulfat tinggi Walker, 1996. Ditinjau dari segi kekuatannya semen portland dibedakan menjadi empat jenis antara lain : a. Semen portland mutu S-400, yaitu semen portland dengan kuat tekan pada umur 28 hari sebesar 400 kgcm 2 . b. Semen portland mutu S-475, yaitu semen portland dengan kuat tekan pada umur 28 hari sebesar 475 kgcm 2 . c. Semen portland mutu S-550, yaitu semen portland dengan kuat tekan pada umur 28 hari sebesar 550 kgcm 2 . d. Semen portland mutu S-S, yaitu semen portland dengan kuat tekan pada umur 1 hari sebesar 225 kgcm 2 , dan pada umur 7 hari sebesar 525 kgcm 2 Samekto, 2001.

D. Tanah

Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat butiran mineral-mineral padat yang tidak tersementasi terikat secara kimia satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk yang berpartikel padat disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel padat tersebut. Tanah berguna sebagai bahan bangunan pada berbagai macam pekerjaan, disamping itu tanah berfungsi juga sebagai pendukung pondasi bangunan Das, 1998. Tanah adalah kumpulan dari bagian-bagian padat yang tidak terekat satu dengan yang lain diantaranya mungkin material organik. Rongga-ronga di antara bagian-bagian tersebut bersisi udara dan air. Tanah terjadi sebagai produk pecahan dari batuan yang mengalami pelapukan kimiawi dan mekanis kecuali tanah organikgambut. Terutama sekali batuan yang mengalami pelapukan kimiawi. Mineral yang peka terhadap pelapukan akan berubah menjadi mineral lempung yang berbutir sangat halus. Pelapukan mekanis, misalnya “desakan es” frost wedging, atau kegiatan yang dilakukan oleh tumbuhan dan binatang, membantu proses pemecahan tersebut. Verhoef, 1994.