Arsitektur IP Trafik pada IP

Nora Wahyuni : Pemodelan Dan Optimasi Pada Jaringan Internet Protocol Over Synchronous Digital Hierarchy Ip Over Sdh, 2008. USU Repository © 2009

2.2.1 Arsitektur IP

Paket-paket data dalam IP dikirimkan dalam bentuk datagram, yang terdiri atas header IP dan muatan IP payload. Header IP mempunyai ukuran yang bervariasi, yakni berukuran 20 hingga 60 byte, dalam penambahan 4 byte. Header IP menyediakan dukungan untuk memetakan jaringan, identifikasi IP, ukuran header IP dan datagram IP, dukungan fragmentasi, dan juga IP options. Sedangkan muatan IP juga mempunyai ukuran yang berbeda, yaitu berkisar dari 8 hingga 65515 byte. Version Header Length Fragment Offset Total Length of Datagram Header Checksum Protocol Identification Type of Service Time to Live Flags Source IP address Destination IP Address DATA Options Strict Source Routing, Loose Source Routing Gambar 2.4 Format datagram IP Dari Gambar 2.4 [2] yang merupakan format datagram IP dapat dilihat bahwa setiap paket IP membawa data yang terdiri atas beberapa bagian, yaitu [2] : a. Version, berisi versi dari protokol IP yang dipakai. b. header length, berisi panjang dari header paket IP dalam hitungan 32 bit word. 10 Nora Wahyuni : Pemodelan Dan Optimasi Pada Jaringan Internet Protocol Over Synchronous Digital Hierarchy Ip Over Sdh, 2008. USU Repository © 2009 c. type of service, berisi kualitas layanan yang dapat mempengaruhi cara penanganan peket IP ini. d. total length of datagram, berisi panjang IP datagram total dalam ukuran byte. e. identification, flags, fragment offset, berisi beberapa data yang berhubungan dengan fragmentasi paket. Paket yang dilewatkan melalui berbagai jenis jalur akan mengalami fragmentasi sesuai dengan besar data maksimal yang bisa ditransmisikan melalui jalur tersebut. f. time to live TTL, berisi jumlah routerhop maksimal yang boleh dilewati paket IP, setiap kali paket IP melewati satu router, isi dari field ini dikurangi satu. Jika TTL telah habis dan paket tetap belum sampai ke tujuan, paket ini akan dibuang dan router terakhir akan paket ICMP time excedeed. Hal ini dilakukan untuk mencegah paket IP terus menerus berada di dalam jaringan. g. Protocol, mengandung angka yang mengidentifikasikan lapisan protokol atas pengguna isi data dari paket IP ini. h. header checksum, berisi nilai checksum yang dihitung dari seluruh field dari header paket IP. Sebelum dikirimkan, IP terlebih dahulu menghitung checksum dari header paket IP tersebut untuk nantinya dihitung kembali disisi penerima. Jika terjadi perbedaan, maka paket ini dianggap rusak dan dibuang. i. IP address pengirim dan penerima data, berisi alamat pengirim dan penerima paket. j. Options terdiri dari dua byte option, yaitu strick source router dan loose source router. Strick source router, berisi daftar lengkap alamat IP dari router 11 Nora Wahyuni : Pemodelan Dan Optimasi Pada Jaringan Internet Protocol Over Synchronous Digital Hierarchy Ip Over Sdh, 2008. USU Repository © 2009 yang harus dilalui oleh peket ini dalam perjalanannya ke host tujuan. Selain itu paket balasan dari paket ini, yang mengalir dari host tujuan ke host pengirim, diharuskan melaui router yang sama. Dengan mengatur option loose source router, paket yang dikirim diharuskan singgah di beberapa router seperti yang disebutkan dalam field option ini. Jika diantara kedua router yang disebutkan terdapat router lain, paket masih diperbolehkan melalui router tersebut.

2.2.2 Komponen-Komponen Jaringan untuk Trafik IP