Analisis dan Interpretasi Data

52 79 70 5530 6241 4900 53 84 85 7140 7056 7225 54 78 94 7332 6084 8836 55 74 84 6216 5476 7056 56 87 85 7395 7569 7225 57 83 79 6557 6889 6241 58 81 88 7128 6581 7744 59 77 81 6237 5929 6581 60 75 79 5925 5625 6241 61 75 80 6000 5625 6400 62 78 87 6786 6084 7569 63 70 73 5110 4900 5329 64 84 86 7224 7056 7396 65 84 85 7140 7056 7225 66 89 88 7832 7921 7744 67 72 83 5976 5184 6889 68 73 72 5329 5329 5184 69 90 77 6930 8100 5929 70 70 81 5670 4900 6561 71 80 81 6480 6400 6561 72 86 82 7052 7396 6724 73 86 56 4816 7396 3136 74 84 61 5124 7056 3721 75 86 62 5332 7396 3844 76 85 57 4845 7225 3249 77 86 62 4332 7396 3844 78 85 55 4675 7225 3025 79 86 84 7224 7396 7056 80 85 85 7225 7225 7225 81 88 91 8008 7744 8281 82 84 87 7308 7056 7569 83 88 87 7656 7744 7569 84 85 88 7480 7225 7744 85 85 70 5950 7225 4900 86 87 79 6873 7569 6241 87 86 74 6364 7396 5476 88 75 70 5250 5625 4900 89 71 76 5396 5041 5776 90 83 81 6723 6889 6561 91 95 79 7505 9025 6241 92 86 81 6966 7396 6561 93 88 78 6864 7744 6084 94 88 80 7040 7744 6400 95 71 75 5325 5041 5625 96 80 89 7120 6400 7921 97 79 85 6715 6241 7225 98 93 85 7905 8649 7225 99 75 87 6525 5625 7569 100 76 79 6004 5776 6241 Jumlah 8171 8073 658829 670549 659777 Kemudian penulis terlebih dahulu mencari mean dari skor variabel X Mx dan mean dari skor variabel Y My yaitu dengan rumus sebagai berikut: Mx = N X  = 100 8171 = 81,71 Setelah keseluruhan dihitung dan diletakkan dalam tabel koefisien kolerasi, selanjutnya hasil perhitungan di atas akan diuji keabsahannya dengan menggunakan rumus kolerasi product moment sebagai berikut: r xy =     2 2 2 2 My N Y Mx N X My Mx N XY           73 , 80 100 659777 71 , 81 100 670549 80,73 81,71 100 658829 2 2         6517 100 659777 6677 100 670549 6596 658729       6517 659677 6677 670449 4344976484    4299115009 4476587973 4344976484   3833186757 1924536654 4344976484  My = N y  = 100 8073 = 80,73 990 , 4386954130 4344976484   Berdasarkan hasil data nilai ”r xy ” maka penulis akan memberikan interpretasi data terhadap angka indeks kolerasi product moment melalui dua cara yaitu: a. Interpretasi dengan cara kasar atau sederhana yaitu dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment. Dengan memperhatikan besarnya r xy 0,990 yang berkisar antara 0,90 – 1,00 berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat dan sangat tinggi. b. Interpretasi dengan cara kasar atau sederhana yaitu dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment. Dengan memperhatikan besarnya r xy 0,990 yang berkisar antara 0,90 – 1,00 berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat dan sangat tinggi. c. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” product moment rumusan hipotesa kerjaalternatif Ha dan hipotesa nihil Ho yang penulis ajukan di awal adalah: Ha: Terdapat korelasi yang signifikan antara variabel X disiplin kerja guru terhadap variabel Y disiplin belajar siswa. Ho: Tidak terdapat korelasi yang signifian antara variabel X disiplin kerja guru terhadap variabel Y disiplin belajar siswa. Adapun kriteria pengajuannya adalah: jika r hitung r tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya jika r hitung dari r tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Dan untuk menguji kebenaran hipotesa yang telah dirumuskan, terlebih dahulu mencari derajat bebasnya db atau df degrees of freedom dengan rumus sebagai berikut: df = N – nr = 100 – 2 = 98 Dengan df sebesar 98 diperoleh “r” tabel sebagai berikut:  Pada taraf signifikansi 5 “r tabel sebesar 0,205  Pada taraf signifikansi 1 “r” tabel sebesar 0,267 Ternyata r xy 0,990 adalah lebih besar daripada r tabel yang besarnya 0,205 dan 0,267. Karena r xy lebih besar dari r tabel, maka hipotesa alternatif Ha diterima dan hipotesa nihil Ho ditolak. Berarti terdapat kolerasi yang signifikan antara variabel X disiplin kerja guru terhadap variabel Y disiplin belajar siswa. Kesimpulan yang dapat ditarik ialah terdapat pengaruh yang sangat kuat atau sangat tinggi antara variabel disiplin kerja guru terhadap variabel disiplin belajar siswa di SMP Tadika Pertiwi Cinere Depok. Setelah diketahui adanya korelasi, maka akan dihitung berapa besar kontribusi variabel X disiplin kerja guru dan variabel Y disiplin belajar siswa dengan menggunakan rumus Koefisien Determinan KD sebagai berikut: KD = r 2 x 100 = 0,990 2 x 100 = 98,01 Dengan perhitungan diatas diperoleh KD sebesar 98,01, maka diketahui bahwa kontribusi disiplin kerja guru terhadap disiplin belajar siswa SMP Tadika Pertiwi Cinere Depok adalah 98,01. 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat disiplin kerja guru terutama guru agama SMP Tadika Pertiwi dapat dikategorikan tinggi, karena memiliki skor rata-rata mean 81,71 setelah dikonsultasikan pada norma skala disiplin kerja guru yang terdapat dalam Bab III. 2. Secara umum, tingkat disiplin belajar siswa SMP Tadika Pertiwi dapat dikategorikan tinggi, karena memiliki skor rata-rata mean 80,73 setelah dikonsultasikan pada norma skala disiplin belajar siswa yang terdapat dalam Bab III. 3. Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara disiplin kerja guru terhadap displin belajar siswa SMP Tadika Pertiwi tertutama kelas VII yaitu sebesar 0,990 dengan demikian koefsien korelasinya sangat kuat atau sangat tinggi karena berada pada rentangan 0,90-1,00. Sehingga dapat diketahui bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara disiplin kerja guru dengan disiplin belajar siswa SMP Tadika Pertiwi. Dan angka koefisien determinansipenentu sebesar 98,01 sehingga menunjukkan bahwa kontribusi disiplin kerja guru terhadap disiplin belajar siswa adalah sebesar 98,01. Dengan demikian tinggi rendahnya tingkat disiplin belajar siswa terdapat hubungan yang timbal balik dengan disiplin kerja guru. Disiplin kerja guru dapat mempengaruhi disiplin belajar siswa, dan disiplin belajar siswa juga dapat mempengaruhi disiplin kerja guru.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian yang dikemukakan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Kepada Kepala Sekolah SMP Tadika Pertiwi agar lebih memperhatikan keadaan guru dan siswa dalam menerapkan kebijakan- kebijakan yang berlaku di sekolah terutama dalam hal disiplin, baik itu disiplin guru ataupun disiplin siswa. Dan hendaknya dapat merealisasikan kesejahteraan bagi para guru terutama guru agama dan penghargaan kepada guru yang telah melaksanakan disiplin dengan baik selain dari penghargaan bagi guru yang berprestasi. 2. Kepada Guru terutama guru Agama SMP Tadika Pertiwi yang telah memiliki disiplin kerja yang tinggi, agar senantiasa meningkatkan kondisi tersebut. Selanjutnya karena disiplin kerja guru tidak selamanya bersifat permanent, maka Kepala SMP Tadika Pertiwi sebagai pemimpin pendidikan mempunyai tanggung jawab untuk mengawasi dan mengendalikan kegiatan kependidikan di sekolah, sehingga para guru terutama guru Agama merasa terkontrol dan termotivasi untuk selalu mempertahankan disiplin kerjanya dengan baik. 3. Kepada guru BP agar lebih memberikan bimbingan dan pengawasan kepada siswa, memberikan hukuman yang sesuai dengan kesalahan yang dilakukan siswa. Selain itu memberikan perhatian yang sama kepada siswa agar tidak terjadi kecemburuan sosial kepada seluruh siswa, terlepas dari apakah siswa tersebut bermasalah atau tidak, memperhatikan setiap perilaku siswa, banyak mengadakan pertemuan dengan wali murid dan guru sehingga terjalin komunikasi yang baik dalam menangani masalah-masalah siswa. 4. Kepada orang tua agar lebih memperhatikan keadaan anak baik di rumah ataupun di sekolah. Penanaman disiplin tidak hanya dapat dilakukan dengan pemberian hukuman kepada anak, tetapi juga dapat dilakukan dengan kasih sayang, seperti memberikan pujian kepada anak ketika mendapat nilai bagus di sekolah, memperbaiki perkataan anak ketika anak berbicara dengan kata-kata yang tidak baik dan lainnya. 5. Kepada siswa agar selalu meningkatkan disiplin baik disiplin di sekolah, di rumah, dan di lingkungan masyarakat. Bagi siswa yang telah memiliki disiplin belajar yang baik dapat mempertahankannya sehingga prestasi belajar dapat tercapai dengan baik. Sedangkan bagi siswa yang memiliki disiplin belajar yang kurang baik dapat memperbaikinya dengan meningkatkan disiplin belajar agar dapat berhasil dalam menyelesaikan jenjang pendidikan. Tanpa kita sadari bahwa disiplin merupakan sebuah kunci keberhasilan dan tujuan pendidikan.