Perumusan Optimasi Trafik pada IP

Nora Wahyuni : Pemodelan Dan Optimasi Pada Jaringan Internet Protocol Over Synchronous Digital Hierarchy Ip Over Sdh, 2008. USU Repository © 2009

BAB IV PERUMUSAN OPTIMASI JARINGAN IP Over SDH

4.1 Perumusan Optimasi Trafik pada IP

Routing pada internet terbagi kepada dua bagian yaitu, intra-domain dan inter-domain. Secara khusus, jaringan intra-domain dijalankan oleh Internet Service Provider ISP yang mengatur lokasi dari router dan link dan kapasitas keduanya. Tugas provider adalah membangun dan menjalankan jaringan dalam suatu jalur yang paketnya IP datagram dapat berpindah secara efisien sampai akhir jaringannya, apakah paket dibangkitkan oleh usernya sendiri atau transit dari daerahnya. Pada jaringan ini, yang akan dioptimasi dalam tugas akhir ini adalah utilisasi link maksimum pada routing trafik intra-domain [3] . Hubungan aliran pada jalur p untuk demand d yang disebabkan oleh sistem link metric w dengan x dp w sangat penting untuk menunjukkan daerah cakupan dari aliran w sesuai dengan aturan protokol. Hal ini dapat menunjukkan kuantitas aliran x dp w pada jalur p untuk paket yang mengikuti jalur ini, karenanya ini akan cocok dengan penempatan aliran trafik pada jalur yang ditetapkan oleh sistem link metric, Persamaan 4.1 [3] dapat dipakai untuk menunjukkan hubungan. D d h w x p d dp ..., , 2 , 1 = = ∑ 4.1 Sebaliknya, kumpulan dari calon jalur dapat dibangkitkan sebagai kumpulan dari shortest path pada urutan hop-nya misalnya menggunakan algoritma k-shortest Nora Wahyuni : Pemodelan Dan Optimasi Pada Jaringan Internet Protocol Over Synchronous Digital Hierarchy Ip Over Sdh, 2008. USU Repository © 2009 path. Indikator link path edp δ bernilai 1 jika route p untuk demand d menggunakan link e dan jika sebaliknya bernilai 0. Beban link disebut juga aliran link y e pada link e, dipengaruhi oleh sistem link metric yang diberikan Persamaan 4.2 [3] . Kemudian alirannya dibatasi dengan kapasitas link, seperti Persamaan 4.3 [3]. w x w y dp edp p d e δ ∑ ∑ = E e ..., , 2 , 1 = 4.2 , e e c w y ≤ E e ..., , 2 , 1 = 4.3 Utilisasi link pada setiap link berasal dari e e c w y . Selanjutnya, utilisasi link maksimum link dengan kemacetan tertinggi pada seluruh link ditunjukkan oleh variabel r dalam persamaan 4.4 [3] . Penurunan utilisasi link maksimum dapat dirumuskan seperti pada Persamaan 4.5 [3] . { } e e E e c w y r max ,..., 1 = = 4.4 Minimize { } e e e c w y F max = 4.5a Subject to ∑ = p d dp h w x D d ..., , 2 , 1 = 4.5b w y w x e dp edp p d = ∑ ∑ δ E e ..., , 2 , 1 = 4.5c , e e c w y ≤ E e ..., , 2 , 1 = 4.5d w e = integer non-negatif Nora Wahyuni : Pemodelan Dan Optimasi Pada Jaringan Internet Protocol Over Synchronous Digital Hierarchy Ip Over Sdh, 2008. USU Repository © 2009 Pada Persamaan 4.5 [3] , variabel yang belum diketahui link metric diindikasikan dengan istilah minimize untuk menghindari kekacauan dengan kuantitas yang sudah diketahui vektor aliran jalur x dan vektor beban link y seluruhnya ditentukan oleh w. Setelah dimasukkan variabel r dan mengisarkan persamaan beban link, masalah di atas dapat ditulis dalam Persamaan 4.6 [3] . Jika pada optimum r1 maka tidak ada link yang macet. Perumusan masalah tersebut dapat membantu pengembangan algoritma yang menentukan sistem link metric optimal w yang tepat. Pada prakteknya, suatu sistem off-line ambil perhitungan demand volume dan kapasitas memperhitungkan sistem link metric dan menyebarkan informasi in ke semua router [3] . Minimize r F = 4.6a Subject to ∑ = p d dp h w x D d ..., , 2 , 1 = 4.6b r c w x e dp edp p d ≤ ∑ ∑ δ E e ..., , 2 , 1 = 4.6c r kontinu w e integer non-negatif

4.2 Perumusan Optimasi Jaringan SDH