ESCHERICHIA COLI TINJAUAN PUSTAKA LANDASAN TEORI .1 MADU

2.1.3 ESCHERICHIA COLI

Escherichia merupakan order dari Enterobacteriaceaea. Enterobacteriaceaea adalah suatu famili kuman yang terdiri dari sejumlah besar spesies bakteri yag erat hubungannya satu dengan yang lainnya. Hidup di usus besar manusia dan hewan, tanah, air dan dapat pula ditemukan dekomposisi material. Karena hidupnya yang pada keadaan normal di dalam usus besar manusia, kuman ini sering disebut kuman enterik atau basil enterik. Karsinah, dkk. 1994 Sifat biokimiawi dari kuman enterik kompleks dan bervariasi. Pada suasana anaerob atau kadar O 2 rendah terjadi reaksi fermentasi yang cukup terjadi siklus asam trikarboksilat dan transport elektron untuk bentukan enersi. Karsinah, dkk. 1994 Macam- macam perbenihan yang dipakai untuk isolasi kuman enterik : Karsinah, dkk. 1994 1. Diferensial: Agar MacConkey, agar eosin Methylin lue, Agar Desoxycholate. Pada perbenihan ini hampir semua kuman enterik dapat tumbuh. 2. Selektif : Agar Salmonella-Shigella, agar Desoxycholate citrat. Perbenihan ini khusus untuk mengisolasi kuman usus patogen 3. Persemaian : Kaldu GN, kaldu selenit, kaldu tetrahionat. Kuman usus patogen lebih subur. Escherichia coli merupakan Gram negatif, habitatnya di lingkungan akuatik, tanah, makanan, air seni, dan tinja, dan bersifat sebagai patogen. Dinding selnya mengandung peptidoglikan dan asam teikhoat, selalu berpasangan membentuk rantai pendek. Karsinah, dkk. 1994 Kuman berbentuk batang pendek kokobasil, Gram negatif, ukuran 0,4-0,7 µm x 1,4 µm sebagian besar gerak positif dan beberapa strain mempunyai kapsul. Jawetz, 2008 Morfologi dan Klasifikasi Escherichia coli Karsinah, dkk. 1994 Domain : Bacteria Kingdom : Bacteria Phylum : Proteobacteria Kelas : Gamma proteobacteria Order : Enterobacteriales Family : Enterobacteri aceae Genus : Escherichia Spesies : Escherichia coli Daya tahan kuman Kuman enterik tidak membentuk spora, mudah dimatikan dengan desinfektan antibakteri. Karsinah, dkk. 1994 Stuktur dinding sel Dinding sel kuman terdiri dari lapisan murein,lipoprotein, fosfolipid, protein dan lipopolisakarida. Lapisan murein-lipprotein membentuk 20 dari total dinding sel dan bertanggung jawab terhadap celullar rigidity, stuktur ini menyerupai jalanet, terdiri dari rantai N-asetil glukosamin berikatan kovalen dengan asam N-asetil muramat melalui ikatan B1-4 glikosida. Lapisan fosfolipid, protein dan lipopolisakarida membentuk 80 dari dinding sel. Komponen utama yang terpenting dari dinding sel adalah lipopolisakarida, tersiri dari rantai polisakarida yang spesifik, menentukan sifat antigenik da aktivitas endotoksin. Karsinah, dkk. 1994 Stuktur antigen Katerisasi antigen berperan penting dalam epidemiologi dan klasifikasi. Komponen utama sel bakteri adalah : antigen somatik O, antigen flagel H, dan antigen kapusl K. Karsinah, dkk. 1994 Antigen kapsul Terdiri dari polisakarida, bila dipanaskan 60°C selama satu jam kapsul akan rusak. Antigen ini dapat menghalangi menghambat reaksi aglutinasi antigen O dengan antiserumnya yang homolog. Karsinah, dkk. 1994 Antigen flagel Terdiri dari protein Karsinah, dkk. 1994 Antigen somatik Terdiri dari lipopolisakarida yang dapat dibedakan dalam 3 regio. Karsinah, dkk. 1994 - Regio 1 : Merupakan polimer dari unit oligosakarida yang spesifik, tersusun dari 3-4 monosakarida yang berulang. Perbedaan- perbedaan ini dipakai untuk identifikasi, misalnya subgruping serologik terhdap kuman- kuman Salmonella, Shigella dan Escherichia. - Regio 2 : Regio ini melekat pada regio 1, terdiri dari inti polisakarida, yang dibedakan dalam inti dalam terdiri dari 2 keto-3 deoksitinat, heptosa, fosfat, pirofosfat dan inti luar terdiri dari heksosa : glukosa, galaktosa dan N-asetil gluamin. - Regio 3 : - Regio ini melekat pada regio 2, terdiri dari lipid A, yang merupakan bagian molekul yang toksik. Faktor-faktor patogenitas  Antigen permukaan Pada Escherichia coli paling tidak terdapat 2 tipe fimbrae yaitu : a. Tipe manosa sensitif pili b. Tipe manosa resisten Kedua tipe fimbrae ini penting sebagai colonization factor, yaitu untuk perlekatan sel kuman pada seljaringan. Pelczar, 2006  Enterotoksin Ada 2 macam enterotoksin yang telah berhasil diisolasi dari Escherichia coli : a. Toksin LT Termolabil b. Toksin ST Termostabil Produksi kedua macam toksin diatur oleh plasmid yang mampu pindah dari satu sel kuman ke sel kuman lainnya. Terdapat 2 macam plasmid : Pelczar, 2006 - 1 plasmid mengkode pembentukan toksin LT dan ST - 1 plasmid lainnya mengatur pembentukan toksin ST saja. Seperti toksin kolera, toksin termolabil bekerja merangsang enzim adenil siklase yang terdapat di dalam sel epitel mukosa usus halus, menyebabkan peningkatan aktivitas enzim enzim tersebut terjadinya peningkatan permeabilitas sel epitel usus. Sehingga terjadi akumulasi cairan di dalam usus dan berkahir dengan diare. Pelczar, 2006 Toksin ST bekerja dengan cara mengaktivasi enzim guanilat siklase menghasilkan siklik guanosin monofosfat, menyebabkan gangguan absorpsi klorida dan natrium, selain itu ST menurunkan motalitas usus halus. Pelczar, 2006  Hemolisin Peranan hemolisisn ada infeksi oleh Escherichia coli tidak jelas tetapi strain hemolitik Escherichia coli ternyata lebih patogen daripada strain yang nonhemolitik. Pelczar, 2006

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Organisme  Faktor Kimia

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI EKSTRAK ARCANGELISIA FLAVA TERHADAP JUMLAH BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN ESCHERICHIA COLI

0 11 19

Kajian Aktivitas Antibakteri Ekstrak Tempe Komak terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

3 8 35

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Petai (Parkia speciosa Hassk.) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

5 26 64

Dekontaminasi Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus pada Sarang Burung Walet dengan Perlakuan Pemanasan

2 14 34

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 1 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 2 6

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 0 15

Efek Anti Bakteri Sereh (Cymbopogon Citratus) Terhadap Escherichia Coli, Staphylococcus Aureus, dan Streptococcus Pyogenes.

1 1 20