keluar dari dalam tubuh akibat perubahan jaringan.
13
Dengan kata lain respon atau reaksi adalah segala bentuk aktivitas individu yang bangkit
karena adanya stimulus rangsangan.
14
Poerwadarminta mengartikan respon sebagai tanggapan reaksi dan jawaban.
15
Sedang menurut Astrid S. Susanto mengatakan respon adalah reaksi penolakan atau pengiyaan ataupun sikap acuh tak acuh
yang terjadi dalam diri seseorang setelah menerima pesan.
16
Sedangkan menurut Ahmad Subandi yang mengartikan respon dengan istilah umpan balik feed back memiliki peranan atau pengaruh yang
besar dalam mementukan baik atau tidaknya suatu komunikasi.
17
Misalnya, dengan adanya respon yang disampaikan oleh objek film kepada subjek penonton, atau dari komunikator kepada komunikan.
b. Macam-macam Respon
Dalam bukunya Prof. Onong Uchjana Effendy., M.A. dijelaskan bahwa, Respon kognitif adalah yang berhubungan dengan
pikiran atau penalaran, sehingga yang semula orang itu tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti, yang tadinya bingung menjadi merasa
jelas. Respon afektif adalah berkaitan dengan perasaan yang bergejolak didalam hati, sehingga akibat dari menonton film orang bisa tertawa
terbahak-bahak, takut sampai merinding. Respon konatif adalah
13
Phil, Hana Panggabean “Behaviorisme” Artikel diakses dari rumahbelajarpsikologi.comindekx.php
14
Sabri, M. Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1993, Cet. 1, hal. 37
15
Poerwadarminta, Psikologi Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka, 1999, Cet. 3, hal. 43
16
Astrid S. Susanto, Komunikasi Sosial di Indonesia, Jakarta: Bina Cipta, 1998
17
Ahmad Subandi, Psikologi Sosial, Jakarta: Bulan Bintang, 1982, cet. II, hal. 50
bersangkutan dengan niat, tekad, upaya, usaha, yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan, yang semua itu tidak langsung
akan timbul melainkan didahului oleh respon kognitif dan respon afektif.
c. Faktor-faktor Terbentuknya Respon
Tanggapan yang dilakukan seseorang dapat terjadi apabila terpenuhi faktor penyebabnya. Hal itu perlu diketahui agar individu
yang bersangkutan dapat menanggapi dengan baik pada proses awalnya individu mengadakan tanggapan. Karena tidak semua
individu dapat melakukan stimulus dengan baik, sebab tergantung dari individu itu sendiri dalam menanggapi stimulus. Stimulus akan
mendapatkan pemilihan dan individu akan bergantung kepada dua faktor, yaitu:
1 Faktor Internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu. Manusia
itu terjadi dari dua unsur, yaitu jasmani dan rohani. Maka seseorang yang mengadakan tanggapan sesuatu stimulus tetap
dipengaruhi oleh eksistensi kedua unsur tersebut. Apabila salah satu unsur saja terganggu, maka akan melahirkan hasil tanggapan
yang berbeda intensitasnya pada diri individu yang melakukan tanggapan atau akan berbeda tanggapannya tersebut antara satu
orang dengan orang lain. Unsur jasmani meliputi keberadaan, keutuhan, dan cara bekerjanya
alat indra, urat saraf, dan bagian-bagian tertentu pada otak.
Unsur rohani dan psikologi yang meliputi keberadaan, perasaan, akal, fantasi, pandangan jiwa, mental, pikiran, motivasi, dan
sebagainya. 2
Faktor Eksternal yaitu faktor yang ada pada lingkungan atau disebut juga faktor psikis. Faktor eksternal ini intensitas dengan
jenis benda perangsang atau orang menyebutnya dengan faktor stimulus.
18
Manusia memiliki alat indra yang sesuai dengan fungsinya, oleh karena itu harus terus diperhatikan dengan cara menggali segala
sesuatu yang ada disekitarnya. Allah telah mengisyaratkan bahwa manusia harus berusaha menggunakan alat indranya dalam menggali
lingkungan eksternal yang mempengaruhi dari luar diri manusia. Seperti yang dikatakan oleh Bimo Walgito “alat indra itu alat
penghubung antara individu dengan dunia luarnya.”
B. Remaja