a Data wawancara dan diskusi yang dilakukan di bagian pembuatan bola
lampu adalah untuk mengumpulkan data jenis kecacatan pada proses produksi per work center, penyebab timbulnya cacat akar
permasalahan, dan teknik pencegahan metode detection terhadap cacat tersebut.
b Data pengamatan proses produksi pembuatan bola lampu.
2. Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi. Data sekunder yang dibutuhkan untuk
melaksanakan penelitian ini berupa data produksi dan jumlah produk cacat.
4.6. Pelaksanaan Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode Six Sigma dengan pendekatan DMAIC Define, Measure, Analyze, Improve and Control. Adapun langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut: 1.
Define Tahap Pendefinisian Pada tahapan ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a Pengamatan proses produksi.
Pada tahapan ini, dilakukan pengamatan terhadap tahapan-tahapan proses produksi bola lampu.
Universitas Sumatera Utara
b Pengamatan jenis-jenis kecacatan pada proses produksi.
Pada tahapan ini, dilakukan pengamatan terhadap proses produksi bola lampu untuk mengetahui jenis-jenis kecacatan yang terdapat pada stasiun kerja dalam
proses produksi. c
Penentuan stasiun kerja kritis Berdasarkan data jumlah cacat pada masing-masing stasiun kerja, akan
digunakan diagram pareto untuk menentukan stasiun kerja yang paling dominan mempengaruhi kualitas proses produksi bola lampu.
2. Measure Tahap Pengukuran
Pada tahapan ini bertujuan untuk mengukur kinerja saat ini. Adapun langkah- langkahnya adalah pengukuran DPU Defect per Unit, DPO Defect per
Opportunity, DPMO Defect per Million Opportunity dan tingkat sigma proses pada saat ini.
3. Analysis Tahap Analisis
Tahap analisis merupakan tahap mencari dan menentukan akar penyebab dari suatu masalah. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a Analisis dengan menggunakan Cause and Effet Diagram
Analisis dibagi ke dalam empat faktor utama sistem produksi, yaitu manusia, mesin, material, dan metode.
b Analisis dengan Failure Mode and Effect Analysis FMEA
Analisis FMEA dilakukan untuk menganalisis dan menentukan fokus masalah serta prioritas langkah perbaikan. FMEA disusun melalui proses wawancara
dan metode Delphi. Wawancara dipergunakan untuk mengetahui apa yang
Universitas Sumatera Utara
menjadi akibat potensial dari kegagalan severity, frekuensi kegagalan occurance, dan tingkat pendeteksian detection.. Penilaian untuk setiap
faktor dalam FMEA dilakukan menggunakan metode Delphi. 4.
Improve Tahap Peningkatan Improve adalah tahap meningkatkan proses dan menghilangkan penyebab
cacat. Pada tahap ini dilakukan pemilihan strategi peningkatan kualitas. 5.
Control Tahap Pengendalian Control adalah tahap mengontrol kinerja proses dan mencegah kecacatan yaitu
dengan mendokumentasi pelaksanaan Six Sigma. Dokumentasi perlu dilakukan untuk standarisasi sistem kualitas Six Sigma yang telah berhasil dilakukan.
Standardisasi dimaksudkan untuk mencegah masalah yang sama terulang kembali.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISA DAN EVALUASI
6.1. Analisa
Six Sigma merupakan suatu metode atau teknik pengendalian dan peningkatan kualitas menuju tingkat kesempurnaan atau zero defect. Metode Six
Sigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode DMAIC Define, Measure, Analyze, Improve dan Control.
Banyak pihak yang menganggap bahwa penerapan Six Sigma di Indonesia tidak dapat diterapkan karena alasan – alasan usang seperti perusahaan di
Indonesia masih menggunakan mesin atau peralatan sederhana, di Indonesia perusahaan masih bergantung pada kemampuan atau skills dari karyawan atau
operatornya. Namun, untuk dapat sukses menerapkan Six Sigma ini, diperlukan adanya suatu kerja sama dari setiap komponen serta adanya seorang manajemen
puncak yang selalu mengkoordinasikan penerapan Six Sigma ini, hingga pada akhirnya Six Sigma ini akan dijadikan sebagai budaya perusahaan. Dengan adanya
budaya perusahaan yang berbasis pada Six Sigma, maka iklim organisasi akan terbentuk dan setiap komponen yang terikat di dalamnya akan tetap mendukung
penerapan Six Sigma ini. Berikut ini akan diulas kembali apa yang telah diperoleh dari hasil
pengolahan data dengan menggunakan metode DMAIC. Persentase cacat terbesar periode Oktober ‘09 – Januari ‘10 terdapat di
bagian Sealing Vacuum yaitu 3.9 150,940 unit cacat dari 2,606,523 unit
Universitas Sumatera Utara