Uji Heteroskedastisitas Analisis Korelasi

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan norma subyektif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan sanksi administrasi terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi b Hipotesis parsial antara variabel bebas sanksi administrasi terhadap variabel terikat kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan sanksi administrasi terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan sanksi administrasi terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi . c Hipotesis secara keseluruhan antara variabel bebas norma subyektif dan sanksi administrasi terhadap variabel terikat kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara norma subyektif dan sanksi administrasi terhadap variabel terikat kepatuhan wajib pajak orang pribadi.. H a : Terdapat pengaruh yang signifikan antara norma subyektif dan sanksi administrasi terhadap variabel terikat kepatuhan wajib pajak orang pribadi. b. Hipotesis Statistik  Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Statistik t. Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan uji satu pihak one tail test dilihat dari bunyi hipotesis statistik yaitu hipotesis nol H : β = 0 dan hipotesis alternatifnya H 1 : β ≠ 0 H : β = 0 : norma subyektif tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. H 1 : β ≠ 0 : norma subyektif berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. H : β = 0 : sanksi administrasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. H 1 : β ≠ 0 : sanksi administrasi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.  Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji Statistik F. H : β = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara norma subyektif dan sanksi administrasi terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. H a : β ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan norma subyektif dan sanksi administrasi terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi 2. Menentukan tingkat signifikan Ditentukan dengan 5 dari derajat bebas dk = n – k – l, untuk menentukan t tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5 karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam statu penelitian.  Menghitung nilai t hitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak dengan rumus : y r 1 1 k n y r t 2 1 1 1     dan y r 1 1 k n y r t 2 2 2 2     Dimana : r = Korelasi parsial yang ditentukan n = Jumlah sampel t = t hitung  Selanjutnya menghitung nilai F hitung sebagai berikut : 1 k n R 1 k R F 2 2     Sumber: Sugiyono 2009 Dimana: R = koefisien kolerasi ganda K = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel 3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria sebagai berikut :  Hasil t hitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria : a Jika t hitung ≥ t tabel maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya. b Jika t hitung ≤ t tabel maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. c t hitung; dicari dengan rumus perhitungan t hitung, dan d t tabel; dicari didalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai b erikut,α = 0,05 dan dk = n-k-1 atau 24-2-1=21  Hasil Fhitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria : a Tolak ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien positif. b Tolak Ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien negatif. c Tolak Ho jika nilai F-sign ɑ ,05. 4. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara)

0 4 1

Pengaruh Sosialisasi Perpajakan Dan Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying)

0 5 1

Pengaruh Penerapan Sanksi Perpajakan dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey pada Wajib Pajak orang pribadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Utara)

1 3 1

Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees)

16 165 122

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya

1 17 67

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Atas Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Bandung Cibeunying

4 45 141

Pengaruh Sanksi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Di KPP Pratama Cianjur).

0 11 26

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei atas Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama "X").

0 0 20

Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Implikasinya terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonegara).

1 3 23

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying).

2 4 35