67
Y= 1,160 + 0,823 X
1
+ 3,198 X
2
+ 0,042 X
3
- 0,152 X
4
Keterangan: Y = Nilai Perusahaan
a = Konstanta
X
1
= Struktur Modal X
2
= Kinerja Keuangan Perusahaan X
3
= Pertumbuhan Perusahaan X
4
= Ukuran Perusahaan
koefisien-koefisien persamaan regresi linear berganda di atas dapat diartikan sebagai berikut:
a. Tanda-tanda koefisien regresi mencerminkan hubungan antar variabel independen struktur modal, pertumbuhan perusahaan,
kinerja keuangan perusahaan dan ukuran perusahaan dengan variabel dependen nilai perusahaan pada perusahaan di Jakarta
Islamic Index. Tanda + berarti terdapat hubungan yang positif atau searah antar variabel independen dengan variabel dependen.
Sedangkan tanda - berarti tidak terdapat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Semakin meningkat nilai
variabel independen struktur modal, pertumbuhan perusahaan, kinerja keuangan perusahaan dan ukuran perusahaan maka semakin
meningkat pula nilai variabel dependen nilai perusahaan pada perusahaan di Jakarta Islamic Index.
68
b. Nilai konstanta pada persamaan regresi sebesar 1,160 menunjukkan bahwa jika variabel independen lainnya bernilai nol, maka variabel
nilai perusahaan mengalami peningkatan sebesar 1,160 satuan. c. Koefisien regresi variabel struktur modal X
1
sebesar 0,823 menunjukkan bahwa jika variabel struktur modal meningkat satu
satuan maka variabel nilai perusahaan akan mengalami peningkatan sebesar 0,823 satuan dengan ketentuan variabel lain konstan.
d. Koefisien regresi variabel kinerja keuangan perusahaan X
2
sebesar 0,042 menunjukkan bahwa jika variabel struktur modal meningkat
satu satuan maka variabel nilai perusahaan akan mengalami peningkatan sebesar 0,042 satuan dengan ketentuan variabel lain
konstan. e. Variabel independen yang paling dominan adalah variabel kinerja
perusahaan dilihat dari nilai Standardized Coefficients, terdapat beta sebesar 0,501, sedangkan beta struktur modal hanya 0,368, beta
perusahaan sebesar 0,023 dan beta ukuran perusahaan sebesar - 0,070.
69
C. Pembahasan dan Hasil Penelitian
Hasil uji regresi berganda yang didapat adalah yang berpengaruh dan signifikan adalah struktur modal dan kinerja perusahaan dan yang
tidak berpengaruh dan tidak signifikan adalah pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan. Hasil temuan ini sesuai dengan temuan Safrida
2008 yang mengemukakan bahwa struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
1. Pengaruh Strukur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kusumajaya 2011 hasil penelitian ini sesuai dengan temuan Modigliani dan Miller pada tahun 1963 yang menyatakan bahwa
dengan memasukkan pajak penghasilan perusahaan, maka penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga hutang
adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak. Hasil penelitian ini didukung dengan temuan yang dilakukan oleh
Safrida 2008, yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, berbeda dengan
hasil penelitian ini adalah penelitian ini berpengaruh positif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, yang dapat dilihat dari koefisien regresi struktur modal sebesar 0,368
70
dan signifikan sebesar 0,013, yang berarti bahwa setiap adanya kenaikkan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan sebesar 1
satuan akan berpengaruh pada peningkatan nilai perusahaan sebesar 0,368 satuan. Hasil penelitian ini konsisten dengan temuan Wijaya, dkk
2010 yang menyatakan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan go public yang terdaftar di Bursa
Efek Jakarta tahun 2006 sampai dengan tahun 2009. Konsisten penelitian ini diduga, periode tahun 2006 sampai tahun 2009 keadaan
perekonomian mulai kondusif sehingga setiap penggunaan hutang sudah dapat mempengaruhi nilai perusahaan, meskipun keputusan
pendanaan diukur dengan rasio dari total hutang terhadap total ekuitas yang menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan
melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas, selanjutnya keputusan pendanaan diukur dengan rasio dari total hutang terhadap
total aktiva yang mengukur prosentase dana yang disesuaikan oleh kreditur dalam membiayai aktiva perusahaan, lalu keputusan pendanaan
diukur juga dengan rasio total hutang jangka panjang terhadap total ekuitas yang menunjukkan perbandingan antara klaim keuangan jangka
panjang yang digunakan untuk mendanai kesempatan investasi jangka panjang dengan pengembalian rate of return jangka panjang pula,
keputusan pendanaan diukur juga dengan rasio dari total hutang terhadap perkalian antara jumlah saham yang beredar dikalikan dengan