BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sudah sejak lama manusia menyukai air yang dikarbonasi. Orang-orang Yunani dan Roma kuno, selalu mandi dengan air mineral yang alami. Kemudian orang-
orang Eropa menggunakan air tersebut untuk diminum bagi kesehatan.
Pembuatan air karbonasi ini pertama kali dilakukan di Inggris ketika Joseph Priestly menemukan cara untuk mengikat karbonasi semakin luas di Negara -
negara seperti Amerika, kemudian Australia. Dengan penambahan pemanis, rasa sejuk dan aroma, minuman ini tidak lagi di konsumsi sebagai minuman kesehatan,
tetapi sebagai minuman penyegar.
Sejak pertama kali minuman berbuih tersebut dibuat hingga sekarang, bahan yang dipakai untuk membuatnya berbusa selalu sama yaitu karbondioksida. Bahan ini
berada dalam atmosfer bumi secara alami sebagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Karbondioksida juga berfungsi sebagai penjaga kadar pH atau
keasaman dalam darah, yang merupakan elemen penting bagi manusia untuk terus hidup.
Universitas Sumatera Utara
Gas itu pula yang kita keluarkan pada saat bernafas, kemudian dimanfaatkan oleh tanaman. Di dalam minuman ringan, gas ini memberi wajah jernih yang khas dan
berbuih jika dituang dari kemasannya.
Langkah – langkah yang dilakukan dalam membuat air karbonasi ini, pertama – tama dengan mengolahmemproses air minuman biasa. Hal ini untuk
meningkatkan kualitas fisik dan aroma, rasa, pencemaran serta mineral – mineral tertentu. Kemudian karbondioksida dilarutkan didalam air yang diolah dengan
menggunakan alat bernama karbonator. Hampir semua produksi minuman ringan selalu menggunakan bahan-bahan air, sirup minuman dan karbondioksida.
Tidak beda dengan bahan – bahan makanan lain, penggunaan karbondioksida ini juga telah melewati penelitian para ahli terkenal di dunia. Selain itu, kini
penggunaan zat tersebut telah terjamin keamanannya.
Karbonasi terjadi karena proses mencairnya karbondioksida di dalam air, sebuah proses yang umumnya dipergunakan untuk membuat minuman bersoda atau air
bersoda. Namun manfaat karbonasi ternyata bukan hanya untuk membuat gelembung atau buih. Proses karbonasi juga memberi rasa unik pada minuman
dan bahkan juga berfungsi sebagai pembunuh bakteri dan mikroba dalam minuman bersoda.Sehubungan dengan adanya fenomena penghambatan
mikroorganisme yang dapat dilakukan dengan penambahan karbondioksida dalam
Universitas Sumatera Utara
minuman berkarbonasi, maka penulis tertarik untuk membahasnya, yang hasil pembahasan tersebut dituangkan ke dalam tugas akhir yang diberi judul :
“Pengaruh CO
2
Karbondioksida Murni Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme Pada Produk Minuman Sprite Di PT. CocaCola Bottling
Indonesia Unit Medan”.
1.2 Permasalahan