adalah asumsi-asumsi filosofis yang mencakup epistomologi cabang filsafat yang mempelajari pengetahuan, ontologi cabang filsafat yang berurusan dengan sifat
‘ada’ – being, dan aksiologi cabang filsafat yang member perhatian pada kajian tentang nilai-nilai.
Khusus mengenai epistomologi, pada tataran metateori yang dipertanyakan adalah pertanyaan-pertanyaan metodologis; pada tataran hipotesis
yang dipertanyakan adalah metoda dan prosedur yang digunakan; dan pada tataran deskriptif yang dipertanyakan adalah instrument dan teknik yang digunakan.
Aspek-aspek yang menonjol dari teknologi komunikasi baru: interactivity, de- massification, dan asynchronous menstimulasi terjadinya perubahan-perubahan
dalam metodologi penelitian komunikasi lewat penelitian yang dilakukan untuk mengkaji ulang apa yang selama inu dipahami sebagai pengetahuan komunuikasi.
Kehadiran media baru bisa menstimulasi munculnya pertanyaan- pertanyaan penelitian yang baru. Penelitian dibutuhkan untuk menguji kekuatan
prediktif dari teori-teori yang sudah ada sebelumnya, seperti misalnya Medium Theory dan New Media Theory, karena gagasan teoritik bukanlah sesuatu yang
dibaca dan dipelajari, tetapi secara konstan akan mengalami perkembangan. Teori tidak selalu mengalami perubahan secara menyeluruh, tetapi perubahan teori
dapat terjadi melalui perluasan bagian demi bagian dengan menambahkan konsep- konsep baru.
2.1.5 Teori Uses and Gratification
Uses and Gratifications merupakan salah satu teori yang paling dikenal pada bidang komunikasi massa. Sebagaimana yang telah penulis uraikan pada
pendahuluan, pada dasarnya teori uses and gratifications ini menunjukan bahwa permasalahan utamanya bukan pada bagaimana media memenuhi kebutuhan
pribadi dan sosial khalayak. Sehingga sasarannya pada khalayak yang aktif, yang memang menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus.
Blumer dan Katz mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media Nuruddin, 2004. Artinya, audiens
pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi, dan berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik dalam usaha memenuhi
Universitas Sumatera Utara
kebutuhannya. Walaupun ada juga yang mengatakan bahwa selektifitas media berdasarkan suasana hati seseorang.
John Fiske 2005 menyatakan bahwa teori uses and gratifications secara tak langsung menyatakan bahwa pesan adalah apa yang dibutuhkan oleh
khalayak, bukan yang dimaksudkan oleh pengirim. Menurutnya, pendekatan atau teori uses and gratifications adalah suatu teori yang menyatakan bahwa para
anggota khalayak memiliki kebutuhan atau dorongan tertentu ang bisa dipenuhi dengan menggunakan sumber-sumber media dan nonmedia; atau berpendapat
bahwa khalayak berpaling ke media untuk kepuasan tertentu, menggunakan media massa daripada digunakan oleh media massa; atau suatu studi tentang motif-motif
penggunaan media dan ganjaran yang dicari. Katz, Bulmer Gurevitch menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori
uses and gratification, yaitu :
1. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan.
2. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalyak.
3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipengaruhi media lebih luas,
bagaimana kebutuhan ini terpenuhi memalui konsumsi media amat bergantung pada prilaku khalayak yang bersangkutan.
4. Tujuan pemilihan media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak artinya orang dianggap cukup mengerti untuk
melaporkan kepentingan dan motif pada situasi tertentu. 5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan
sebelum diteliti lebih dulu orientasi khalayak.
Pendekatan uses and gratification memberikan alternatif untuk memandang pada hubungan antara isi media dan audience dan pengkatagorian
media menurut fungsinya.
Universitas Sumatera Utara
Ketz menggambarkan logika yang mendasari pendekatan mengenai uses and gratification Effendi,2003:
1 kondisi sosial psikologis seseorang akan menyebabkan adanya2 kebutuhan yang menciptakan 3 harapan-harapan terhadap 4 media massa atau sumber-
sumber lain, yang membawa kepada 5 perbedaan pola penggunaan media atau keterlibatan dalam aktifitas lainnya yang akhirnya akan mengahsilkan 6
pemenuhan kebutuhan dan 7 konsekuensi lainnya, termasuk yang tidak diharapkan sebelumnya. Sebagai tambahan bagi elemen-elemen besar tersebut
pendekatan uses and gratification sering memasukan unsur motif untuk memuaskan kebutuhan dan alternatif-alternatif fungsional untuk memenuhi
kebutuhan. Teori uses and gratification beroprasi dalam beberapa cara yang bisa
dilihat dalam bagan dibawah ini.
Gambar 1 Uses and Gratification
Lingkungan sosial:
1.ciri demografis 2.afiliasi
kelompok
3.ciri kepribadian Kebutuhan
khalayak:
1.Kognitif 2.Afektif
3.Intergratif personal
4.Integratif Sosial
5.Pelepasan
Sumber pemuasan
kebutuhan yang non media:
1.Keluarga,teman 2.Komunikasi
interpersonal 3.hobi
4.Istirahat
Penggunaan media massa:
1.jenis media 2.isi media
3.terapan media 4.konteks sosial
dan terapan media
Pemuasan mediafungsi:
1.pengamatan lingkungan
2.hiburan 3.identitas
personal 4.hubungan
sosial
Universitas Sumatera Utara
Beberapa kebutuhan individu yang mendorong penggunaan media ;
• Kebutuhan kognitif merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan keperluan
mendapatkan informasi, pengetahuan dan pemahaman, Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan serta
memuaskan dari rasa penasaran.
• Kebutuhan afektif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan pengalaman-
pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.
• Kebutuhan integratif personal ialah kebutuhan yang berkaitan dengan
kepercayaan, kredibilitas, stabilitas, dan status individual.
• Kebutuhan integratif sosial adalah kebutuhan yang berkaitan dengan kontak
dengan keluarga teman dan dunia, didasarkan pada hasrat berafiliasi.
• Kebutuhan pelepasan merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan upaya
menghadirkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman.
Gambar 2 Model Uses and Gratification
Anteseden Motif
Penggunaan Media Efek
-Variabel Individu -Kogintif
-Hubungan -Kepuasan
-Variabel Lingkungan -Personal Diversi -Macam isi
-Pengetahuan -Personal Identity
-Hubungan dengan isi
Sumber: Nurudi, 2009: 197
Anteseden meliputi veriabel individual yang terdiri dari data demografis seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan, serta variabel
lingkungan seperti organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial. Blumer menyebutkan tiga orientasi motif, yaitu: orientasi kognitif kebutuhan informasi,
surveillance, atau eksplorasi realitas, diversi kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan, serta identidas personal menggunakan isi
media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi orang itu sendiri. Penggunaan media terdiri dari jumlah
waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis isi media yang dikonsumsi
Universitas Sumatera Utara
dan berbagai hubungan antar individu konsumen dengan isi media yang dikonsumsi atau media secara keseluruhan. Efek media dapat
dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberi kepuasan.
2.1.6 Informasi