Nora Wahyuni : Pemodelan Dan Optimasi Pada Jaringan Internet Protocol Over Synchronous Digital Hierarchy Ip Over Sdh, 2008.
USU Repository © 2009
5.2 Hasil Optimasi dan Analisa Jaringan Transport SDH
Hal yang sama juga dilakukan untuk memperoleh hasil optimasi pada jaringan SDH yaitu dengan menggunakan metode simplex dan metode teknik interior point.
Pemodelan yang dipakai adalah seperti pada Gambar 5.2, bentuk baku dari masalah SDH untuk rancangan kapasitas jaringan adalah seperti Persamaan 4.7 yang
kemudian menjadi Persamaan 5.3.
Gambar 5.2 Jaringan SDH
Nora Wahyuni : Pemodelan Dan Optimasi Pada Jaringan Internet Protocol Over Synchronous Digital Hierarchy Ip Over Sdh, 2008.
USU Repository © 2009
Minimize
5 4
3 2
1
y y
y y
y +
+ +
+
Subject to
1 11
h x
=
2 21
h x
=
3 31
h x
= 5.3
1 21
11
63y x
x ≤
+
2 31
11
63y x
x ≤
+
3 31
21
63y x
x ≤
+
Dimana: h
1
: Jumlah permintaan demand volume pertama, yaitu kebutuhan trafik
antara node 1 dan 2, diasumsikan sebesar 1,4 Mbps h
2
: Demand volume ke dua, yaitu kebutuhan trafik antara node 1 dan 3,
diasumsikan sebesar 1,4 Mbps h
3
: Demand volume ke tiga, yaitu antara node 2 dan 3, diasumsikan
sebesar 1,5 Mbps x
11
: Jalur pertama yang digunakan untuk melewatkan informasi dari
permintaan demand pertama, yaitu h
1
. x
21
: Jalur pertama yang digunakan untuk melewatkan informasi dari
demand ke dua, yaitu h
2
. x
31
: Jalur pertama yang digunakan untuk melewatkan informasi dari
demand ke tiga, yaitu h
3
. y
1
: Kapasitas link 1, yang harus disediakan jaringan SDH.
Nora Wahyuni : Pemodelan Dan Optimasi Pada Jaringan Internet Protocol Over Synchronous Digital Hierarchy Ip Over Sdh, 2008.
USU Repository © 2009
y
2
: Kapasitas link 2, yang harus disediakan jaringan SDH.
y
3
: Kapasitas link 3, yang harus disediakan jaringan SDH.
Karena perhitungannya memakai matlab, maka semua variabel harus dipindahkan ke sisi kiri, sehingga Persamaan 5.3 akan menjadi persamaan 5.4. Hasil
optimasinya disajikan dalam tabel 5.3.
Minimize
5 4
3 2
1
y y
y y
y +
+ +
+
Subject to 4
, 1
11
= x
4 ,
1
21
= x
5 .
1
31
= x
5.4 63
1 21
11
≤ −
+ y
x x
63
2 31
11
≤ −
+ y
x x
63
3 31
21
≤ −
+ y
x x
Tabel 5.2 Hasil Optimasi Untuk Kapasitas Jaringan SDH
Demand d
Jalur p
Hasil optimasi dengan menggunakan teknik
simplex Mbps Hasil optimasi
dengan menggunakan teknik
interior point Mbps
Kapasitas
Jalur
1 1
0.2038 1.4000
2 1
0.2038 1.4000
3 1
0.5426 1.5000
Nora Wahyuni : Pemodelan Dan Optimasi Pada Jaringan Internet Protocol Over Synchronous Digital Hierarchy Ip Over Sdh, 2008.
USU Repository © 2009
Kapasitas link SDH yang
harus disediakan
oleh VC-12 L
i n
k 1
0.0065 0.0444
2 0.0118
0.0460
3 0.0118
0.0460
Dari tabel 5.2 dapat dilihat bahwa dengan menggunakan teknik simplex, jalur 1 untuk melayani demand 1 membutuhkan 0.2038 Mbps. Jalur 1 untuk demand 2
membutuhkan 0.2038 Mbps. Sedangkan jalur 1 untuk demand 3 memakai 0.5426 Mbps. Besarnya kapasitas jaringan masing-masing link untuk melayani jalur-jalur
tersebut yaitu, link 1 harus menyediakan 0.0065 Mbps pada masing-masing VC-12, link 2 harus menyediakan 0.0118 Mbps pada masing-masing VC-12 dan link 3
harus menyediakan 0.0118 Mbps pada masing-masing VC-12. Pada penggunaan teknik interior point, jalur 1 untuk melayani demand 1
membutuhkan 1.4000 Mbps. Jalur 1 untuk demand 2 membutuhkan 1.4000 Mbps. Sedangkan jalur 1 untuk demand 3 memakai 1.5000 Mbps. Besarnya kapasitas
jaringan masing-masing link untuk melayani jalur-jalur tersebut yaitu, link 1 harus menyediakan 0.0444 Mbps pada masing-masing VC-12, link 2 harus menyediakan
0.0460 Mbps pada masing-masing VC-12 dan link 3 harus menyediakan 0.0460 Mbps pada masing-masing VC-12. Untuk proses perhitungannya dapat dilihat pada
lampiran.
Nora Wahyuni : Pemodelan Dan Optimasi Pada Jaringan Internet Protocol Over Synchronous Digital Hierarchy Ip Over Sdh, 2008.
USU Repository © 2009
5.3 IP over SDH