BAHAN PENELITIAN CARA KERJA 1. Aquades steril Larutan madu dengan konsentrasi 25

21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan menggunakan design studi eksperimen. 3.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium mikrobiologi FKUIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada bulan September hingga Oktober tahun 2010. 3.3 SAMPEL PENELITIAN Sampel penelitian ini menggunakan bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Escherichia coli yang diambil dari kultur murni. 3.4 KRITERIA PENELITIAN

3.4.1 Kriteria Inklusi

1. Media agar yang terdapat bakteri Staphylococcus aureus 2. Media agar yang terdapat bakteri Escherichia coli

3.4.2 Kriteria Eksklusi

1. Media agar yang tidak hanya terdapat bakteri Staphylococcus aureus 2. Media agar yang tidak hanya terdapat bakteri Escherichia coli

3.5. BAHAN PENELITIAN

Bahan- bahan yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini adalah madu hutan sumbawa, suspensi bakteri Staphylococcus aureus, suspense bakteri Escherichia coli, manitol salt agar MSA, Mc Conkey agar, Mueller Hinton Agar MHA, NaCl steril, Aquades .

3.6. ALAT PENELITIAN

Alat- alat yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini adalah sarung tangan, tabung reaksi, cawan petri, ose steril, Autoclave, Inkubator , bekker glass, cakram disk blank disk diameter 10 mm, parafilm, bunsen, swab steril, korek api, sendok, jangka sorong, penggaris 3.7. Variabel dan Definisi Operasional

3.7.1 Variabel penelitian

a. Variabel Bebas Pemberian madu dengan konsentrasi 25, 50, 75, 100, Aquades steril b. Variabel Tergantung  Pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus di MSA. Dan diukur dengan diameter zona hambatan yang terbentuk dalam millimeter di MHA.  Pertumbuhan bakteri Escherichia coli di endo agar. Dan diukur dengan berbagai diameter zona hambatan yang terbentuk dalam millimeter di MHA 1. Variabel Perancu Terkendali  Suhu inkubasi 37°C  Waktu inkubasi 24 jam  Kepekatan bakteri  Waktu perendaman cakram ke dalam madu 3.7.2 Definisi Operasional Variabel Tabel 2. Definisi operasional No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Terikat 1 Zona hambatan Staphylococcus aureus Daerah sekeliling kertas cakram dimana tidak ditemukannya pertumbuhan Staphylococcus aureus Jangka sorong Diameter zona hambatan Rasio Zona hambatan Escherichia coli Daerah sekeliling kertas cakram dimana tidak ditemukannya pertumbuhan Escherichia coli Jangka sorong Diameter zona hambatan Rasio Bebas 2 Larutan madu Madu yang sudah dilarutkan dengan air dengan konsentrasi yang sudah ditentukan Gelas ukur Jumlah larutan sesuai konsentrasi pada setiap tabung Rasio 3.8. CARA KERJA 3.8.1. Cara penelitian Pembuatan suspensi biakan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Pengambilan masing-masing bakteri tersebut dengan menggunakan ose, lalu masing-masing bakteri tersebut diambil sebanyak satu sengkelit kemudian disebarkan dalam media agar masing-masing, Staphylococcus aureus pada MSA Manitol Salt Agar dan Escherichia coli pada Mc Conkey agar. Lalu bakteri tersebut dibiakan dan di inkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C. Staphylococcus Aureus Ambil NaCl steril dimasukan ke dalam gelas ukur lalu ambil masing- masing koloni bakteri disimpan di masing masing gelas ukur yg sdh tersedia NaCl steril lalu dibandingkan kepekatannya dgn Mc farlan Pembuatan larutan madu dengan konsentrasi 25, 50, 75, 100 dan aquades sebagai kontrol Masukan cakram steril kedalam setiap konsentrasi larutan madu dan Aquades Letakan ke dalam MHA Inkubasi 24 jam dengan suhu 37°c Lakukan pengamatan Escherichia coli Di biakan di Mc Conkey Agar Di biakan di MSA Lihat zona hambatan Pembuatan konsentrasi larutan madu a. Larutan madu dengan konsentrasi 25, 50, 75 dan 100 Madu 25 ml dilarutkan dengan aquades sebanyak 75 ml, madu 50 ml dilarutkan dengan aquades 50 ml, madu 75 ml dilarutkan dengan aquades 25 ml dan madu 100 tidak perlu dilarutkan dengan aquades. Lalu semua larutan madu dengan berbagai konsentrasi tersebut dibuat di dalam bekker glass steril setelah itu bekker glass steril tersebut ditutup dengan alumunium foil agar tetap steril dan tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme lainnya.

b. Aquades steril

Ambil sedikit aquades steril lalu dipindahkan di bekker glass steril. Setelah itu bekker glass steril tersebut ditutup dengan alumuniumfoil agar tetap steril dan tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme lainnya.. Uji pengaruh madu terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

a. Larutan madu dengan konsentrasi 25

Ambil cakram kosong steril dan masukan kedalam larutan madu 25, 50, 75 dan 100 yang masing- masing sudah dilarutkan, tunggu sekitar 20 menit agar lebih menyerap ke dalam cakram tersebut. Lalu masing- masing MHA dioleskan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang dimasukan kedalam larutan NaCl steril menurut standarisasi 0.5 Mc Farland dengan menggunakan swab steril. Tunggu 15 menit lalu ambil cakram yang sudah dimasukan kedalam larutan madu tersebut kemudian pindahkan kedalam MHA yang sudah dioleskan masing- masing bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan menggunakan pinset steril dibakar terlebih dahulu di atas api bunsen. Lalu masukan kedalam inkubator selama 24 jam pada suhu 37ºc. b. Larutan Aquades Steril Ambil cakram kosong steril dan masukan kedalam larutan aquades steril tunggu sekitar 20 menit agar lebih menyerap ke dalam cakram tersebut. Lalu MHA dioleskan oleh bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang sudah dilarutkan dengan menggunakan NaCl steril menurut standarisasi 0.5 Mc Farland dengan menggunakan swab steril. Tunggu sampai 15 menit lalu ambil cakram yang sudah dimasukan kedalam larutan madu tersebut kemudian pindahkan kedalam MHA yang sudah dioleskan masing-masing bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan menggunakan pinset steril dibakar terlebih dahulu di atas api bunsen. Perlakuan selalu dipanaskan terlebih dahulu diatas api. Lalu dimasukan kedalam inkubator selama 24 jam pada suhu 37ºc. 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan uji aktivitas antibakteri, dalam hal ini madu sumbawa terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian ini dilakukan metode difusi menggunakan media MHA. Setelah Staphylococcus aureus diinokulasikan pada agar MHA, setiap satu agar diberikan tiga cakram, kontrol negative, dan 2 cakram yang sudah dimasukkan ke dalam larutan bawang putih dengan kadar yang telah ditentukan. Setelah diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Aktivitas antibakteri tersebut nampak dengan terbentuknya zona hambatan yang diukur dengan menggunukan jangka sorong atau penggaris pada kertas cakram yang dapat dilihat pada tabel 1.

1. Aktivitas Madu Sebagai Antibakteri Terhadap Bakteri Staphylococcus

aureus Tabel 1. Hasil pengukuran diameter zona hambatan yang ditimbulkan oleh madu sumbawa terhadap Staphylococcus aureus Zona hambatan madu sumbawa dalam milimeter Percobaan Kontrol Madu 25 Madu 50 Madu 75 Madu 100 1 0 mm 8 mm 9 mm 10 mm 11 mm 2 0 mm 8 mm 9 mm 10 mm 11 mm Total 0 mm 16 mm 18 mm 20 mm 22 mm Mean 8 mm 9 mm 10 mm 11 mm

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI EKSTRAK ARCANGELISIA FLAVA TERHADAP JUMLAH BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN ESCHERICHIA COLI

0 11 19

Kajian Aktivitas Antibakteri Ekstrak Tempe Komak terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

3 8 35

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Petai (Parkia speciosa Hassk.) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

5 26 64

Dekontaminasi Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus pada Sarang Burung Walet dengan Perlakuan Pemanasan

2 14 34

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 1 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 2 6

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 0 15

Efek Anti Bakteri Sereh (Cymbopogon Citratus) Terhadap Escherichia Coli, Staphylococcus Aureus, dan Streptococcus Pyogenes.

1 1 20