Manahan : Perilaku Pelaku Usaha Untuk Menjadi Posisi Dominan Melalui Pemilikan Saham Yang Bertentangan Dengan UU No.51999, 2007.
USU Repository © 2009
b. Pasar Monopoli
Bentuk dimana hanya terdapat satu penjual dan merupakan kondusi yang merugikan karena monopoli mengakibatkan beban bagi masyarakat melalui
alokasi sumber daya yang tidak efisien dan merugikan secara sosial karena tidak terpenuhinya permintaan, pilihan dan kebutuhan.
Indikasi terjadinya monopoli adalah bila didapat melalui paten, sehingga dikategorikan sebagai monopoli yang legal, kemudian adanya pengontrolan dari
bahan mentah terhadap suatu produk dengan seijin pemerintah atau melalui waralaba franchise. Penurunan dalam biaya dimana biaya rata-rata turun dan
output mampu memenuhi kebutuhan permintaan pasar, bila harga dimana marginal cost sama dengan marginal revenue biaya marginal sama dengan
pendapatan marginal, bedanya hanya dalam hal ini pelaku monopoli akan mengontrol jumlah output yang diproduksi.
Hal ini sering menjadi salah pengertian adalah monopolis tidak menjual dengan harga diatas biaya marginal, tetapi justu kekuatannya terletak pada
pengontrolan atau pembatasan jumlah output sehingga ketika permintaan tidak dapat dipenuhi akan membuat harga menjadi naik. Juga karena tidak menghadapi
kompetisi, maka penggunaan sumber daya dan biaya tidak begitu terkontrol x- efficiency dan adanya keenganan untuk melakukan inovasi.
67
Para ekonom juga membangun model lain yang lebih realitis dalam industri modern, yaitu monopolistic competition dimana strukturnya terdapat banyak
penjual sebagaimana dalam persaingan sempurna tetapi terdapat perbedaan
Pasar Monopoli Persaingan
66
Ningrum Natasya Sirait, Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, Op.Cit, hal 31
Manahan : Perilaku Pelaku Usaha Untuk Menjadi Posisi Dominan Melalui Pemilikan Saham Yang Bertentangan Dengan UU No.51999, 2007.
USU Repository © 2009
dalam produk, dengan kata lain produknya tidak sama tidak homogen. Tulisan mengenai monopolistic Competition dikemukakan oleh Edward H. Chamberlin
dalam bukunya yang terkenal yaitu : “The Theory of Monopolistic Competition, A Reorientation of The Theory of Value”. Produser mencoba membedakan
produknya misalnya melalui pelayanan, penampilan iklan,dll. Dalam hal ini ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk memenuhi
persyaratan monopolistic competition, yaitu: 1.
terdapat banyak penjual dalam produk yang sama substitusi mudah didapat dalam 1 kelompok atau grup
2. jumlah produser cukup banyak sehingga tindakannya diharapkan
tidak akan menarik perhatian pesaing 3.
tidak akan terpengaruh oleh tindakan balasan pesaingnya dan entry masuk pasar relatif murah
4. tidak terdapat kolusi seperti penetapan harga atau pembagian
pasar diantara produser dalam satu kelompok tersebut. Perbedaan antara bentuk pasar dengan persaingan sempurna, monopoli serta
monopolistic competition seperti terlihat dari berbagai faktor. Yaitu produser dalam pasar monopoli cenderung untuk mengurangi produksi dan mengenakan
harga lebih tinggi dibandingkan dengan persaingan sempurra, dengan kata lain, produser dalam monopoli persaingan cenderung mengenakan harga lebih rendah,
memperbanyak output dengan harga lebih rendah. Kemudian produser dalam monopolistic competition cenderung tidak efisien karena memproduksi kapasitas
lebih besar dan produser menawarkan berbagai varietas produk dan kualitas
67
Ibid, hal.32-33
Manahan : Perilaku Pelaku Usaha Untuk Menjadi Posisi Dominan Melalui Pemilikan Saham Yang Bertentangan Dengan UU No.51999, 2007.
USU Repository © 2009
dibandingkan dengan produser pada pasar persaingan sempurna, sehingga membuat mereka mengeluarkan biaya untuk iklan dan biaya penjualan lainnya.
68
c. Pasar Oligopoli