Karakteristik Remaja Perilaku Remaja

yang tidak akan berubah lagi, d. Egosentrisme diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain, e. tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya dan masyarakat umum. 27

d. Karakteristik Remaja

Kurt Lewin menggambarkan tingkah laku yang menurut pendapatnya akan selalu terdapat pada remaja: 28 1. Pemalu dan perasa, tetapi sekaligus juga cepat marah dan agresif sehubungan belum jelasnya batas-batas antara berbagai sektor di lapangan psikologis remaja. 2. Ketidakjelasan batas-batas ini menyebabkan pula remaja terus menerus merasakan pertentangan antara sikap, nilai, ideologi dan gaya hidup. Konflik ini dipertajam dengan keadaan diri remaja yang berada di ambang peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa, yang tidak mempunyai tempat berpijak yang bisa memberinya rasa aman, kecuali dalam hubungannya dengan teman-teman sebaya. 3. Konflik sikap, nilai, dan ideologi tersebut muncul dalam bentuk ketegangan emosi yang meningkat. 4. Ada kecenderungan pada remaja untuk mengambil posisi yang sangat ekstrim dam mengubah kelakuannya secara drastis, 27 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, op. cit. hal. 24-25. 28 Ibid,. hal. 44-45 sehingga muncul tingkah laku radikal dan memberontak di kalangan remaja. 5. Bentuk-bentuk khusus dari tingkah laku remaja pada berbagai individu yang berbeda akan sangat ditentukan oleh sifat dan kekuatan dorongan yang berkonflik. Sejumlah sikap yang menunjukkan karakteristik remaja, yaitu: 29 1. Kegelisahan 2. Pertentangan 3. Mengkhayal 4. Aktivitas berkelompok 5. Keinginan mencoba segala sesuatu Lain halnya menurut Zulkifli. L, karakteristik remaja ditunjukkan dengan adanya: 30 1. Pertumbuhan fisik 2. Perkembangan seksual 3. Cara berfikir kausalitas 4. Emosi yang meluap-luap 5. Mulai tertarik dengan lawan jenis 6. Menarik perhatian lingkungan 7. Terikat dengan kelompok 29 Mohammad Ali Mohammad Asrori, op. cit. hal. 16-17 30 Zulkifli. L, Psikologi Perkembangan, op. cit., hal 65-67

e. Perilaku Remaja

Setiap remaja dalam menjalani kehidupannya akan selalu menghadapi masalah-masalah dan pastinya masalah tersebut akan menjadikan suatu tekanan yang cukup berat bagi remaja tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka seorang remaja akan melakukan suatu hal yang dianggapnya dapat mengatasi keadaan yang kurang menyenangkan tersebut. Apabila seorang remaja merasa dirinya tertekan maka secara otomatis akan melakukan suatu tindakan untuk menyelesaikan masalahnya. Setiap perbuatan, dimana remaja melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan tujuan menyelesaikan sesuatu masalah dengan menunjukan pada berbagai upaya remaja tersebut untuk menguasai, mentoleransi, mengurangi atau meminimalisasikan suatu kejadian yang penuh tekanan dalam bentuk tindakan dan juga remaja berusaha untuk menangani dan menguasai masalah yang sedang dihadapi, maka itulah yang disebut perilaku. Rentangan daerah bermasalah dapat digambarkan dalam tinjauan pembagian masalah menurut intensitasnya, yang terdiri dari: 1. Bermasalah wajar yang menurut ciri-ciri masa remaja adalah perilaku yang secara psikologis masih dalam batas ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan sebagai akibat adanya perubahan secara psikis dan fisik, dan masih dapat diterima sepanjang tidak merugikan dirinya sendiri dan masyarakat sekitar. 2. Bermasalah menengah yang bersangkutan dengan tanda-tanda bahaya atau danger signals adalah perilaku remaja yang secara psikologis masih merupakan akibat dari adanya perubahan psikis dan fisik dalam pertumbuhan dan perkembangan, namun telah menunjukkan tanda-tanda mengarah kepada adanya penyimpangan yang diramalkan dapat merugikan dirinya sendiri dan masyarakat lingkungannya. 3. Bermasalah taraf kuat yang meliputi bermasalah yang pasif dan bermasalah yang agresip adalah prilaku yang ditimbulkan oleh adanya rasa tidak enak, rasa putus asa, rasa tertekan dalam taraf yang sangat kuat sebagai akibat dorongan yang saling bertentangan dalam diri seseorang yang secara kuat melahirkan tindakan yang menyimpang dari kewajaran dalam masyarakat.

C. Film