6. Kredit Bermasalah
Kredit bermasalah atau non performing loan dapat diartikan sebagai pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor
kesengajaan seperti penyimpangan yang dilakukan debitur maupun faktor ketidaksengajaan atau faktor eksternal di kemampuan kendali debitur
seperti kondisi ekonomi yang buruk. Kredit bermasalah dapat diukur dari kolektibilitasnya. Kolektibilitas merupakan gambaran kondisi pembayaran
pokok dan bunga pinjaman serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan. Penilaian kolektibilitas kredit digolongkan
ke dalam 5 kelompok yaitu lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. Apabila dikaitkan dengan tingkat kolektibilitasnya,
maka yang digolongkan kredit bermasalah adalah kredit yang memiliki
kualitas kurang lancar, diragukan dan macet.
Faktor-faktor penyebab kredit bermasalah ada dua, yaitu: 1
faktor internal, berhubungan dengan kebijakan dan strategi yang ditempuh pihak bank,
2 faktor eksternal, terkait dengan kegiatan usaha debitur.
7. Kredit
Pemberian kredit merupakan kegiatan utama bagi sebuah bank. Besarnya jumlah yang disalurkan akan menetukan besarnya keuntungan
yang akan diperoleh bank, jika bank tidak mampu menyalurkan kredit sementara dana yang terhimpun dari simpanan banyak maka akan
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan kerugian bagi bank tersebut. Oleh karena itu, penggelolaan kredit harus dilakukan dengan sebaik-baiknya mulai dari perencanaan
jumlah kredit, penentuan suku bunga, prosedur pemberian kredit, analisis pemberian kredit sampai kepada pengendalian kredit yang macet.
Perkembangan pemberian kredit yang paling tidak menguntungkan adalah apabila kredit yang diberikan ternyata menjadi kredit bermasalah.
Hal ini disebabkan oleh kegagalan pihak debitur memenuhi kewajibannya untuk membayar angsuran pokok kredit besar bunganya yang telah
disepakati kedua belah pihak dalam perjanjian kredit. Menurut pasal 1 ayat 11 UU No.101998 tentang Perubahan UU
No.71992 tentang perbankan; kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuaan atau
kesepakatan pinjam- meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga. Menurut Abdullah 2005:84, “tujuan pemberian kredit guna
mendapatkan suatu nilai tambah baik bagi nasabah debitur maupun bagi bank sebagai kreditur”.
Universitas Sumatera Utara
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu Peneliti
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Luh Gede Meydiana
wathi 2006
Variabel dana pihak ketiga, capital adequacy ratio dan non
performing loan dalam mempengaruhi volume kredit
kepada sektor UMKM periode 2002-2005 pada bank umum di
Indonesia. Analisis dilakukan secara agregat yaitu terhadap
total kredit investasi dan modal kerja yang disalurkan ke sektor
UMKM. 1. Secara parsial DPK dan
CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume
kredit. 2. NPL berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap volume kredit.
3. Secara bersama variabel DPK, CAR dan NPL
berpengaruh nyata dan signifikan terhadap volume
kredit.
Harmanta dan
Ekananda 2005
Penawaran atau penyaluran kredit merupakan formula dari dana
pihak ketiga, suku bunga SBI, suku bunga kredit rata-rata bank
umum, NPL dan variabel dummy periode 1997-2003 pada bank
umum di Indonesia Analisis dilakukan secara agregat yaitu
terhadap total kredit yang disalurkan bank..
1. Dana Pihak Ketiga dan suku bunga kredit rata-rata
bank umum berpengaruh positif terhadap penyaluran
kredit. 2. NPL, suku bunga SBI dan
variabel dummy berpengaruh negatif terhadap penyaluran
kredit. 3. Seluruh variabel kecuali
variabeldummy mempengaruhi penyaluran
kredit
Mahrinasari 2003
Likuiditas cash ratio dan
profitabilitas return on asset dalam mempengaruhi jumlah
kredit yang disalurkan pada Bank Perkreditan Rakyat di kota
Bandarlampung periode februari 2000-juli 2002.
1. Cash Ratio mempunyai hubungan negatif terhadap
volume kredit 2. ROA mempunyai hubungan
positif terhadap volume kredit. 3. Secara bersama cash ratio
dan ROA mempengaruhi volume kredit.
Sumber: www.google.co.id
Universitas Sumatera Utara