b. Suku
Proporsi penderita appendicitis berdasarkan suku yang dirawat inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat
pada gambar berikut ini.
Gambar 6.3. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Appendicitis
Berdasarkan Suku yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2005-2009
Dari gambar 6.3. dapat dilihat bahwa proporsi suku tertinggi adalah Batak 54,0 dan terendah Minang 2,3. Hal ini tidak menunjukkan keterkaitan antara suku
dengan kejadian appendicitis, namun hanya menunjukkan penderita appendicitis yang berobat ke RS Tembakau Deli PTPN II mayoritas suku Batak.
Hasil penelitian Martalena 2008 dengan desain case series, proporsi suku Batak 92,8, Tionghoa 3,2, Jawa 2,4, dan lainnya 1,6.
23
Universitas Sumatera Utara
c. Agama
Proporsi penderita appendicitis berdasarkan agama yang dirawat inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat
pada gambar berikut ini.
Gambar 6.4. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Appendicitis
Berdasarkan Agama yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2005-2009
Dari gambar 6.4. dapat dilihat bahwa proporsi agama tertinggi adalah Islam 79,3. Hal ini tidak menunjukkan keterkaitan antara agama dengan kejadian
appendicitis, namun hanya menunjukkan penderita appendicitis yang berobat ke RS Tembakau Deli PTPN II mayoritas beragama Islam.
Hasil penelitian Dewinta 2005 dengan desain case series, proporsi agama Islam 82,8, Kristen Protestan 11,2, Katholik 4,3, dan Hindu 1,7.
49
Universitas Sumatera Utara
d. Pendidikan
Proporsi penderita appendicitis berdasarkan pendidikan yang dirawat inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat
pada gambar berikut ini.
Gambar 6.5. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Appendicitis
Berdasarkan Pendidikan yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2005-2009
Dari gambar 6.5. dapat dilihat bahwa proporsi pendidikan tertinggi adalah
SMA 36,8 dan terendah tidakbelum sekolah 0,6. Hal ini tidak menunjukkan
keterkaitan antara pendidikan dengan kejadian appendicitis, namun hanya menunjukkan penderita appendicitis yang berobat ke RS Tembakau Deli PTPN II
mayoritas berpendidikan SMA. Penelitian Murtala 2004 dengan desain cross sectional didapat proporsi
tertinggi SMA 71,1 dan terendah SD 2,1.
22
Universitas Sumatera Utara
e. Pekerjaan