Latar Belakang Masalah. PENDAHULUAN.
                                                                                berbagai macam hal antara lain: management yang amburadul, pengelola yang tidak amanah dan provisional, tidak dipercaya masyarakat, kekurangan modal dll.
4
Oleh  karena  itu  setiap  perkumpulan  atau  organisasi  dalam  melakukan kegiatan  untuk  mencapai  tujuannya  memerlukan  sejumlah  dana.  Sebagai  badan
usaha,  koperasi  atau  BMT  memerlukan  dana  sesuai  dengan  lingkup  dan  jenis usahanya.  Dalam  rangka  mendirikan  badan  usaha  koperasi,  yang  ditetapkan  oleh
pembuat undang-undang sebagai syarat minimum untuk mendirikan sebuah koperasi adalah jumlah anggota pendiri. Sedangkan besar modal minimum yang harus disetor
sebagai  modal  awal  koperasi  oleh  para  pendirinya  tidak  ditentukan;  hal  ini  sesuai dengan karakteristik koperasi yang mengedepankan jumlah anggota ketimbang besar
modal usaha. Masalah  yang  dihadapi  oleh  koperasi  atau  BMT  maupun  Usaha  Kecil
Menengah UKM di Indonesia dalam perkembangannya yang tingkat intensitas dan sifatnya  berbeda,  namun  masalah  yang  selalu  timbul  adalah  pada  cara  mendapatkan
modal koperasi dan modal usaha yang cukup
5
. Begitu  pula  dengan  koperasi  atau  BMT    ,  walaupun    koperasi  adalah
kumpulan  dari  orang-  orang  dan  sekaligus  sebagai  sebuah  organisasi  badan  usaha,
6
maksud    dari  kata  tersebut    adalah  untuk  menjelaskan  bahwa  koperasi  itu  bukanlah kumpulan dari modal pemodal, seperti halnya pada perseroan terbatas, dimana besar
kecilnya  modal  yang  di  berikan  menentukan  besar  kecilnya  hak  suara  seseorang
4
www. Tazkiaonline.com, h.1
5
Andjar Pachta w,Hukum Koperasi Indonnesia pemahaman, Regulasi, Pendirian, dan modal usaha Jakarta:Kencana,2007h.103
6
Ibid, h.101
anggota  dalam  kebijaksanaan    dan  dalam  pengelolaan  usaha  perusahaan.  Karena  itu meski  Prof.  R.S.  Soeriaatmadja  dalam  memberikan  devinisi  penekananya  pada
“kumpulan  orang-orang”  ini  tidaklah  berarti  bahwa  modal  itu  tidak  penting  bagi koperasi  atau hanya merupakan  suatu subordinate part saja. Seperti pada perseroan
terbatas,  modal  bagi  koperasi  itu  adalah  bagaikan  darah  bagi  tubuh  manusia
7
. Pengertian modal dari beberapa segi, misalnya dari segi asalnya atau sumbernya atau
dari  pemiliknya,  seperti  yang  kita  temukan    pada  Undang-  undang  No.  251992 tentang perkoperasian yang mengatakan bahwa modal koperasi itu terdiri dari modal
sendiri  dan  modal  pinjaman,  Namun  demikian  pengaruh  modal  dan  penggunaannya pada koperasi tidak boleh mengamburkan dan mengurangi makna koperasi.Di dalam
koperasi  penekanan  kepentingan  kemanusiaan  humanitas  lebih  diutamakan  dari pada kepentingan kebendaan.
8
Sedikitnya  ada  tiga  alasan  koperasi  atau  BMT  membutuhkan  modal,  antara lain:
Pertama, untuk  membiayai proses pendirian sebuah koperasi  atau disebut biaya pra- organisasi  untuk  keperluan:  pembuatan  akta  pendirian  atau  anggaran  dasar,
membayar biaya administrasi pengurusan izin yang diperlukan, sewa tempat bekerja, ongkos  transportasi,  dan  lain-lain.                                                                                                .
Kedua,  untuk  membeli  barang-barang  modal.  Barang-barang  modal  ini  dalam perhitungan  perusahaan  digolongkan  menjadi  harta  tetap  atau  barang  modal  jangka
7
Hendrojogi, Koperasi:Asas-asas, Teori, dan Praktik Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2007h.189
8
Sutantya Rahardja Hadhikusuma: Hukum koperasi Indonesia Jakarta:RajaGrafindo Persada,2002h.95
panjang. Ketiga,  untuk  modal  kerja.  Modal  kerja  biasanya  digunakan  untuk  membiayai
operasional koperasi dalam menjalankan usahanya. Dalam  praktiknya  tidak  semua  badan  usaha  yang  didirikan  memperoleh
keuntungan  seperti  yang  diharapkan,  bahkan  tidak  sedikit  badan  uasaha  yang  mati sebelum  berkembang,  akibat  terus  menerus  menderita  kerugian.
9
Sebagai  lembaga dengan  struktur  organisasi  yang  jelas,  Islam  juga  menekankan  pentingnya  Akhlak
atau  etika.  Merujuk  pada  cirri-ciri  organisasi  modern  seperti:  tranparansi  dan akuntabilitas, keterbukaan, profesionalisme dan pertanggung jawaban, juga mendapat
perhatian  yang  serius.  Kesalahan  mengelolah  modal  kerja  maupun  memanfaatkan dana pihak ketiga  mengakibatkan kegiatan usaha dapat terhambat atau terhenti sama
sekali.
10
Tujuan  utama  dana  pihak  ketiga  adalah  jangan  sampai  perusahaan  terhenti dalam  beraktifitas  karena  kekurangan  dana  sehingga  dapat  mengalami  kerugian  dan
juga  dapat  membuat  ketidak  percayaan  masyarakat  akan  lembaga  tersebut.    Begitu pula apabila terjadi kelebihan modal maupun dana dapat mengakibatkan kemampuan
memperoleh  laba    dari  perusahaan  yang  bersangkutan  dalam  hal  ini  BMT  dapat menurun  apabilah  BMT  tersebut  tidak  dapat  memanfaatkan  dana  tersebut  dengan
baik. Sedangkan kekurangan modal kerja akan  membawa akibat  hilangnya peluang dalam memperoleh laba karena banyak permintaan yang tidak dapat dipenuhi.
11
Dengan pentingnya dana pihak ketiga kerja yang dapat menyebabkan adanya perubahan pada tingkat pendapatan BMT, maka penulis tertarik meneliti lebih lanjut
9
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta, Raja Grafindo Persada,2003, h. 1
10
Faisal Arifin dan Utjup Supandi, Manajemen modal kerja
11
Ibid h. 15
dan  menulisnya  pada  skripsi  dengan  judul  “STRATEGI  BISNIS  BMT  AL  FATH IKMI DALAM MEMANFAATKAN DANA PIHAK KE TIGA”
                