20
Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Saint dan Teknologi, dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
2.3. Kerangka Berpikir
Sejak diubahnya IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, demi mengusung reintegrasi keilmuan maka
resmi pula dibuka fakultas-fakultas umum, seperti Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Saint dan Teknologi, dan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Perekrutan untuk calon mahasiswa pun bukan hanya dengan
SPMB lokal atau pun jalur PMDK, tetapi juga dengan jalur SPMB nasional, sehingga siapa saja bisa mendaftar sebagai Mahasiswa UIN
Syarif Hidayatullah jakarta. Yang terdaftar sebagai mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah jakarta tidak lagi hanya orang-orang yang berlatarbelakang
pendidikan keislaman, tetapi mulai banyak mahasiswa yang berlatarbelakang pendidikan umum.
Banyaknya mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan umum memberikan nuansa keagamaan yang berbeda pada kampus UIN,
misalkan saja dari pergaulan, cara berpakaiannya memberikan perbedaan pada UIN yang biasanya hanya diminati mahasiswa yang berlatar
belakang pendidikan keIslaman atau mahasiswa yang berasal dari pendidikan umum namun mempunyai motivasi untuk mengembangkan
keIslamannya.
21
Menurut Sarlito 2009, seseorang akan berkembang dan beraktifitas bersama-sama dengan kelompoknya, hal ini menimbulkan
saling berpengaruh antara individu. Karena itu peneliti berasumsi bahwa fakultas akan memberikan pengaruh religiusitas pada mahasiswanya.
Fakultas keagamaan yang syarat dengan MKDU lingkungan keagamaan akan memberikan imbas pada mahasiswanya. Sesuai dengan
pendapat Yusuf yang menyatakan bahwa Tingkat keagmaan atau religiusitas seseorang di pengaruhi selain faktor bawaan juga faktor
lingkungan, salah satunya lingkungan pendidikan dalam hal ini lingkungan fakultas. Maka peneliti berasumsi bahwa adanya tingkat perbedaan
religiusitas pada fakultas keagamaan dan non keagamaan.
2.4. Hipotesis Penelitian
Untuk menelaah dan menguji secara empiris tentang ada tidaknya perbedaan tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas kagamaan dan
non keagamaan, maka diajukan hipotesa sebagai berikut: H
o
: Tidak ada perbedaan tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas keagamaan dan non keagamaan.
H
1
: Ada perbedaan tingkat religiusitas pada mahasiswa fakultas keagamaan dan non keagamaan.
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto 2006 pada umumnya
pendekatan kuantitatif banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data serta penampilan hasil. Sejalan
dengan Arikunto, Saifuddin Azwar 2005 mengemukakan bahwa penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada
data-data numerikal angka yang diolah dengan metode statistika. Sedangkan menurut Sugiyono 2009 metode ini sebagai metode
ilmiah, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan
dikembangkan baerbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan jenis penelitian komparatif. Adapun alasan peneliti menggunakan jenis penelitian komparatif karena sesuai dengan tujuan
22