b. Fungsi Film
Grame mengatakan bahwa fungsi film dalam suatu kebudayaan sudah lebih dari sekedar objek estetika. Film merupakan praktek sosial
bagi pembuat film dan penonton film, dimana melalui narasi-narasi dan makna-makna yang ditampilkan, terlihat bukti yang membuat
budaya menjadi masuk akal dan nyata. “It’s now more or less accepted that film’s function in our
culture goes beyond that of being simply an exhibited aesthetic object…Film is a social practice for it’s makers and it’s audience : in
it’s narrative and meanings we can locate evidence of the ways in which our culture makes sense of it selfs”.
37
Film dapat digunakan sebagai alat propaganda, karena film dianggap memiliki jangkauan, realisme, pengaruh emosional dan
popularitas yang hebat. Upaya menyatukan pengembangan pesan dengan hiburan sudah lama diterapkan dalam kesusastraan dan drama.
Namun, unsur-unsur baru dalam film memiliki kelebihan dalam segi kemampuannya menjangkau sekian banyak orang dalam waktu yang
cepat dan kemampuannya memanipulasi kenyataan yang tampak dengan pesan fotografis, tanpa kehilangan kredibilitas.
38
Secara teknis, film mengkombinasikan fotografi, stereo, grafik, digital, komputer dan
teknologi perfilman sendiri.
39
37
Grame Turner, Film as Social Practise, London: Routledge, 1993, hal. 3
38
Dennis Mc.Quail, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, edisi ke-2, Erlangga, 1987, hal. 15
39
Joseph M. Bogges, The Art of Waching Films, Mayfield Publishing Company, 1991, hal. 2
c. Unsur-Unsur Film
Ada beberapa unsur untuk menjadi sebuah film, yaitu: 1.
Title Judul 2.
Tema Film 3.
Plot alur cerita 4.
Crident title, meliputi Prodeser, karyawan, actor, dll. 5.
Intriks, usaha pemeranan film untuk mencapai tujuan. 6.
Klimaks, benturan antar kepentingan. 7.
Suspen keterangan, masalah yang masih terkatung-katung. 8.
Million Setting latar belakang terjadinya peristiwa, masa waktu, bagian kota, perlengkapan, aksesoris, dan fassion yang
disesuaikan. 9.
Sinopsis ringkasan atau gambaran sebuah film. 10.
Trailer bagian film yang menarik 11.
Character karakteristik pelaku-pelakunya.
d. Struktur Film