b. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada penderita appendicitis meliputi penanggulangan konservatif dan operasi.
b.1. Penanggulangan konservatif
Penanggulangan konservatif terutama diberikan pada penderita yang tidak mempunyai akses ke pelayanan bedah berupa pemberian antibiotik. Pemberian
antibiotik berguna untuk mencegah infeksi. Pada penderita appendicitis perforasi, sebelum operasi dilakukan penggantian cairan dan elektrolit, serta pemberian
antibiotik sistemik.
47
b.2. Operasi
Bila diagnosa sudah tepat dan jelas ditemukan appendicitis maka tindakan yang dilakukan adalah operasi membuang appendiks appendektomi. Penundaan
appendektomi dengan pemberian antibiotik dapat mengakibatkan abses dan perforasi. Pada abses appendiks dilakukan drainage mengeluarkan nanah.
48
2.9.3. Pencegahan Tersier
Tujuan utama dari pencegahan tersier yaitu mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat seperti komplikasi intra-abdomen. Komplikasi utama adalah infeksi
luka dan abses intraperitonium. Bila diperkirakan terjadi perforasi maka abdomen dicuci dengan garam fisiologis atau antibiotik. Pasca appendektomi diperlukan
perawatan intensif dan pemberian antibiotik dengan lama terapi disesuaikan dengan besar infeksi intra-abdomen.
20
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan latar belakang, tujuan, dan manfaat penelitian maka kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut:
Karakteristik Penderita Appendicitis
1. Sosiodemografi
Umur Jenis kelamin
Suku Agama
Pendidikan Pekerjaan
2. Keluhan
3. Lama rawatan rata-rata
4. Jenis Appendicitis
5. Status komplikasi
6. Penatalaksanaan medis
7. Keadaan sewaktu pulang
3.2. Definisi Operasional
3.2.1. Penderita appendicitis adalah orang yang dinyatakan menderita appendicitis berdasarkan diagnosa dokter dan tercatat pada kartu status.
3.2.2. Sosiodemografi penderita appendicitis dibedakan atas : a. Umur adalah usia penderita appendicitis sesuai dengan yang tercatat pada
kartu status yang kemudian dikategorikan dengan menggunakan rumus Sturges:
1. 4-11 tahun
2. 12-19 tahun
3. 20-27 tahun
4. 28-35 tahun
Universitas Sumatera Utara
5. 36-43 tahun
6. 44-51 tahun
7. 52-59 tahun
8. 60-66 tahun
Untuk analisa statistik, umur dikategorikan menjadi: 1.
29 tahun 2.
29 tahun b. Jenis kelamin adalah ciri tertentu penderita appendicitis sesuai dengan yang
tercatat pada kartu status yang dikategorikan menjadi: 1.
Laki-laki 2.
Perempuan c. Suku adalah ras atau etnik penderita appendicitis sesuai dengan yang tercatat
pada kartu status yang dikategorikan menjadi: 1.
Batak 2.
Jawa 3.
Minang 4.
Aceh 5.
Melayu 6.
Lain-lain d. Agama adalah kepercayaan yang dianut penderita appendicitis sesuai dengan
yang tercatat pada kartu status yang dikategorikan menjadi: 1.
Islam 2.
Kristen 3.
Hindu 4.
Budha 5.
Konghucu
Universitas Sumatera Utara
e. Pendidikan adalah sekolah formal yang pernah diikuti oleh penderita appendicitis sesuai dengan yang tercatat pada kartu status yang dikategorikan
menjadi: 1.
BelumTidak sekolah 2.
SD 3.
SMP 4.
SMA 5.
Akademi PT f. Pekerjaan adalah kegiatan utama yang dilakukan oleh penderita appendicitis
sesuai dengan yang tercatat pada kartu status yang dikategorikan menjadi: 1.
Pegawai Swasta karyawan 2.
Wiraswasta 3.
Pelajarmahasiswa 4.
Ibu rumah tangga 5.
Tidak bekerja 3.2.3. Keluhan adalah gejala yang dialami penderita appendicitis sehingga berobat
ke rumah sakit sesuai dengan yang tercatat pada kartu status yang dikategorikan menjadi:
1. Sakit perut kanan bawah
2. Anoreksia
3. Mual
4. Muntah
5. Demam
6. Konstipasi
3.2.4. Lama rawatan rata-rata adalah jumlah hari perawatan penderita appendicitis
sesuai dengan yang tercatat pada kartu status dan kemudian dihitung nilai rata-rata.
Universitas Sumatera Utara
3.2.5. Jenis Appendicitis adalah klasifikasi appendicitis berdasarkan diagnosa klinik
sesuai dengan yang tercatat pada kartu status yang dikategorikan menjadi: 1.
Appendicitis akut 2.
Appendicitis infiltrat 3.
Appendicitis abses 4.
Appendicitis perforasi 5.
Appendicitis kronis Untuk analisa statistik dikategorikan menjadi :
1. Appendicitis akut Appendicitis akut, infiltrat, abses, dan perforasi
2. Appendicitis kronis
3.2.6. Status komplikasi adalah ada tidaknya penyulit akibat keterlambatan
penanganan appendicitis sesuai dengan yang tercatat pada kartu status yang dikategorikan menjadi:
1. Ada komplikasi abses, perforasi, dan peritonitis
2. Tidak ada komplikasi
3.2.7. Penatalaksanaan medis adalah tindakan medis yang dilakukan terhadap penderita appendicitis untuk menyelamatkan jiwa penderita sesuai dengan
yang tercatat pada kartu status yang dikategorikan menjadi: 1.
Konservatif 2.
Operasi Penatalaksanaan konservatif adalah tindakan non operasi yang dilakukan
terhadap penderita appendicitis untuk memperlambat progesifitas penyakit, menghilangkan gejala, dan mempersiapkan rencana operasi. Kemudian
dikategorikan menjadi: 1. Konservatif Murni adalah penatalaksanaan konservatif pada penderita
appendicitis sesuai dengan anjuran dokter. 2. Tidak Konservatif Murni adalah penatalaksanaan konservatif pada
penderita appendicitis tidak sesuai dengan anjuran dokter pulang sebelum sembuh.
Universitas Sumatera Utara
3.2.8. Keadaan sewaktu pulang adalah kondisi penderita appendicitis sewaktu keluar dari rumah sakit sesuai dengan yang tercatat pada kartu status yang
dikategorikan menjadi: 1.
Sembuh 2.
Pulang berobat jalan PBJ 3.
Pulang atas permintaan sendiri PAPS 4.
Meninggal Untuk analisa statistik dikategorikan menjadi:
1. Sembuh Sembuh dan PBJ
2. Tidak sembuh PAPS dan meninggal
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konsep