Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

8 ada kriteri khusus untuk keabsahan data, 9 desain bersifat sementara, 10 hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama Moleong, 2004:4-8. Erickson dalam Susan Stainback 2003 diungkapkan kembali oleh Sugiyono 2011:22 menyatakan bahwa ciri-ciri penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: 1. Intesive, long term participation in field setting 2. Careful recordinfg of what happens in the setting by writing field notes and interview notes by collecting other kinds of documentary evidance 3. Analytic reflection on the documentary records obtained in the field 4. Reporting the result by means of detailed dscriptions, direct quotes from interview, and interpretative commentary Penelitian ini diperlukan pengamatan secara mendalam dan menyeluruh, dan data yang diungkap bukan berupa angka-angka tetapi berupa kata-kata dan dokumen. Penggunaan teori fenomenologis dalam penelitian ini dimaksudkan untuk dapat mengungkapkan fenomena dan peneliti akan berupaya menemukan peristiwa- peristiwa yang dapat dipahami peneliti dan berbagai pendapat dan isu yang ada, dan fenomena-fenomena yang nampak pada obyek penelitian ini yaitu untuk mengetahui kinerja pengawas sekolah dasar pada Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Dikbudpora Kota Metro.

3.1.2 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan studi kasus dengan desain studi kasus tunggal single-case-studies. Rancangan studi kasus dipilih dengan tujuan untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan how dan why dalam mengetahui kinerja pengawas sekolah dasar di kota Metro. Yin 2009 yang menyatakan secara umum, studi kasus merupakan strategi yang cocok bila pokok pernyataan suatu penelitian berkenaan dengan pertanyaan how dan why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diteliti, dan bila penelitiannya berfokus pada fenomena masa kini kontemporer di dalam kehidupan nyata.

3.2 Fokus Penelitian

Masalah dalam penelitian kualitatif dinamakan fokus. Adapun maksud dalam merumuskan masalah penelitian dengan jalan memanfaatkan fokus yaitu pertama, penetapan fokus dapat membatasi studi; kedua, penetapan fokus berfungsi untuk memenuhui inklusi-inklusi atau kriteria masuk-keluar inclusion-exlusion criteria atau informasi baru yang diperoleh di lapangan sebagaimana dikemukakan Moleong 2004:93-94. Dalam metode kualitatif, fokus penelitian berguna untuk membatasi bidang inquiry. Tanpa adanya fokus penelitian, peneliti akan terjebak oleh banyaknya data yang diperoleh dilapangan. Oleh karena itu fokus penelitian akan berperan sangat penting dalam memandang dan mengarahkan penelitian. Fokus penelitian dalam penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yaitu mencoba menjawab pertanyaan: 1. Bagaimanakah pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pembinaan oleh pengawas sekolah? 2. Bagaimanakah kinerja pengawas sekolah dalam rangka penjaminan mutu pendidikan? 3. Apakah faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi kinerja pengawas sekolah ? 4. Bagaimanakah upaya-upaya pengembangan dalam meningkatkan kompetensi pengawas sekolah 5. Bagaimanakah harapan terhadap peranan pengawas sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan?

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat Moleong yang menyatakan bahwa : Hanya “manusia sebagai alat” sajalah yang dapat berhubungan dengan responden atau obyek lainnya, dan hanya manusialah yang mampu memahami kaitan kenyataan-kenyataan di lapangan. Hanya “manusia sebagai instrumen” pulalah yang dapat menilai apakah kehadirannya menjadi faktor pengganggu sehingga apabila terjadi hal yang demikian pasti menyadarinya serta dapat mengatasinya 2004 : 5. Kehadiran peneliti di lapangan dalam penelitian kualitatif adalah mutlak. Sesuai dengan pendapat Moleong 2004:19 menyatakan bahwa pencari tahu alamiah dalam pengumpulan data lebih banyak tergantung pada dirinya sendiri, hal ini disebabkan oleh sukarnya mengkhususkan secara tepat apa yang akan diteliti. Oleh sebab itu keuntungan peneliti sebagai instrumen penelitian adalah dapat memutuskan secara luwes dan senantiasa dapat menilai keadaan serta menentukan keputusan dalam penelitian. Fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu- satunya yang dapat mencapainya. Sebagai alat bantu dalam pengumpulan data, digunakan buku catatan dan pedoman wawancara selama proses penelitian berlangsung.

Dokumen yang terkait

TARIFF RATIONALIZATION RETRIBUTION THE POTENTIAL IN THE METRO CITY

0 6 1

TARIFF RATIONALIZATION RETRIBUTION THE POTENTIAL IN THE METRO CITY

0 6 1

A STUDY ON THE VALUE ADDED TAX IN METRO CITY TAX OFFICE 2003-2008

0 3 16

THE INFLUENCE OF STRUCTURAL OFFICER PERCEPTION ON OCCUPATIONAL CHANGES TO THE OFFICER’S PERFORMANCE IN METRO MUNICIPAL GOVERNMENT

0 19 180

THE INFLUENCE BETWEEN PRINCIPAL LEADERSHIP AND QUALITY ASSURANCE TOWARD TEACHERS PERFORMANCE ON PUBLIC ELEMENTARY SCHOOLS IN SOUTH TELUK BETUNG DISTRICT BANDAR LAMPUNG PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PENJAMINAN MUTU TERHADAP KINERJA GURU SD NEGER

0 11 109

ANALYSIS OF THE POTENTIAL TAX AS LOCAL REVENUE SOURCES IN THE CITY METRO

2 24 95

VISION AND MISSION METRO CITY AS CITY OF EDUCATION (STUDY EVALUATION ABOUT DEVELOPMENT PROGRAM OF AN INTEREST FOR READING THROUGH SUBDISTRICT LIBRARY OR SMART HOUSE IN WEST OF METRO SUBDISTRICT) VISI DAN MISI KOTA METRO SEBAGAI KOTA PENDIDIKAN (STUDI EVAL

0 14 105

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92

PERFORMANCE OF PRIMARY SCHOOL SUPERVISORS IN EDUCATION QUALITY ASSURANCE SYSTEM IN THE METRO CITY (CASE STUDY ON THREE PRIMARY SCHOOLS IN THE METRO CITY) KINERJA PENGAWAS SEKOLAH DASAR DALAM SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI KOTA METRO (STUDI KASUS PAD

0 7 85

STANDARISASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR MENENGAH ISLAM DI INDONESIA STANDARD OF QUALITY ASSURANCE OF BASIC ISLAMIC SECONDARY IN INDONESIA

0 0 14