PENDAHULUAN Pengendalian Nyeri (Pain Control) pada Pasien Kanker Kronik di RSUP Haji Adam Malik Medan

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel yang tidak normal, tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol dan tidak berirama yang dapat masuk ke dalam jaringan tubuh normal dan menekan jaringan tubuh normal sehingga mempengaruhi fungsi tubuh. Kanker berbeda dengan tumor. Tumor adalah suatu benjolan yang bersifat tidak normal. Kanker merupakan tumor yang bersifat ganas Diananda, 2009. Pernyataan ini dipertegas kembali oleh Yayasan Kanker Indonesia pada tahun 2009 bahwa, kanker adalah proses pertumbuhan tidak normal sel- sel pada jaringan tubuh menjadi sel-sel kanker. Perkembangan sel kanker tesebut akan menyebar ke bagian tubuh lain yang dapat menyebabkan kematian. Prevalensi penderita kanker akan meningkat dari tahun ke tahun, diakibatkan oleh harapan hidup yang lebih meningkat, sosial ekonomi semakin memburuk, dan perubahan pola penyakit ke arah penyakit degeneratif, neoplasma, dan cedera Syafuddin, 2006. Familiy’s Doctor 2006 dalam Lubis 2009 menjelaskan bahwa di negara maju, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit-penyakit kardiovaskuler. Peningkatan kejadian kanker di Indonesia juga dapat disebabkan oleh penyakit yang tidak dideteksi dari awal untuk dicegah atau disembuhkan sehingga sel kanker sudah menyebar ke jaringan tubuh yang lain Lubis, 2009. 1 Universitas Sumatera Utara WHO 2012 dalam Yayasan Kanker Indonesia, 2012 jumlah penderita kanker di dunia setiap tahun akan bertambah sekitar 7 juta orang, dan dua pertiga diantaranya berada di negara-negara yang sedang berkembang. Sebanyak 26 juta orang diperkirakan akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030 jika tidak dikendalikan. Sistem Informasi Rumah Sakit SIRS tahun 2007 memperoleh data bahwa, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia 16,85, disusul oleh kanker leher rahim 11,78. Beberapa kanker dengan prevalensi tinggi di Indonesia adalah kanker ovarium, kanker serviks, kanker payudara, kanker kulit, kanker gondok, kanker endokrin, kanker jaringan lunak, kanker kolon, dan kanker hati Oemiati, et al., 2011. Kanker diketahui dapat menimbulkan berbagai macam keluhan, dan nyeri adalah keluhan utama yang paling sering diutarakan oleh penderita. Dalam perjalanan penyakitnya, 45-100 penderita mengalami nyeri yang sedang sampai yang berat, dan 80-90 nyeri itu dapat ditanggulangi dengan pengelolaan nyeri kanker yang tepat Syafuddin, 2006. Rasa nyeri adalah salah satu akibat dari penyakit kanker yang paling ditakuti pasien. Nyeri adalah gejala kanker yang paling akhir, nyeri tersebut tidak dirasakan pada tahap awal karena kanker masih terlokalisasi. Pasien dengan nyeri kanker yang terganggu kegiatan sehari-hari sebanyak 5-10 Baradero, 2007. Universitas Sumatera Utara Insiden dan beratnya nyeri akan dipengaruhi oleh lokasi kanker, tahap stadium kanker, dan adanya metastasis. Pasien mengalami nyeri jika kanker sudah berkembang dan bermetastasis dengan persentase lebih dari 90 Baradero, 2007. Curton 1983 dalam Prasetyo, 2010 menjelaskan nyeri merupakan suatu mekanisme produksi bagi tubuh, timbul ketika suatu jaringan tubuh rusak, dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rasa nyeri. Pernyataan tersebut dipertegas kembali oleh International Association for the Study of Pain 2011 menyatakan ―nyeri sebagai suatu pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan‖. McCaffery 1980 dalam Prasetyo, 2010 mengatakan bahwa pasien adalah expert ahli di bidang nyeri, karena hanya pasienlah yang tahu mengenai nyeri yang dirasakannya. Nyeri adalah sesuatu yang sangat subjektif, tidak ada ukuran yang objektif, sehingga hanyalah orang yang merasakannya yang paling akurat dan tepat dalam mendefenisikan nyeri. Prasetyo 2010 menjelaskan bahwa terdapat persepsi yang salah tentang nyeri yaitu klien tidak perlu untuk mengambil suatu tindakan untuk membebaskan nyerinya sampai nyeri yang ia rasakan tidak tertahankan lagi tetapi fakta yang ada, mengontrol nyeri adalah hal yang sangat perlu bagi klien untuk mengembalikan fungsi dan meningkatkan kenyamanan. Universitas Sumatera Utara Seseorang yang mengalami nyeri akan mengkonsumsi obat pereda nyeri, hal tersebut adalah hal pertama yang mereka lakukan atau menyampaikan kepada petugas kesehatan untuk menaikkan dosis obat agar nyeri hilang, diakibatkan oleh penyakit kanker yang membutuhkan obat ampuh untuk mengendalikan nyeri National Cancer Institute, 2014. Sebuah penelitian menjelaskan bahwa survey yang dilakukan pada pasien kanker didapatkan lebih dari 2000 pasien dalam jangka waktu 10 tahun, baik atau puas dalam pengendalian nyeri sebanyak 88. Tetapi terkadang pengendalian nyeri yang buruk juga ada didapatkan. Survey ini juga menerangkan bahwa sebanyak 51 pasien kanker melaporkan penurunan nyeri tidak adekuat setelah pengobatan Scottish Intercollegiate Guidelines Network, 2008. Andarmoyo 2013 menjelaskan bahwa banyak tindakan yang dapat dilakukan pasien dalam pengendalian nyeri yang dirasakannya. Upaya yang dapat dilakukan adalah diantaranya mengubah posisi, melakukan tindakan ritual melangkah, berayun, menggosok, makan, meditasi, atau mengompres bagian yang nyeri dengan kompres hangat atau dingin. Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti tertarik untuk meneliti ―Pengendalian Nyeri Pain Control pada pasien kanker di RSUP Haji Adam Malik Medan‖. 2. Perumusan masalah Bagaimana pengendalian nyeri pain control pada pasien kanker di RSUP Haji Adam Malik Medan ? Universitas Sumatera Utara 3. Tujuan penelitian 3.1 Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengendalian nyeri pain control pada pasien kanker di RSUP Haji Adam Malik. 3.2 Tujuan Khusus 3.2.1 Untuk mengidentifikasi tingkat pengendalian nyeri pain control pasien kanker di RSUP Haji Adam Malik Medan. 3.2.2 Untuk mengidentifikasi dimensi psikologis dalam mengendalikan nyeri pasien kanker di RSUP Haji Adam Malik Medan. 3.2.3 Untuk mengidentifikasi dimensi spiritual dalam mengendalikan nyeri pasien kanker di RSUP Haji Adam Malik Medan. 3.2.4 Untuk mengidentifikasi dimensi fisik dalam mengendalikan nyeri pasien kanker di RSUP Haji Adam Malik Medan. 3.2.5 Untuk mengidentifikasi dimensi sosial dalam mengendalikan nyeri pasien kanker di RSUP Haji Adam Malik Medan. 4. Manfaat penelitian Hasil penelitian ini bermanfaat terhadap berbagai aspek, yaitu : 4.1. Bagi pendidikan keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan memberi informasi kepada perawat pendidik untuk mengembangkan metode pembelajaran bagi mahasiswa Universitas Sumatera Utara agar mengetahui bagaimana pengendalian nyeri pain control pada pasien kanker demi mencapai asuhan keperawatan yang baik. 4.2. Bagi pelayanan keperawatan Hasil penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan perawat bahwa pengendalian nyeri pain control dapat dilakukan oleh pasien sendiri tidak hanya mengandalkan farmakologi, sehingga menjadi pedoman bagi perawat untuk memberikan asuhan keperawatan yang baik demi meningkatkan mutu pelayanan kesehatan 4.3. Bagi penelitian keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi baru dan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin membahas masalah yang berkaitan dengan pengendalian nyeri pain control pada pasien kanker. Selain itu diharapkan dapat menjadi sumber referensi penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini di masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA