Usia merupakan variabel yang penting dalam mempengaruhi nyeri pada individu. Perbedaan kelompok umur mempengaruhi
pengendalian nyeri yang dilakukan setiap individu saat merasakan nyeri Prasetyo, 2010.
3.6.2 Jenis kelamin Pria dan wanita tidak berbeda secara signifikan dalam berespon
terhadap nyeri
Prasetyo, 2010.
Kebudayaan yang
berbeda mempengaruhi jenis kelamin dalam mengendalikan nyeri yang dirasakan
Potter Perry, 2006. 3.6.3 Lokasi nyeri
Lokasi nyeri adalah lokasi dimana tempat sel kanker bermetastasis Baradero, 2007. Lokasi tersebut adalah lokasi nyeri yang
dirasakan pasien setiap harinya dan sudah menjadi suatu pengalaman yang menetap baginya. Individu yang memiliki pengalaman tersebut
akan memiliki cara tersendiri dalam mengendalikan nyeri yang dirasakannya Smeltzer Bare, 2002.
3.7 Pengukuran pengendalian nyeri Pengukuran pengendalian nyeri dilakukan menggunakan kuesioner
pengendalian nyeri yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan referensi dan tinjauan pustaka terdiri dari 35 pernyataan, dimensi fisik = 16 pernyataan,
dimensi sosial = 6 pernyataan, dimensi spiritual = 6 pernyataan, dan dimensi psikologis = 7 pernyataan dengan pilihan jawaban menggunakan skala Likert.
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
Universitas Sumatera Utara
1. Kerangka penelitian Kerangka konsep penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
pengendalian nyeri pain control pada pasien kanker di RSUP Haji Adam Malik Medan. Skema kerangka penelitian pengendalian nyeri pain
control pada pasien kanker kronik dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Skema 1. Skema Kerangka Penelitian Pengendalian Nyeri Pain Control pada Pasien Kanker
2. Defenisi Konseptual Kanker adalah pertumbuhan sel yang bersifat abnormal yang
tumbuh cepat, tidak terkendali, tidak terbatas yang dapat menyebar ke jaringan tubuh yang normal dan menekan jaringan tersebut sehingga
mempengaruhi fungsi tubuh Supriyanto, 2010. Pengendalian nyeri pain control adalah cara atau metode yang
dilakukan oleh pasien sendiri dalam mengendalikan nyeri yang dirasakannya National Cancer Institute, 2014.
3. Defenisi operasional Pengendalian nyeri
kanker pain control: -
Dimensi fisik -
Dimensi sosial -
Dimensi spiritual -
Dimensi psikologis Level Pain
Control:
- Baik
- Cukup
- Kurang baik
32
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
No Variabel Defenisi Operasional
Alat Ukur
Hasil Ukur Skala
1 Pengendalian
nyeri pain control
Kemampuan pasien kanker dalam
mengendalikan nyeri yang dirasakannya
dalam 4 dimensi yaitu: Dimensi fisik:
kemampuan pasien kanker dalam
mengendalikan nyeri yang dirasakannya
melalui aktivitas sehari-hari
Dimensi sosial: kemampuan pasien
kanker dalam mengendalikan nyeri
yang dirasakannya melalui interaksi
dengan orang lain dan lingkungan
Dimensi spiritual: kemampuan pasien
kanker dalam mengendalikan nyeri
yang dirasakannya melalui keyakinan
dalam dirinya Dimensi psikologis:
kemampuan pasien kanker dalam
mengendalikan nyeri yang dirasakannya
melalui pikiran dan perasaan
Kuesioner Pengendalian
Nyeri Pain Control
terdiri dari 35 pertanyaan,
dimensi fisik = 16
pernyataan, dimensi
sosial = 6 pernyataan,
dimensi spiritual = 6
pernyataan, dimensi
psikologis = 7 pernyataan
dengan pilihan
jawaban: Selalu = 4
Sering = 3 Jarang = 2
Tidak pernah = 1
Baik = 106 –
140 Cukup = 71
– 105
Kurang baik = 35 - 70
Interval Rasio
Rasio Rasio
Rasio
Universitas Sumatera Utara
1. Desain penelitian Desain penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah deskriptif dengan
pendekatan retrospektif yaitu untuk mengidentifikasi gambaran pengendalian nyeri pain control pada pasien kanker di RSUP Haji Adam Malik Medan.
2. Populasi, sampel dan tekhnik sampling 2.1
Populasi Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien kanker yang
mengalami nyeri yang dirawat di ruang Rindu B2A RSUP Haji Adam Malik Medan.
2.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah 30 pasien kanker yang berada di RSUP Haji Adam Malik Medan.
2.3 Tekhnik sampling
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan
karena sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan. Kriteria yang digunakan pada penelitian ini adalah kriteria inklusi, yaitu kriteria dimana
subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.
Kriteria penelitian ini meliputi: 1 usia 20-60 tahun 2 memiliki nyeri kronik 3 memiliki nyeri ringan sampai berat 4 pasien sadar dan
kooperatif 3. Lokasi dan waktu penelitian
34
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan yang beralamat di Jl. Bunga Lau, No. 17. Alasan pemilihan lokasi ini karena rumah
sakit tersebut merupakan rumah sakit pendidikan dan rumah sakit rujukan dari seluruh kabupaten yang ada di Sumatera Utara sehingga memungkinkan
peneliti mendapatkan jumlah sampel. Selain itu penelitian ini belum pernah dilakukan di rumah sakit tersebut. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 04
Mei 2015 – 04 Juni 2015.
4. Pertimbangan etik Penelitian ini dilaksanakan setelah mendapat keterangan kelayakan
etik ethical clearance dari komisi etik penelitian Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, mendapat izin dari Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara dan izin dari RSUP Haji Adam Malik Medan. Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan pertimbangan etik yaitu
memberi penjelasan kepada calon responden penelitian tentang tujuan penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian. Lembar persetujuan informed
consent diberikan kepada calon responden, bila calon responden bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan responden.
Penelitian ini tidak berisiko bagi individu yang menjadi responden, baik resiko fisik maupun psikologis, apabila saat mengisi kuesioner responden
merasakan nyeri maka pengisian kuesioner diberhentikan sementara dilanjutkan kembali ketika responden dalam keadaan membaik. Kerahasiaan
informasi responden terjamin oleh peneliti, hanya data tertentu saja yang
Universitas Sumatera Utara
dilaporkan sebagai hasil penelitian, peneliti juga mencantumkan nama responden dan membuat nomor kode pada lembar pengumpulan data.
5. Instrumen penelitian Instrumen yang akan digunakan pada penelitian ini adalah angket
terstruktur dalam bentuk kuesioner. Peneliti menyebarkan kuesioner pada pasien kanker di RSUP Haji Adam Malik Medan. Peneliti sebelumnya
memberikan petunjuk kepada responden bagaimana pengisian lembar pengisian kuesioner sehingga mereka dapat memberikan informasi yang tepat
dalam pengisian kuesioner. Kuesioner terdiri dari 2 bagian yaitu kuesioner data demografi dan pengendalian nyeri pain control
5.1 Kuesioner data demografi
Kuesioner data demografi responden terdiri dari 9 pertanyaan dan cara pengisian dengan memberi tanda cheklist
√ pada salah satu pilihan yang tersedia dan mengisi jawaban pada tempat yang disediakan.
Pernyataan terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, agama, status pernikahan, pekerjaan, diagnosa medis, intervensi yang dilakukan,
dan lokasi nyeri. 5.2
Kuesioner pengendalian nyeri pain control Kuesioner pengendalian nyeri dibuat sendiri oleh peneliti
berdasarkan referensi dan tinjauan pustaka terdiri dari 35 pernyataan, dibagi 4 dimensi yaitu dimensi fisik 1-16, dimensi sosial 17-22,
dimensi spiritual 23-28, dan dimensi psikologis 29-35 menggunakan skala Likert dengan pilihan jawaban selalu = 4, sering = 3, jarang = 2, dan
Universitas Sumatera Utara
tidak pernah = 1. Pengisian kuesioner d engan memberi tanda cheklist √
pada salah satu pilihan yang tersedia dari pernyataan yang ada berkaitan dengan pengendalian nyeri pain control pada pasien kanker kronik. Nilai
total pengendalian nyeri pain control merupakan penjumlahan dari ke empat dimensi pengendalian nyeri yang tersebut diatas. Nilai tertinggi
yang diperoleh adalah 140 dan nilai terendah adalah 35. Skala ukur yang digunakan dalam variabel ini adalah skala interval, dimana nilainya
menggunakan rumus statistik, yaitu: P = Rentang kelas
Panjang kelas Berdasarkan rumus statistik di atas, maka skore pengendalian nyeri pain
control diklarifikasikan ke dalam tiga kelas yaitu: baik, cukup, dan kurang baik. Dimana P = panjang kelas dengan rentang sebesar 105
selisih nilai tertinggi dan nilai terendah dan banyak kelas adalah 3 sehingga didapatkan panjang kelas sebesar 35, dengan menggunakan P =
35 maka didapatkan nilai interval pengendalian nyeri pain control pasien kanker kronik adalah sebagai berikut:
Baik : 106
– 140 Cukup
: 71 – 105
Kurang baik : 35-70 Pengendalian nyeri pain control terdiri dari 4 dimensi yaitu,
dimensi fisik, dimensi sosial, dimensi spiritual, dan dimensi psikologis. 6. Uji validitas dan reliabilitas instrumen
6.1 Uji validitas
Universitas Sumatera Utara
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dimana menjelaskan tentang derajat suatu instrumen dalam mencakup
seluruh isi yang ingin diukur atau menjelaskan tentang apakah item yang terdapat pada instrumen benar-benar telah mengukur isi yang sama. Uji
validitas dilakukan oleh 3 dosen Fakultas Keperawatan USU yang ahli di bidang nyeri menggunakan uji validitas konten dengan perhitungan CVI
Content Validity Index. Para ahli tersebut menilai dan mengevaluasi konsep-konsep dari
kuesioner ini apakah kuesioner ini relevan dan memadai dalam mengukur setiap variabel dalam penelitian ini. Ketiga ahli diminta untuk menilai
setiap item pada empat skala poin mulai dari 1 = tidak relevan sampai 4 = sangat relevan. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
kuesioner ini dinyatakan valid dengan nilai 0.96 6.2
Uji reliabilitas Uji reliabilitas akan dilakukan pada 10 orang responden yang
memenuhi kriteria sampel penelitian menggunakan uji Cronbach’s Alpha, kemudian jawaban responden diolah menggunakan komputerisasi.
Pertanyaan dalam instrumen dinyatakan reliab jika nilai lebih besar dari 0,71. Uji reliabilitas dilakukan di RA2 bagian ruang kemoterapi RSUP
Haji Adam Malik Medan. Pernyataan kuesioner dinyatakan reliab setelah diolah menggunakan program statistik dengan nilai 0,822.
Universitas Sumatera Utara
7. Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan mengikuti langkah-langkah pengumpulan
data yaitu pertama mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada Fakultas Keperawatan USU dan pihak Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan. Permohonan surat izin dari Fakultas Keperawatan USU dilakukan di bagian pendidikan dan bagian umum kampus. Permohonan izin
penelitian di rumah sakit dilakukan pada beberapa tahap. Tahap pertama peneliti mengantar surat permohonan dari kampus ke bagian tata usaha TU,
lalu ke bagian SDM untuk menanyakan sudah sejauh mana surat tersebut dikelola, selanjutnya ke bagian DIKLIT untuk diwawancarai mengenai
penelitian yang akan dilakukan. Setelah 1 minggu surat penelitian bisa diambil, selanjutnya ke bagian LITBANG untuk mengisi beberapa berkas, lalu
ke bagian verifikasi dan membayar uang penelitian ke bank Bukopin, kembali ke bagian Litbang untuk mendapat badge name dan surat izin penelitian ke
ruangan yang akan dituju. Surat izin diberikan kepada kepala instalasi ruangan RINDU B dan mendapat surat izin penelitian yang ditujukan kepada kepala
ruangan. Setelah mendapat izin dari kepala ruangan, peneliti akan menentukan
calon responden yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah mendapatkan calon responden, selanjutnya peneliti
menjelaskan kepada calon responden mengenai tujuan, manfaat, dan prosedur pelaksanaan penelitian, lalu calon responden yang bersedia menandatangani
surat persetujuan informed consent untuk ikut serta dalam penelitian yang
Universitas Sumatera Utara
akan dilaksanakan. Peneliti mengambil data dari responden dengan cara memberikan kuesioner kepada responden. Responden juga diberi kesempatan
untuk bertanya tentang pernyataan yang tidak dipahami. Setelah responden selesai mengisi kuesioner, peneliti kemudian memeriksa kelengkapan data,
dan data yang kurang lengkap dapat segera dilengkapi. Data dari kuesioner yang sudah terkumpul selanjutnya dianalisa.
8. Analisa data Setelah data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data melalui
beberapa tahap. Tahap pertama adalah editing, peneliti memeriksa identitas responden dan memastikan semua data telah terisi selanjutnya adalah coding,
data yang ada diberi kode terhadap pernyataan yang telah diajukan untuk mempermudah tabulasi dan analisa dan data entry, peneliti memasukkan data
ke dalam komputer dan melakukan pengolahan data dengan menggunakan program komputerisasi.
Data demografi akan ditampilkan dalam bentuk persentase dan analisa yang digunakan untuk pengendalian nyeri pain control adalah analisa data
secara deskriptif untuk mengetahui frekuensi, persentase, mean dan standar deviasi yang bertujuan untuk menjelaskan atau menggambarkan pengendalian
nyeri pain control pada pasien kanker kronik di RSUP Haji Adam Malik.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN