Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Insentif Karyawan PT. Inalum Paritohan

(1)

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSENTIF KARYAWAN PT. INALUM PARITOHAN

TUGAS AKHIR DIAN ASA DINANTY

082407071

PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(2)

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSENTIF KARYAWAN PT. INALUM PARITOHAN

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

DIAN ASA DINANTY 082407071

PROGRAM STUDI D-III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(3)

PERSETUJUAN

Judul : ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSENTIF KARYAWAN PT. INALUM PARITOHAN Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : DIAN ASA DINANTY

NIM : 082407071

Program Studi : D3 STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2011 Diketahui

Ketua Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing

Prof. Dr. Tulus, M.Si Drs.Pasukat Sembiring,M.Si NIP. 19620901 198803 1 002 NIP. 19531113 198503 1 002


(4)

PERNYATAAN

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSENTIF KARYAWAN PT. INALUM PARITOHAN.

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2011

DIAN ASA DINANTY 082407071


(5)

PENGHARGAAN

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu.

Segala puji dan syukur Penulis ucapkan atas Kehadirat Allah SWT , yang tiada hentinya memberikan nikmat, rahmat dan hidayahnya serta semangat dan kekuatan sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan sebaik – baiknya.

Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program D3 Statistika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini Penulis tidak terlepas dari perhatian, bimbingan, fasilitas dan dorongan serta bantuan berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, pada kesempatan ini Penulis dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat perkenankanlah Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Teristimewa kepada Ayahanda Suparman dan Ibunda Ratna saragih Tercinta yang selama ini telah memberikan nasehat, arahan dan dukungan kepada Penulis serta Do’a yang tak pernah putus untuk Penulis.

2. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU


(6)

3. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Sc selaku Ketua Pelaksana Program Studi Ilmu Komputer dan Statistika FMIPA USU.

4. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Statistika FMIPA USU.

5. Bapak Drs. Pasukat Sembiring, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan sebaik – baiknya.

6. Seluruh Staff Pengajar di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara khususnya Jurusan Matematika.

7. Seluruh Pegawai di Kantor Camat Medan Belawan yang telah banyak membantu penulis serta memberikan izin kepada penulis untuk riset di Instansi tersebut.

8. Buat sahabat – sahabat seperjuangan Ratri kusuma wardani, Nurhasdila dan teruntuk seseorang yang special M. Iskandar yang telah memberikan dukungan, nasehat serta masukan - masukan yang memotivasi Penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Buat teman – teman D3 Statistika khususnya pada STAT B ‘ 08 yang saling bahu membahu dan saling bertukar ide.

Sekali lagi penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang i


(7)

Akhir ini bermanfaat bagi penulis dan juga bermanfaat bagi para pembaca dan kemajuan ilmu pengetahuan di masa mendatang. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kalau ada kata atau ejaan yang kurang lengkap penulis mohon maaf sebab penulis hanya seorang Manusia yang tak luput dari kesalahan dan juga kekhilafan. Sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Medan, Juni 2011


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN i

PERNYATAAN ii

PENGHARGAAN iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 3

1.5 Manfaat Penelitian 3

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 4

1.7 Tinjauan Pustaka 4

1.8 Metodologi Penelitian 5


(9)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

2.1 Konsep Dasar Statistika 8

2.2 Analisis Regresi 9

2.2.1. Regresi Linier Sederhana 9 2.2.2. Regresi Linier Berganda 10

2.2.2.1. Menentukan Persamaan Regresi 11 2.2.2.2. Menguji Persamaan Regresi 12

2.3 Koefisien Korelasi 14

2.4 Uji Keberartian Koefisien Korelasi 15

BAB 3 GAMBARAN UMUM PT. INALUM PARITOHAN

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan 19 3.2 Struktur Organisasi dan Bidang Usaha Perusahaan 18 3.3 Penerapan Sistem Insentif Upah dan Gaji Karyawan Perusahaan 32 3.4 Pemberian Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan 33

BAB 4 ANALISIS DATA

4.1 Pengolahan Data 34

4.2 Persamaan Regresi Linier Berganda 35 4.3 Menguji Persamaan Regresi Dengan Koefisien Determinasi 36 4.4 Korelasi Antara Variabel X dan Y 39 4.5. Uji Keberartian Koefisien Korelasi 42


(10)

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Sekilas Tentang SPSS 44

5.2 Mengaktifkan SPSS 44

5.3 Membuka Lembar Baru 44

5.4 Menamai Variabel 45

5.5 Pengisian Data 46

5.6 Pengolahan Data Dengan Persamaan Regresi 47 5.7. Pengolahan Data Dengan Persamaan Korelasi 50

BAB 6 PENUTUP

6.1 Kesimpulan 52

6.2 Saran 52

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 2.1. Perhitungan Untuk Mencari Koefisien Regresi Linier 11 2. Tabel 4.1 Data Insentif Karyawan, Jumlah Tenaga Kerja dan Produktivitas 34 3. Tabel 4.2 Tabel Perhitungan Mencari Koefieisn Regresi Linier 35


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar 5.2 Tampilan Awal SPSS 45

2. Gambar 5.3 Layar Kerja Variabel View 46

3. Gambar 5.4 Data Yang Diolah 47

4. Gambar 5.5 Pilih Analyze,Regression,Linier 47

5. Gambar 5.6 Kotak Dialog Linier Regression 48

6. Gambar 5.7 Kotak Dialog Linier Regression Statistik 48

7. Gambar 5.8 Kotak Dialog Linier Regression Plots 49

8. Gambar 5.9 Output Regression 49 9. Gambar 5.10 Pilih Analayze, Correlate, Bivariate 50


(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

PT. Indonesia Asahan Aluminium (PT. INALUM) berintikan pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Siguragura dan Tangga di Paritohan dan pabrik peleburan Aluminium di Kuala Tanjung. Energi Listrik yang dihasilkan sebagian besar dikomsumsikan ke pabrik peleburan aluminium dan juga disalurkan ke PT. PLN Kitlur Sumbagut melalui saluran hubung (tie line) Gardu Induk Kuala Tanjung.

Pabrik peleburan yang beroperasi kontinu selama dua puluh empat jam tentunya membutuhkan karyawan-karyawan yang siap kerja siang malam demi tercapainya hasil produksi yang baik. Salah satu faktor produksi tersebut adalah faktor tenaga kerjanya, karena keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuannya bergantung pada tenaga kerja yang dipekerjakan dan merupakan penggerak bagi sumber daya lainnya.

Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dapat dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan persatuan waktu. Peningkatan


(14)

produktivitas tenaga kerja merupakan sasaran yang strategis karena peningkatan produktivitas faktor-faktor lain sangat tergantung pada kemampuan tenaga manusia yang memanfaatkannya (Sonny Sumarsono, 2003). Pemakain tenaga kerja secara baik akan membawa keuntungan bagi perusahaan melalui pemanfaatan tenaga kerja secara efektif dan efisien dalam melaksanakan kegiatan perusaahaan untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut.

Dalam usaha mengatur, mengarahkan dan mengendalikan tenaga kerja manusia merupakan tugas dari manajer personalia. Manajer personalia harus berusaha untuk mengatur pamanfaatan tenaga kerja manusia agar berlangsung baik sehingga dapat mencapai produktivitas yang tinggi. Salah satu cara yang sering digunakan oleh manajemen personalia adalah dengan memberi upah atau gaji yang wajar. Menetapkan peraturan kerja dan mengambil suatu kebijaksanaan yang merupakan rangsangan bagi karyawan yaitu insentif.

Memberikaan upah atau gaji yang wajar diharapkan para karyawan berusaha malaksanakan tugasnya dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab serta berusaha mencapai prestasi yang baik pula. Untuk meningkatkan semangat kerja karyawan agar terus berusaha mempertinggi prestasi kerja mereka maka perusahaan perlu memberikan insentif.

Seperti halnya yang diketahui oleh banyak orang adalah pada saat ini isu maupun berita yang terkait dengan upah atau tunjangan para pekerja merupakan isu


(15)

yang masih hangat untuk dibicarakan. Dikarenakan banyak orang menganggap bahwa apabila tunjangan atau upah yang diberikan oleh instansi maupun perusahaan swasta yang terkait, sesuai dengan apa yang dikerjakan oleh tenaga kerja maka diharapkan dengan masa kerja yang lama dan pengalaman akan menghasilkan produktivitas tenaga kerja yang sebanding dengan yang diharapkan. Sebagi contohnya banyak tenaga kerja yang mengeluarkan pendapatnya bahwa gaji buruh yang tidak sesuai dengan apa yang mereka kerjakan. Dan seperti yang banyak orang ketahui pada saat ini yaitu PHK yang terjadi secara merata hampir di seluruh dunia dan masih diperdebatkan bagaimana cara mengatasinya.

1.2Perumusan Masalah

Dari berbagai macam dimensi yang mempengaruhi insentif, tenaga kerja dan produktivitas merupakan level yang paling banyak memikat perhatian para peneliti untuk mengkajinya. Maka dari itu diperlukannya analisis faktor yang mempengaruhi insentif suatu perusahaan dimana tenaga kerja dan produktivitas merupakan faktor yang tidak bisa dihindari.

1.3Batasan Masalah

Dalam penelitian ini yang dibahas adalah analisis mengenai faktor yang mempengaruhi insentif karyawan PT.Inalum dengan perhitungan yang mengangkat tiga variabel bebas yaitu tenaga kerja, produktivitas dan masa kerja.


(16)

1.4Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1) Melihat gambaran seberapa besar pengaruh tenaga kerja dan produktivitas terhadap insentif karyawan PT.INALUM Paritohan.

2) Untuk melihat gambaran sejauh mana variabel bebasnya yaitu tenaga kerja dan produktivitas mempengaruhi variabel terikatnya yaitu insentif.

1.5Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1) Mengetahui adanya pengaruh nyata yang diberikan tenaga kerja dan produktivitas terhadap insentif.

2) Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai acuan perusahaan dalam menentukan insentif karyawan.

3) Sebagai bahan masukan bagi penelitian selanjutnya yang berkenan dengan masalah insentif karyawan.

1.6lokasi penelitian

Penelitian ini berlokasi di PT. Indonesia Asahan Aluminium (PT. INALUM), pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Paritohan, kec. Pintupohan Meranti, kab. Tobasamosir, Sumtera Utara.


(17)

1.7Tinjauan Pustaka

Suliyanto, SE, M.Si, 2006 “Metode Riset Bisnis”

Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya.

H. Bambang Suwarno, M. A. Ph. D, 2006 “cara menggunakan dan memekai analisis jalur (Path analysh)”

Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang dan sekarang yang dimilikiagar kesalahannya dapat diperkecil. Regresi mengemukakan tentang keingintahuan apa yang terjadi di masa depan untuk memberikan sumbangan menentukan keputusan yang terjadi.

Sarwoto, 1990 “Dasar-Dasar Organisasi dan Manajemen Indonesia”

Insentif merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan sebelumnya. Pemberian insentif dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan dan dapat mempengaruhi loyalitas kerja. Pada dasarnya produktivitas mencakup sikap mental patriotik yang memandang hari depan secara optimis dengan berakar pada keyakinan diri bahwa kehidupan hari ini adalah lebih baik dari hari kemarin dan esok adalah lebih baik dari hari ini.


(18)

1.8Metodologi Penelitian 1) Pengumpulan Data

Pengambilan data secara sekunder yang dilakukan pada PT.INALUM Paritohan. Data yang diambil dari tahum 2004 s/d 2009.

2) Pengolahan Data

Dalam hal ini metode yang digunakan adalah metode Regresi Linier Ganda. Persamaan Regresi Linier Berganda nya adalah:

∑Yi = nb0 + b2∑X2i + b3∑X3i + b4∑X4i

∑X1iYi = b0∑X1i + b1∑X1i2 + b2∑X1iX2i + b3∑X2iX3i ∑X2iYi = b0∑X2i + b1∑X1iX2i + b2∑(X2i)2 + b3∑X2iX3i Ŷ= bo + b1x1 + b2x2

Dimana : Ŷ = insentif

X1 = jumlah Pegawai X2 = produktivitas bo = Intercept b1 = koevisien x1 b2 = koevisien x2

1.9sistematika penulisan


(19)

BAB 1 : PENDAHULUAN

bab ini menjelaskan secara umum yang dimulai denngan Latar Belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian serta sistematika Penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Bab ini membahas tentang suatu tinjaun teoritis yang diaplikasikan dalam pengolahan data yang diketahui. Dan dalam hal ini menggunakan metode Regesi Linier Ganda.

BAB 3 : SEJARAH SINGAKAT PERUSAHAAN

Dalam bab ini mendeskripsikan sejarah singkat lokasi riset yaitu PT. INALUM PARITOHAN.

BAB 4 : ANALISIS DATA

Bab ini mengurai tentang metode – metode yang digunakan dalam mengolah data.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menerangkan tentang implementasi sistem yang digunakan untuk menganalisa data yang digunakan.


(20)

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan tentang kesimpulan yang telah dirangkum pada bab – bab yang ada sebelumnya serta beberapa saran yang memungkinkan dapat bermanfaat.


(21)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Konsep Dasar Statistika

Statistik merupakan cara – cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisa dan memberi interpretasi terhadap sekumpulan data, sehingga kumpulan data dan keterangan yang dikumpulkan dapat memberi pengertian dan makna tertentu. Seperti pengambilan kesimpulan, membuat estimasi dan juga prediksi yang akan datang.

Ruang lingkup statistika meliputi statistik deduktif atau statistik deskriptif dan statistik induktif atau statistik inferensial. Statistik deskriptif terdiri dari menghimpun data, menyusun data, mengolah, menyajikan dan menganalisa data angka. Sedangkan statistik inferensial atau statistik induktif adalah meliputi teori probability, distribusi teoritis, distribusi sampling, penaksiran, pengujian hipotesa, korelasi, komparasi dan regresi.


(22)

Sumber data statistik dapat dikumpulkan langsung oleh peneliti dari piahak yang bersangkutan dan biasanya disebut data primer. Dan data juga dapat diperoleh dari pihak lain atau data yang sudah ada disebut dengan data sekunder.

2.2 Analisis Regresi

Analisis data terdiri atas banyak variabel. Suatu variabel dapat berubah nilainya dikarenakan dipengaruhi oleh variabel lainnya. Misalnya pada contoh kasus perubahan tingkat produktivitas dapat dipengaruhi oleh upah yang diterimanya. Yang ingin diketahui lebih jelas apakah upah yang diberikan berpengaruh secara signifikan terhadap produktifitas karyawan.

Data yang terdiri dari 2 atau lebih variabel dapat terlihat saling berpengaruh. Hubungan itu umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungisional antara variabel- variabel. Teknik ini biasanya disebut dengan analisis regresi. Sifat atau hubungan antar variabel dalam persamaan regresi merupakan hubungan sebab akibat ( causal relationship ). Variabel yang dapat mempengaruhi nilai variabel lain disebut dengan variabel bebas ( independent variable ), sedangkan variabel yang dapat dipengaruhi nilainya oleh variabel lain disebut variabel terikat ( dependent variable ).


(23)

2.2.1 Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana merupakn suatu teknik untuk mendapatkan hubungan yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis yang terdiri dari variabel bebas tunggal (X) dan variabel tak bebas tunggal (Y).

Untuk keperluan analisis variabel bebas dapat dinyatakan dengan X1,X2,X3,…….Xk (k ≥ 1) sedangkan variabel tak bebas dinyatakan dengan Y. bentuk umum dari persamaan regresi linier untuk populasi adalah:

µy,x = β0+β1X (2.1)

dalam hal ini, parameternya adalah β0 dan β1.

Untuk regresi sederhana jika β0 dan β1 ditaksir oleh b0 dan b1 maka bentuk regresi linier sederhana untuk sampel adalah:

Ŷ = b0 + b1X (2.2)

2.2.2 Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda digunakan apabila terdiri dari dua atau lebih variabel bebas. Dengan kata lain , terdiri dari dua atau lebih variabel bebas dalam persamaan model regresi. Misalnya pertambahan berat badan orang dewasa (Y) bergantung pada umur (X1), waktu istirahat (X2), pola makan dan faktor lainnya.

Regresi berganda ( multiple regression ) berguna untuk mencari hubungan fungisional atau sebab akinat dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikatnya. Dengan demikian regesi berganda digunakan untuk penelitian yang


(24)

menyertakan beberapa variabel. Adapun persamaan yang dipakai disesuaikan dengan jumlah variabel yang diteliti.

Untuk 2 variabel bebas : Ŷ = b0 + b1X1 + b0X2 (2.3) Untuk 3 variabel bebas : Ŷ = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 (2.4) Untuk k variabel bebas : Ŷ = b0 + b1X1 + b2x2 + …+bkXk (2.5) Dimana:

Ŷ : nilai pendugaan bagi variabel Y b0,b1,b2,….bk : koefisien regresi

Regresi berganda digunakan untuk menghitung dan menguji tingkat signifikan antara lain:

1. menghitung persamaan regresinya

2. menguji apakah persamaan regresi signifikan 3. menbuat kesimpulan

2.2.2.1 Menentukan Persamaan Regresi

Persamaan regresi berganda dapat digunakan dalam perhitungan nilai X1 dan X2. Perubahan nilai Ŷ disebabkan oleh perubahan X 1, ketika X2 konstan. Dapat juga sebaliknya, perubahan nilai Y disebabkan oleh perubahan X2, ketika X1 konstan. Persamaan regresi berganda ini dapat digunakan untuk menghitung besarnya angka


(25)

prediksi variabel bebas maupun terikatnya. Persamaan regresi berganda dengan 3 variabel bebas X1 dan X2 ditaksir oleh:

Ŷ = b0 + b1X1 + b2x2 + …+bkXk (2.6)

Untuk mempermudah penganalisaan maka terlebih dahulu membuat tabel perhitungan untuk mencari koefisien regresi linier:

Tabel 2.1 Perhitungan Untuk Mencari Koefisien Regresi Linier

No Y X1 X X12 X1X2 X22 X1Y X2Y1 Y2

1. 2. 3. . . . k Y1 . . . . . . X11 . . . . . . X21 . . . . . .

X112

. . . . . .

X11X21

. . . . . .

X212

. . . . . .

X11Y1

. . . . . .

X21Y1

. . . . . .

Y12

. . . . . . n ∑ Y ∑X1 ∑X ∑X12 ∑X1X2 ∑X22 ∑X1Y ∑X2Y1 ∑Y2

Dengan melihat tabel maka diperoleh 3 persamaan normal, yaitu: ∑Y = nb0 + b2∑X2 + b3∑X3 + b4∑X4 (2.7) ∑X1Y= b0∑X1 + b1∑X12 + b2∑X1X2 + b3∑X2X3 (2.8) ∑X2Y = b0∑X2 + b1∑X1X2 + b2∑(X2)2 + b3∑X2X3

(2.9)

Nilai b0, b1, b2 dan b3 dapat dicari dengan menggunakan metode subtitusi dan eliminasi selain menggunakan metode subtitusi dan eliminasi nilai koefisien b0, b1, b2 dan b3 dapat dihitung dengan menggunakan matriks.


(26)

2.2.2.2 Menguji Persamaan Regresi

Menguji persamaan regresi dapat menggunakn rumus – rumus berikut:

a) ∑x1y= ∑x1y –

n Y X )( ) (∑ 1 ∑

(2.10)

b) ∑x2y= ∑x2y -

n Y X )( ) (∑ 2

(2.11)

c) ∑y2 = ∑y2 -

2

) (

n Y

(2.12)

Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan R2 digunakan untuk menguji regresi linier berganda yang mencakup ;lebih dari dua variabel. Dan juga digunakan untuk mengetahui proporsi keberagaman total dalam variable terikat atau tak bebasnya yang dapat dipengaruhi oleh variable bebasnya yang ada di dalam model persaamaan regresi linier berganda secara bersamaan.

Untuk menguji signifikan dari variable maka dilakukan uji F. hal ini dilakukan untuk melihat apakah variable – variable bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya.

Untuk menguji F dilakukan langkah – langkah berikut : 1. Menentukan formulasi hipotesis


(27)

H1 : minimal ada satu parameter koefisien regresi yang tidak sama dengan nol atau mempengaruhi Y.

2. Menentukan taraf nyata α dan nilai Ftabel dengan derajat kebebasan v1 = k dan v2 = n – k – 1.

3. Menentukan kriteria pengujian H0 diterima bila Fhitung ≤ Ftabel H0 ditolak bila Fhitung > Ftabel

4. Menentukan nilai statistic F dengan rumus :

F =

) 1 /(

/ − −k n JK

k JK res

reg

(2.14)

Dengan :

JKreg = jumlah kuadrat regresi JKres = jumlah kuadrat residu (sisa) (n-k-1) = derajat kebebasan

JK = b1∑ y1 x1 + b1∑ y1 x1 +…+ bk∑ yt xk (2.15) Dengan :

x1 = X1 - X 1 (2.16)

x2 = X2 - X 2 (2.17)

xk = Xk - X k (2.18)

JKres= Σ ( Yt – Y )2 (2.19)

5. Membuat kesimpulan apakah H0 diterima atau ditolak. Apabila Ho di tolak maka jumlah karyawan dan produktivitas mempengaruhi insentif karyawan, dan apabila Ho diterima maka sebaliknya.


(28)

2.3 Koefisien Korelasi

Korelasi (correlation) dalam ilmu statistik berarti hubungan antara dua variabel atau lebih. Korelasi lebih dari dua varibel disebut multivariate correlation. Koefisien korelasi adalah bilangan yang digunakan untuk mengetahui tingkat hubungan koefisien diantara variabel yang sedang diteliti. Besarnya koefisien korelasi bergerak antara 0,000 sampai +1,000 atau antara 0,000 sampai -1,000. Tanda ± ( positif dan negatif) bukan sebuah tanda aljabar, tapi hanya untuk menunjukkan arah koorelasinya saja.

Koefisien kolerasi sebesar +1,000 mempunyai kolerasi yang sempurna, sedangkan korelasi sebesar 0,000 menunjukkan tidak ada kolerasi. Makin besar nilai r maka makin kuat hubungannya dan jika r makin kecil maka makin lemah hubungannya. Kuat dan lemahnya nilai r dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Interval nilai r Arti hubungan -1,000 ≤ r ≥ -0,800

-0,790 ≤ r ≥ -0,500 -0,490 ≤ r ≥ -0,490 0.500 ≤ r ≥ 0,790

0,800 ≤ r≥ 1,000

Kolerasi kuat Kolerasi sedang

Kolerasi lemah Kolerasi sedang


(29)

Koefisien kolerasi 0,000 sampai 1,000 disebut kolerasi positif. Kolerasi positif yaitu koefisien dimana kenaikan variabel pertama diikuti dengan kenaikan nilai variabel atau sebaliknya yaitu menurunnya nilai variabel kedua. Misalnya hubungan antara IQ dengan prestasi belajar. Semakin tinggi IQ seseorang maka semakin tinggi pula prestasi belajarnya. Sebaliknya semakin rendah IQ seseorang maka semakin rendah pula prestasi belajarnya.

Koefisien kolerasi -1,000 sampai 0,000 disebut kolerasi negatif. Kolerasi negatif adalah kolerasi dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti dengan menurunnya nilai variabel kedua, atau sebaliknya penurunan nilai variabel pertama diikuti dengan naiknya jumlah variabel kedua, contohnya : kolerasi antara kesadaran hukum masyarakat diikuti dengan menurunnya jumlah kejahatan, atau sebaliknya semakin rendah tingkat kesadaran hukum masyarakat diikuti dengan meningkatnya kejahatan.

Untuk koefisien kolerasi 0,000 diartikan bahwa tidak terdapat hubungan linier antara variabel pertama dengan variabel kedua.

Untuk menguji 3 variabel tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

1. Koefisien korelasi antara X1 dan Y

ryx1= } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 1 2 1 1 1 i i i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ (2.20) 2. Koefisien Korelasi antara X2 dan Y

ryx2 =

} ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 2 2 2 2 i i i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ (2.21)


(30)

3. Koefisien Kolerasi antara X1 dan X2 rx1x2= } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 i i i i i i i Y n X X n X X X X n i ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ (2.22)

2.4 Uji Keberartian Koefisien Kolerasi

Setelah koefisien diperoleh, maka dibutuhkan suatu pengujian hipotesa mengenai

keberartian dengan kriteria pengujian :

tolak H0 jika thitung > dan terima H0 jika thitung < ttabel dengan ttabel diperoleh dari tabel t dengan α dan dk = n-k-1

Untuk melekukan pengujian digunakan rumus :

2 0 1 2 r n r t − − = (2.23)


(31)

BAB 3

GAMBARAN UMUM PT. INALUM PARITOHAN

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Setelah uapya memanfaatkan potensi Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Propinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sungai tersebut.

Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima laporan dari Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang, tentang studi kelayakian proyek PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkannya.

Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan yang panjang, Pemerintah Republik Indonesia dan 12 perusahaan penanam modal Jepang


(32)

menandatangani perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan. Kedua belas penanam Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C Itho Co., Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denco K.K., Marubeni Corporation., Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation ., Mitsui Aluminium Co., ltd., Mitsui & Co., Ltd. Selanjutnya untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belas Perusahaan Penanam Modal tersebut bersama Pemerintah Jepang membentuk sebuah perusahaan dengan nama Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd (NAA) yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 November 1975.

Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), sebuah perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia da Nippon Asahan aluminium Co., Ltd, didirikan di Jakarta. Inalum adalah perusahaan yang membangun dan mengoprasikan Proyek Asahan, sesuai dengan Perjanjian Induk. Perbandingan saham antara pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan aluminium Co., Ltd pada saat perusahaan didirikan adalah 10% denga n 90%. Pada bulan Oktober 1978 perbandingan tersebut menjadi 25% dengan 75% dan sejak Juni 1987 menjadi 41,13% dengan 58,87%. Dan sejak 10 Februari 1998 menjadi 41,12% dengan 58,88%.


(33)

Untuk melaksanakan ketentuan dalam Perjanjian Induk, pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK Presiden No. 5/1976 yang melandasi terbentuknya Otorita Pengembangan Proyek Asahan sebagai wakil Pemerintah yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan pengembangan Proyek Asahan.

INALUM dapat dicatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama Indonesia yang bergerak dalam bidang industri peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen.

3.1 Struktur Organisasi dan Bidang Usaha Perusahaan

Struktur organisasi baik disusun berdasarkan atas azas koordinasi dan azas hirarki. Dengan demikian dari suatu struktur organisasi yang baik dapat kita lihat secara garis besar system pembagian dan pembatasan tugas, hubungan kerja serta wewenang dan tanggung jawab dari setiap organisasi. Strutur organisasi PT. INALUM Paritohan membentuk organisasi garis dan staf dimana setiap masing – masing memberikan tanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya sehari – hari.

Komisaris

Tugas dan Wewenang :

1. Komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasehat kepada Direksi.


(34)

2. Komisaris dapat meminta penjelasan dari Direksi dan Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang dipertanyakan.

3. Komisaris setiap waktu berhak untuk memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi berdasarkan keputusan yang disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota komisaris, jikalau mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini dan / atau undang – undang dan peraturan yang berlaku.

Direksi

Tugas dan Wewenang :

1. Direksi berhak mewakili perseroan di dalam dan diluar pengadilan serta melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai pengurusn maupun mengenai pemilihan serta mengikat Perseroan dengan pihak lain dan / atau pihak lain dengan Perseroan, dengan pembatasan – pembatasan yang ditetapkan oleh Rapat Umun Pemegang Saham.

2. Direksi untuk pembuatan tentu atas tanggung jawabnya sendiri, berhak pula mengangkat seseorang atau lebih sebagai wakil atau kekuasaan untuk perbuatan tertentu tersebut yang dalam surat kuasa.


(35)

3. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tesebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Komisaris

Presiden Direktur Tugas dan Wewenang :

1. Presiden Direktur berhak dan berwewenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan, dengan ketentuan tindakan Presiden Direktur yang mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan harus disetujui oleh rapat Direksi. Jika Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ke tiga, maka salah seorang Direktur yang di tunjuk oleh Presiden Direktur berwenang bertindak atas nama Direksi.

2. Presiden Direktur melakukan pemanggilan rapat Direksi. Dalam hal Presiden Direktur berhalangan panggilan dilakukan oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Presiden Direktur. 3. Presiden direktur memimpin semua rapat Direksi. Dalam hal ini

Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangn, rapat Direksi dipimpin Presiden Direktur.


(36)

Direktur

Tugas dan Wewenang :

1. Membuat keputusan dan sekaligus menetapkan kebijakan pada Divisi yang dipimpinnya berdasarkan kebijakan yang dibuat oleh Dewan Direksi dalam rangka pencapaian tujuan Perusahaan sebagaimana yang tercantum dalam Anggaran Dasar Pendirian Perusahaan.

2. Melaksanakan pengawasan terhadap mGeneral Manager yang berada pada Divisinya.

3. Menetapkan struktur organisasi dalamDivisi yang dipimpinnya. 4. Memberika persetujuan sesuai dengan peraturan Perusahaan dan /

atau sesuai dengan kewenangannya.

5. Menghadiri rapat – rapat internal dan eksternal yang dianggap peerlu atau yang terkait berdasarkan kepentingannya.

General Manager Tugas dan Wewenang :

1. Melaksanakan operasional Divisinya berdasarkan kebijakan Divisi. 2. Membantu Direktur dalam pengelolaan Perusahaan

3. Memberikan persetujuan sesuai dengan Peraturan Perusahaan dan / atau sesuai dengan kewenangannya.


(37)

5. Membuat keputusan dalam pelaksanaan pengawasa terhadap seluruh kegiatan berdasarkan keputusan / kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Direktur dan / atau Peraturan Perusahaan.

Senior Manager Tugas dan Wewenang :

1. Melaksanakan operasional Departemennya berdasrkan kebijakan Departemen.

2. Mengurus pemeliharaan harta dan kekayaan Perusahaan yang ada di dalam Departemannya.

3. Mampersiapkan proposal struktur organisasi di dalam Departemannya untuk distujui oleh General Manager.

4. Membuat keputusan dalam pelaksanaan pengawasan terhadap seluruh kegiatan berdasarkan keputusan / kebijaksanaan yang ditetapkan oleh General Manager dan / atau peraturan Perusahaan. 5. Memberikan persetujuan sesuai dengan Peraturan Perusahaan dan /

atau sesuai kewwenangannya.

Manager

Tugas dan Wewenang :

1. Melaksanakan operasional seksinya berdasarkan kebijakan Seksi. 2. Mempersiapkan proposal struktur organisasi di dalam seksinya


(38)

3. Memberikan persetujuan sesuai dengan Peraturan Perusahaan dan / atau sesuai dengan kewenangannya.

4. Membuat keputusan dalam pelaksanaan pengawasan terhadap seluruh kegiatan berdasarkan keputusan / kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Senior Manager dan / atau Peraturan Perusahaan. 5. Menghadiri rapat – rapat internal dan eksternal berdasarkan

petunjuk dari Senior Manager.

Junior Manager Tugas dan Wewenang :

1. Melaksanakan operasional Sub_Seksinya berdasarkan kebijakan Sub_Seksi.

2. Mengadakan koordinasi dalam Sub_Seksinya atau dengan Sub_Seksinya lain untuk operasional Sub_Suseksi.

3. Mengurus pemeliharaan harta dan kekayaan Perusahaan yang ada di dalam Sub_Seksinya.

4. Mempersiapkan proposal strutur organisasi dalam Sub_Seksinya untuk di setujui oleh Manager.

5. Memberikan persetujuan sesuai dengan Peraturan Perusahaan dan / atau sesuai kewenangannya.


(39)

Assistant to Management Tugas dan wewenang :

1. Membantu pelaksanaan operasional Divisi / Departemen / Seksi / Sub_Seksinya bedasarkan kebijakan Divisi / Departemen / Seksi / Sub_Seksinya .

2. Mengadakan koordinasi dalam Divisi / Departemen / Seksi / Sub_Seksinya atau dengan Divisi / Departemen / Seksi / Sub_Seksinya .

3. Membantu pemeliharaan harta dan kekeyaan Perusahaan yang ada dalam Divisi / Departemen / Seksi / Sub_Seksinya .

4. Membantu Direktur / General Manager / Deputy General Manager / Senior Manager / Manager dalam pengolahan perusahaan.

Divisi Umum & SDM Tugas dan wewenang :

1. Pengembangan dan rekomendasi kebijaksanaan Perusahaan, pembuatan prosedur dan perencanaan untuk mengelola masalah Urusan Umum, Hubungan Masyarakat,& Sumber Daya Manusia. 2. Supervisi, koordinasi dan mengawasi kegiatan operasional dalam


(40)

3. Administrasi peraturan perundang – undangan yang berlaku sehubungan dengan operasional Perusahaan dan Peraturan Perusahaan.

Seksi Administrasi Tugas dan Wewenang :

1. Penataan mengenai hal – hal yang bersifat umum yang berkaitan dengan sekertaris Direktur dan General Manager, Penerimaan tamu dan urusan protokol, pemberian, sumbangan, surat - menyurat, photocopy dan percetakan, jamuan, keanggotaan dalam organisasi atau klub.

2. Pengurusan izin, persetujuan dan surat izin dari Pemerintah pusat kecuali untuk yang ditugaskan kepada Departemen dan seksi lain.

Seksi Keamanan Industri Tugas dan Wewenang :

1. Administrasi Keamanan Industri seperti Prosedur, Informasi, Laporan, personil, fasilitas serta penerbitan, perubahan dan / atau penghapusan Peraturan Kantor yang berkaitan dengan keamanan dan bahaya kebakaran.

2. Perancanaan dan penyelidikan serta antisipasi situasi dan gangguan keamanan yang mungkin akan terjadi serta rencana


(41)

Seksi Administrasi Tugas dan Wewenang :

1. Administrasi hubungan industri mengenai sekertariat pekerja, undang – undang perburuhan dan masalah personalia.

2. Perencanaan, operasi dan pemeliharaan fasilitas pemukuman karyawan paritohan.

3. Perencanaan dan koordinasi mengenai perencanaan karir di PLTA.

Seksi Hubungan Masyarakat Tugas dan Wewenang :

1. Pengolahan hubungan masayarakat. 2. Pengolahan hubungan pemerintah.

Seksi Departemen Umum Tugas dan Wewenang :

1. Perencanaan, administrasi dan pengawasan terhadap pengelolaan operasional Departemen Umum dalam pelaksanaan kebijaksanaan Perusahaan.

2. Melakukan supervisi, koordinasi dan pengawasan terhadap tugas yang dilaksanakan oleh seksi umum dan seksi keamanan industri.

Seksi Umum


(42)

1. Kantor penghubung medan dibawah supervisi dan pengawasan seksi umum malaksanakan tugas pekerjaan penghubung berdasarkan instruksi dan permintaan dari masing – masing Divisi melalui Seksi Umum.

2. Pengolahan Kendaraan dan Administrasi Kantor 3. Pekerjaan yang terkait dengan urusan umum.

Seksi Keamanan Industri Tugas dan Wewenang :

• Umum :

 Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap perlindungan kemanan dan keselamatan harta kekayaan, rahasia personil Perusahaan serta kegiatan Perusahaan di Pabrik Peleburab kuala Tanjung dan daerah Pemukiman Karyawan Tanjung Gading terhadap sikap ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari dalam maupun dari luar Perusahaan.

• Administrasi

 Pengusutan, penyidikan dan pemeriksaan tindak pelanggaran terhadap peraturan – peraturan Perusahaan.

 Perencanaan dan pengolahan administrasi personil dan peralatan kebakaran.


(43)

 Pengawasan dan pengamanan aset perusahaan di lokasi pabrik peleburan.

 Pengawasan dan pengamanan lalulintas barang / produksi dan kendaraan yang masuk dan keluar dari lokasi kerja Perusahaan, pengawasan keselamatan dan pengawalan tamu penting (VIP).  Meningkatkan dan memelihara hubungan baik dan koodinasi kerja

dengan pemerintah dan instansi penggerak hukum mengenai masalah keamanan dan kegiatan keamanan terpadu.

 Membantu pengawasan dan pemantauan kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan dari limbah atau daerah limbah industri.

• Penanggulangan kebakaran

 Penanganan dan pelaporan peristiwa kebakaran yang terjadi.

 Koordinasi dan supervisi pelatihan dan pendidikan serta peraktek pemadam kebakaran / Barisan Pemadam Kebakaran Perusahaan dan warga pemukiman Tanjung Gading.

Depeartemen Sumber Daya Manusia Tugas dan Wewenang :

1. Perencanaan, pengorganisasian kegiatan pengolahan Sumber Daya Manusia mulai dari pengadaan, pemeliharaan, pengembangan sampai dengan pelepasannya.


(44)

2. Melaksanakan supervisi, koordinasi dan pengawasan terhadap tugas yang dilaksanakan oleh Seksi Operasional dan Kesejahteraan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Seksi Operasional dan Kesejahteraan Tugas dan Wewenang :

• Pengelolaan Kota

 Administrasi fasilitas perkotaan perusahaan dan para pemukin, fasilitas pemukiman perusahaan, fasilitas kesejahteraan (wisma tamu, wisma pertemuan, gedung rekreasi, gedung serbaguna dan fasilitas – fasilitas olahraga), fasilitas umum (balai kota, taman kanak – kanak, sekolah, mesjid, gereja, tempat pemakaman, toko, pasar terbuka dan fasilitas perkotaan)

 Pelayanan operasi / perkumpulan sosial, seni, agama, dan kegiatan – kegiatan bersangkutan.

 Administrasi urusan pemerintah daerah yang berhubungan dengan status kependudukan para pemukim.

 Pembelian terbatas barang – barang yang berkaitan dengan fasilitas perkotaan perusahaan.


(45)

• Remunerasi dan kesejahteraan.

 Mengelola penggajian, pajak penghasilan, asuransi dan dana pensiun, dan remunerasi karyawan.

 Mengelola perjalanan dinas, perpindahan, HRT dan pendamping pasien.

 Melaksanakan administrasi penggajian dan pajak penghasilan untuk direktur dan tenaga kerja.

 Mengurus izin kerja serta hal – hal yang berhubungan dengan tenaga kerja asing.

 Pengelolaan katering termasuk pemeliharaan peralatan dan perlengkapan katering.

 Mengelola kesejahteraan karyawan yang meliputi pinjaman kepada karyawan, hadiah khusus dari perusahaan, penghargaan, bea siswa dan fasilitas kesejahteraan lainnya.

Pengembangan Sumber Daya Manusia Tugas dan Wewenang :

• Pengelolaan Peraturan terikat dengan SDM dan administrasi SDM  Mengelola sistim menejemen


(46)

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Tugas dan Wewenang :

1. Pengelolaan Peraturan Terkait dengan SDM dan Administrasi SDM

 Mengelola system manajemen sumber daya manusia dan menerbitkan, mengubah dan / atau merevisi serta menghapus peraturan yang berkaitan dengan system manajemen sumber daya manusia.

 Membuat perencanaan, rekrutmen dan penempatan tenaga kerja.  Mengelola program evaluasi, assessment serta mutasi karyawan.  Membuat perencanaan dan koordinasi mengenai pembangunan

karir karyawan.

2. Hubungan Industrial

 Hubungan dengan serikat pekerja dan Departemen Tenaga Kerja.  Melakukan studi mengenai peraturan perundang – undangan

ketenagakerjaan, persyaratan kerja dan hubungan kerja.

3. Pendidikan dan Pembina SDM

 Melakukan studi, perencanaan dan pengolahan pendidikan dan pelatihan yang bersifat orientasi, sosialisasi, peningkatan dan pengayaan untuk pendidikan / pembinaan SDM.


(47)

 Mengelola, merencanakan, membina dan meningkatkan kualifikasi instruktur internal.

 Merencanakan dan mengelola pelatihan bagi karyawan yang akan memasuki masa pension.

 Memelihara fasilitas pendidikan / pelatihan dan perpustakaan perusahaan.

Seksi Sakit Umum

Tugas dan Wewenang :

1. Kesehatan Pencegahan

 Studi, riset, mengukur, menganalisa dan melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit akibat kerja.

 Menetapkan kebijakan sanitasi dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaannya.

 Perencanaan dan pelaksanaan Keluarga Berencana.

2. Rumah Sakit

 Pemeriksaan kesehatan, perobatan di Rumah Sakit dan pelayanan darurat.


(48)

3. Klinik PLTA

 Perencanaan dan administrasi pelayanan medis, pemeriksaan kesehatan, perawatan dan rawat inap, kecelakaan kerja, keluarga berencana, administrasi pencegahan penyakit menular serta pengawasan wabah penyakit.

 Administrasi dan pemeliharaan fasilitas klinik di paritohan.

Divisi Perencanaan & keuangan

Tugas dan Wewenang :

1. Pengembangan dan rekomendasi kebijaksanaan perusahaan, pembuatan prosedur dan perencanaan dalam administrasi Perencanaan & Keuangan. 2. Supervise, koordinasi dan mengawasi kegiatan operasional dalam Divisi. 3. Penerbitan, perubahan dan / atau revisi serta penghapusan Peraturan

Perusahaan mengenai Perencanaan & keuangan.

Divisi Bisnis

Tugas dan Wewenang :

1. Pengembangan dan rekomendasi kebijakan perusahaan, pembuatan prosedur dan perencanaan untuk mengelola kegiatan bisnis dan penanganan bahan & produk.


(49)

3. Penerbitan, perubahan dan / atau revisi serta penghapusan peraturan perusahaan mengenai bisnis dan penanganan bahan dan Produk.

Divisi Produksi

Tugas dan Wewenang :

1. Pengembangan dan rekomendasi kebijaksanaan perusahaan, pembuatan prosedur dan perencanaan untuk pengelolahan kegiatan operasional dan pemeliharaan pabrik.

2. Pengawasan koordinasi dan pengendalian kegiatan operasional dalam Divisi.

3. Penerbitan, perubahan dan / atau revisi serta penghapusan peraturan perusahaan dan peraturan kantor yang berkaitan dengan pengembangan dan rekomendasi kebijaksanaan perusahaan, penetapan prosedur dan perencanaan untuk pengolahan kegiatan operasional, pengembangan dan pemeliharaan pabrik.

4. Mengadakan diskusi dan koordinasi antara divisi teknologi peleburan dan divisi produksi sebelum menentukan perubahan metode, system, tes dan prosedur yang akan memberikan dampak besar bagi keamanan dan kestabilan operasi di pabrik peleburan.


(50)

Divisi Teknologi Peleburan

Tugas dan Wewenang :

1. Mengembangkan dan memberikan rekomendasi terhadap kebijakan perusahaan, pembuatan perencanaan dan prosedur terkait dengan pengembangan di bidang teknologi peleburan.

2. Pengawasan, koordinasi dan pengadilan kegiatan operasional dalam Divisi. 3. Penerbitan, perubahan dan / atau revisi serta penghapusan peraturan

perusahaan dan peraturan kantor yang berkaitan dengan pengembangan dan rekomendasi kebijaksanaan perusahaan, penetapan prosedur dan perencanaan untuk pengolahan kegiatan riset dan pengembangan.

4. Mengadakan diskusi dan koordinasi antara Divisi Teknologi Peleburan dan Divisi produksi sebelum menerapkan perbaikan dan pengembangan metode, system, tes dan prosedur yang akan memberikan dampak besar bagi keamanan dan kestabilan operasi dari Pabrik Peleburan.

5. Melaksanakan audit yang berkaitan dengan konsumsi energy dari Pabrik Peleburan.


(51)

Divisi Pembangkit Listrik

Tugas dasn Wewenang :

1. Pengembangan dan rekomendasi kebijaksanaan perusahaan, penetapan prosedur dan perencanaan administrasi operasi dan pemeliharaan fasilitas pembangkit listrik termasuk fasilitas lain yang terkait.

2. Supervise, koordinasi dan mengawasi kegiatan operasional dalam Divisi. 3. Penerbitan, perubahan dan / atau revisi serta penghapusan Peraturan

Kantor yang berkaitan dengan pengembangan dan rekomendasi Kebijaksanaan perusahaan, penetapan prosedur dan perencanaan administrasi operasi dan pemeliharaan fasilitas pembangkit listrik termasuk fasilitas lain yang terkait.

3.3 Penerapan Sistem Insentif Upah dan Gaji Karyawan Perusahaan.

Upah pada dasarnya merupakan sumber utama penghasilan seseorang, sebab itu upah harus cukup untuk memenuhi kebutuhan Karyawan dan keluarganya dengan wajar. Kewajaran dapat dinilai dan diukur dengan Kebutuhan Fisik Minimum (FKM). Maka dari itu untuk dapat meningkatkan Produktifitas kerja karyawan, upah atau insentif yang diberika harus cukup memadai untuk memenuhi FKM nya tersebut. Jaminan penghasilan yang lebih baik dari sekedar memenuhi FKM sangat penting bukan saja dalam rangka kemanusiaan, akan tetapi juga untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan demi kelangsungan perusahaan.


(52)

Pembayaran insentif untuk pegawai perusahaan – perusahaan besar merupakan hal umum. Pembayaran insentif untuk pekerja – pekerja wajar namun terlihat meningkat lambat pada masa lembur. Gerakan lambat dari penerimaan pembayaran atas pekerja yang dilakukan menandakan bahwa hal itu lebih sulit untuk diterapkan dari pada pertama kali muncul.

Insentif yang diberikan kepada karyawan PT. Inalum Paritohan digunakan untuk menambah dan mendorong semangat kerja karyawan. Disamping memacu semangat kerja karyawan, hal ini juga akan berdampak pada meningkatnya produktivitas para karyawan. Pada dasarnya insentif yang diberikan kepada karyawan merupakan semacam perangsang agar para karyawan berusaha meningkatkan produktivitasnya.

Fungsi dari pemberian insentif bagi karyawan adalah untuk meningkatkan motivasi, sehingga tenaga kerja berusaha untuk meningkatkan produktivitasnya.

Adapun jenis – jenis dari insentif yang diberika yaitu :

1. Perobatan dan perawatan yang baik kepada pekerja dan keluarganya. 2. Insentif untuk kehadiran

3. Bantuan – bantuan untuk hari – hari sakit 4. Cuti

5. Uang makan 6. Uang transport


(53)

7. Lembur minggu dan hari besar 8. Jamsostek, pelatihan, dan THR.

3.4 Pemberian Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

Sistem pemberian insentif ditujukan untuk memacu semangat atau merangsang pegawai atau karyawan agar berusaha berprestasi. Partisipasi karyawan dapat diukur dari tingkat produktivitasnya. Produktivitas ini menunjukkan kemampuan para karyawan dalam menghasilkan produk yang merupakan sumber penghasilan atau pendapatan bagi perusahaan. Sistem insentif dikatakan berhasil bila karyawan berusaha meningkatkan kemampuannya agar dapat menerima tambahan penghasilan.

Rumusan umum dari produktivitas tenaga kerja adalah hasil yang perbandingan antara hasil yang dicapai serta tenaga manusia sebagai tenaga kerja.


(54)

BAB 4

ANALISIS DATA

4.1.Pengolahan Data

Data merupakan alat bagi pengambilan keputusan untuk dasar pembuatan keputusan - keputusan atau untuk memecahkan suatu persoalan. Keputusan yang baik dapat dihasilkan jika pengambilan keputusan tersebut didasarkan atas data yang baik. Salah satu kegunaan dari data adalah untuk memperoleh dan mengetahui gambaran tentang suatu keadaan.

Data yang akan diolah dikumpulkan dari PT. Inalum Paritohan berupa faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat insentif karyawan berupa jumlah tenaga kerja dan tingkat produktivitas karyawan.


(55)

Data yang diolah adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 data insentif karyawan, jumlah tenaga kerja dan produktivitas

Tahun Insentif Jumlah tenaga kerja Produktivitas

2006 Rp. 2.800.000,00 264 15.041

2007 Rp. 3.000.000,00 266 15.209

2008 Rp. 3.800.000,00 266 14.802

2009 Rp. 4.000.000,00 269 14.102

2010 Rp. 5.000.000,00 261 14.994

Sumber: PT. Inalum Paritohan

4.2.Persamaan Regresi Linier Berganda

Untuk mencari persamaan regresi linier berganda, terlebih dahulu dihitung koefisien – koefisien regresinya dengan mencari penggandaan suatu variabel yang lain.

Dengan adanya koefisien yang telah di dapatkan maka persamaan regresi linier bergandanya dapat ditentukan. Nilai koefisien – koefisiennya adalah sebagai berikut: Yi = b0 + b1 X1i + b2 X2i

Dimana:

Yi = insentif karyawan ( dalam satuan juta ) X1i = jumlah tenaga kerja ( dalam satuan ribuan ) X2i = tingkat produktivitas ( dalam satuan ribuan )


(56)

Tabel 4.2 tabel perhitungan mencari koefisien regresi linier

N Y1 X1i X2i X1i2 X1i X2i X2i2 X1i Yi X2i Yi Yi2

1 2.8 0.264 15.041 0.069 3.970 226.231 0.739 42.114 7.84 2 3.0 0.266 15.209 0.070 4.045 231.313 0.796 45.627 9.00 3 3.8 0.266 14.802 0.070 3.937 219.099 1.010 56.247 14.44 4 4.0 0.269 14.102 0.072 3.793 198.866 1.076 56.408 16.00 5 5.0 0.261 14.994 0.068 3.913 224.820 1.305 74.970 25.00 18.6 1.328 74.148 0.349 19.658 1100.329 4.926 275.366 72.28 Dari tabel dapat diperoleh:


(57)

Dengan persamaan di atas maka diperoleh persamaan:

18,6 = (1)

4,926 = (2)

275,366 = (3)

Dengan mensubtitusikan persamaan diatas, maka didapat koefisien : b0 = 115,284

b1 = -307,047 b2 = -2,032

Maka persamaan regresi yang diperoleh adalah:

4.3.Menguji persamaan regresi dengan koefisien determinasi

Untuk mencari atau nilai determinasi maka dilakukan langkah berikut:

= -0,014


(58)

Sehingga ,

Rhitung =

=

=

=

= 0,232

Dari perhitungan tersebut maka terlihat bahwa koefisien determinasinya sebesar 0,232 atau 23,2% insentif karyawan dipengaruhi oleh kedua faktor yang berpengaruh, sedangkan 76,8% dipengaruhi oleh faktor lainnya.

Untuk melihat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya maka dilakukan uji F, dengan langkah berikut :

1. Menentukan hipotesis


(59)

H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara jumlah tenaga kerja dan produktivitas karyawan terhadap insentif karyawan.

2. Dimana : α = 0,05 v1 = k = 2

v2 = n – k -1 = 5 – 2 -1 = 2

3. H0 : bila Fhitung≤ Fhitung

H1 : bila Fhitung > Ftabel

4. F =

JK

reg

=

= (1,676)(-0,014) + (0,365)(-0,464) = - 0,023 – 0, 169

= - 0,192 JKres = i)2


(60)

=

= -0,003 Fhitung = -0,003 Ftabel = F(v1,v2;α)

Ftabel = F(2,2,0,05) = 19,00 Maka, Fhitung < Ftabel

-0.003 < 19,00

5. H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah tenaga kerja (X1i) dan produktivitas karyawan (X2i) di PT.Inalum Paritohan tidak mempengaruhi insentif karyawan (Yi).

4.4 Kolerasi Antara Variabel X Dan Y

Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel trikat terhadap variabel bebasnya, dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasinya, yaitu:

1. koefisien korelasi antara jumlah tenaga kerja dengan insentif karyawan

ryx1= } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 1 2 1 1 1 i i i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = } ) 6 , 18 ( ) 28 , 72 ( 5 }{ ) 328 , 1 ( ) 349 , 0 ( 5 { ) 6 , 18 )( 328 , 1 ( ) 926 , 4 ( 5 2 2 − − −


(61)

= ) 960 , 345 4 , 361 )( 763 , 1 745 , 1 ( 700 , 24 63 , 24 − − − = ) 44 , 15 )( 018 , 0 ( 07 , 0 − − = 277 , 0 07 , 0 − − = -0,133

2. Koefisien Kolerasi Antara Produktivitas dengan Insentif

ryx2 =

} ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 2 2 2 2 i i i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑

ryx2 =

} ) 6 , 18 ( ) 28 , 72 ( 5 }{ 148 , 74 ( ) 329 , 1100 ( 5 { ) 6 , 18 )( 148 , 74 ( ) 366 , 275 ( 5 2 2 − − − = ) 96 , 345 4 , 361 )( 725 , 5497 645 , 5501 ( 152 , 1379 830 , 1376 − − − = ) 44 , 15 )( 92 , 3 ( 322 , 2 − = 52 , 11 322 , 2 − − = 0,684


(62)

3. Koefisien korelasi antara jumlah tenaga kerja dengan produktivitas

rx1x2=

} ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 i i i i i i i Y n X X n X X X X n i ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = } ) 148 , 74 ( ) 329 , 1100 ( 5 }{ ) 328 . 1 ( ) 349 , 0 ( 5 { ) 148 , 74 )( 328 , 1 ( ) 658 , 19 ( 5 2 2 − − − = ) 925 , 5497 645 , 5501 )( 763 , 1 745 , 1 ( 468 , 98 29 , 98 − − − = ) 75 , 3 )( 018 , 0 ( 178 , 0 − − = 066 , 0 178 , 0 − − = 0,695

Berdasarkan perhitungan kolerasi antara variabel X1 dan X2 terhadap Y dapat

disimpulkan :

1. Variabel X1 berkolerasi lemah terhadap Y

2. Variabel X2 berkolerasi sedang terhadap Y


(63)

5.4 Uji Keberartian Koefisien Kolerasi

Setelah koefisien diperoleh, maka dibutuhkan suatu pengujian hipotesa mengenai

keberartian dengan kriteria pengujian :

tolak H0 jika thitung > dan terima H0 jika thitung < ttabel dengan ttabel diperoleh dari tabel t dengan α dan dk = n-k-1

Untuk melekukan pengujian digunakan rumus :

2 0 1 2 r n r t − − =

Nilai thitung unyuk n = 5 dan ryx1 = - 0,133 adalah sebagai berikut :

2 1 1 2 r n r t − − = 2 ) 133 , 0 ( 1 2 5 133 , 0 − − − − = = - 1,891


(64)

Nilai thitung n = 5 dan ryx2 = - 0,684 adalah sebagi berikut :

2 2

1 2 r n r t

− − =

2

) 684 , 0 ( 1

2 5 684 , 0

− −

− −

=

= - 1,832

Untuk taraf nyata α = 0,05 dengan dk = 2 dari daftar distribusi student t nilai ttabel = 4,30 untuk t1 = -1.891 maka thitung < ttabel sehingga H0 diterima yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang dominan antara jumlah tenaga kerja terhadap insentif karyawan. Sedangkan untuk t2 = -1,832 maka thitung < ttabel sehingga H0 diterima juga dan itu artinya tidak ada hubungan yang dominan antara produktivitas terhadap insentif karyawan.


(65)

BAB V

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1Sekilas Tentang SPSS

SPSS (Statistical Package For Service Solution) dibuat pada tahun 1968 oleh mahasiswa dari Stanford University. SPSS pada awalnya merupakan salah satu paket program oleh data statistik yang ditunjukkan untuk analisis data ilmu-ilmu social, yang dahulu namanya Social Package For Service Solution. Seiring dengan perkembangannya SPSS berubah nama sesuai dengan kebutuhannya. SPSS sudah mampu memproses data statistik pada berbagai ilmu, baik ilmu sosial maupun nonsosial. Penggunaan SPSS dimaksudkan untuk melakukan analisis dengan cepat.

5.2Mengaktifkan SPSS

Klik tombol start pada windows, kemudian klik program,lalu klik SPSS.Selain cara itu, program SPSS bias diaktifkan melalui icon shortcut pada tampilan desktop.


(66)

5.3Membuka Lembar Baru

Dari tampilan yang muncul pada saat membuka SPSS,pilih type in data untuk membuat data baru atau dari menu file, pilih new, maka akan muncul jendela editor,kemudian klik data.

Gambar 5.2 Tampilan Awal SPSS

5.4Menamai Variabel

Klik variable view, yang terletak disebelah kiri bawah jendela editor, lalu lakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Name : Ketik nama variabel yang kita inginkan.


(67)

3. Widht : Digunakan untuk menentukan jarak / lebar kolom.

4. Label : Ketikkan nama sesuai degan identitas dari nama variabel,

nama variabel hanya tersiri dari 8 digit / karakter.

5. Value : Digunakan untuk mengisi penjelasan nama (label) pada variabel.

6. Missing : Digunakan untuk menjelaskan data yang hilang.

7. Columns : Digunakan untuk menentukan lebar kolom.

8. Align : Digunakan untuk menentukan letak pengisian data, apakah rata kiri,rata kanan atau diletakkan ditengah-tengah kolom. kanan atau diletakkan ditengah-tengah koilom.


(68)

Gambar 5.3 Layar Kerja Variabel View

5.5Pengisian Data

1. Aktifkfn jendela data dengan mengklik data view,yang terletak disudut kiri bawah jendela editor.

2. Selanjutnya ketikan data yang sesuai untuk setiap variabel yang telah didefinisikan.


(69)

Gambar 5.4 Data yang diolah

5.6Pengolahan Data dengan Persamaan Regresi

1. Tampilkan file yang akan ditentukan oleh persamaan regresi pada jendela editor yang tampak.

2. Pilih menu Analyze, kemudian pilih sub menu Regression dengan cursor, dan pilih Linier yang keluar pada tampilan jendela editor.


(70)

Gambar 5.5 Pilih Analyze,Regression,Linier

3. Setelah muncul kotak dialog, kemudidn sorot variabel yang menjadi variabel tidak bebas, dan pindahkan ke kotak Vraiable Dependent. Demikian juga sorot Variable Independent.

Gambar 5.6 Kotak Dialog Linier Regression

4. Klik Statistic pada kotak dialog Linier Regression, aktifkan Estimate, Model Fit, Casewise Diagnostics, kemudian klik Continue untuk melanjutkannya, lalu klik OK.


(71)

Gambar 5.7 Kotak dialog Linier Regression Statistik

5. Kemudian klik Plots pada kotak tersebut, lalu aktifkan Proseduce All Partial Plots, Kemudian klik Continue, lalu klik OK pada kotak dialog Linier Regression untuk melihat hasilnya / outputnya.

Gambar 5.8 Kotak Dialog Linier Regression Plots


(72)

Gambar 5.9 Output Regression

5.7Pengolahan Data Dengan Persamaan Korelasi

1. Untuk mengetahui korelasi antara variabel tak bebas dengan variabel bebas, maka lakukan Analyze, kemudian pilih sub menu Correlate, kemudian pilih Bivariate.


(73)

2. Setelah muncul kotak dialog, kemudian sorot variabel-variabel yang akan ditentukan korelasinya dan pindahkan ke kotak Variables.

3. Pada kolom Correlation Coefficients, pilih Pearson, sedang pada kolom Test of Significant, pilih Two Tailed, lalu klik OK.


(74)

BAB 6

PENUTUP

6.1 kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data insentif karyawan dengan dua factor yang mempengaruhinya dari PT.Inalum Paritohan maka diambil kesimpulan :

1. Dua variabel yang diambil yaitu jumlah tenaga kerja dan produktivitas karyawan di PT. Inalum Paritohan tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap insentif karyawan di perusahaan tersebut.

2. Insentif karyawan PT. Inalum Paritohan 23,2% pengaruhi oleh kedua variable berupa jumlah tenaga kerja dan produktivitasnya, sedangkan 76,8% dipengaruhi oleh factor – factor lain.

3. Korelasi antara insentif karyawan PT.Inalum Paritohan dengan jumlah tenaga kerja bernilai -0,133, ini menunjukkan korelasi yang lemah secara negative antara jumlah tenaga kerja dengan insentif. Dengan kata lain kenaikan jumlah tenaga kerja tidak mempengaruhi kenaikan insentiv karyawaan.

4. Korelasi antara insentiv karyawan PT.Inalum Paritohan dengan produktivitas karyawan bernilai -0,684, ini menunjukkan korelasi yang sedang secara


(75)

negative antara produktivitas dengan insentif karyawan. Dengan kata lain kenaikan atau pun penurunan produktivitas tidak begitu berpengaruh terhadap insentif karyawan bgitu juga sebaliknya.

5. Korelasi antara jumlah tenaga kerja PT. Inalum Paritohan dengan produktivitas karyawan bernilai -0,695, ini menunjukkan korelasi yang sedang negative antara jumlah tenaga kerja dengan produktivitas. Dengan kata lain kenaikan ataupun penurunan jumlah tenaga kerja tidak begitu berpengaruh terhadap produktivitas atau juga sebaliknya.

6.2Saran

1. Sebaiknya pemimpin perusahaan menetapkan factor-faktor apa yang paling dominan terhadap insentif karyawan agar karyawan dapat lebih giat dan menambah kinerja di perusahaan tersebut.


(76)

DAFTAR PUSTAKA

Sujana M.A.,M.SC.Prof.,DR.,2005.Metode Statistika.Bandung : Tarsito Bandung.

Panduan Tatacara Penulisan Tugas Akhir.2005.Dokumen Nomor Akad/05/2005. Medan : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Usman,H,Dkk.1995.Pengantar statistic.Cetakan Pertama.Jakarta : Bumi Aksara.

PT.Inalum Paritohan 2006-2010. Data Insentif karyawan, 2006-2010. Jumlah Tenaga Kerja PT.Inalum Paritohan, 2006-2010. Data Produktifitas Perusahaan.

Syarief Fauzie, dalimunte, doli M ja’far, situmorang Syafrizal Helmi, Muda, Iskandar, Fadli 2010. Analisis Data Untuk Riset Pemasaran Menejemen Bisnis , Medan Penerbit USU Press.

http//www.wikipedia.com

http//www.INALUM.com


(77)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU Padang Bulan Medan 20155 Telp. (061) 8211050 - 8214290, Fax. ( 061 ) 8214290

Medan, 21 Desember 2011 Nomor : /H5.2.1.8/SPB/2010

Lampiran : 1 Lembar

Perihal : Pengumpulan Data Riset Mahasiswa Program Studi D - III Statistik FMIPA USU

Kepada Yth :

Pimpinan Perusahaan PT. Inalum PLTA Paritohan Kec. Pintu Pohan Meranti

Sumatera Utara (22384)

Dengan hormat, bersama ini kami sampaikan kepada Bapak, bahwa Mahasiswa Program Studi Diploma III Statistik FMIPA USU Medan, akan melaksanakan Pengumpulan data / riset di sekolah yang anda pimpin.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami mohon bantuan Saudara agar dapat menerima mahasiswa tersebut di bawah ini untuk melakukan penelitian atau pengumpulan data atas nama :

No. Nama NIM

1. Dian Asa Dinanty 082407071

Data yang dimaksud khusus dipergunakan untuk menyusun Tugas Akhir Mahasiswa yang berjudul “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Insentif Karyawan PT. Inalum Paritohan ”, pada Program Studi Diploma III Statistik FMIPA USU.

Demikian kami sampaikan, atas kerjasama dan bantuannya diucapkan terima kasih. a.n Dekan

Pembantu Dekan I

Dr. Marpongahtun, M.Sc NIP. 19611115 198803 2 Tembusan :

1. Yth. Ketua Program Studi D-III Statistik 2. Arsip


(78)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM DIPLOMA 3 KOMPUTER DAN STATISTIKA

Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU Padang Bulan Medan 20155 Telp. (061) 8211050 - 8214290, Fax. ( 061 ) 8214290

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama : Dian Asa Dinanty

NIM : 082407071

Judul Tugas Akhir : Analisis factor Yang Mempengaruhi insentif Karyawan PT.

Inalum Paritohan

Dosen Pembimbing : Drs. Pasukat Sembiring, M.Si Tanggal Mulai Bimbingan : ……….. Tanggal Selesai Bimbingan : ………..

No. Tanggal

Asistensi Bimbingan

Pembahasan Asistensi Mengenai, Pada

BAB

Paraf Dosen Pembimbing

Keterangan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Kartu ini harap dikembalikan ke Departemen Matematika bila bimbingan mahasiswa telah selesai

Diketahui Disetujui

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing Utama


(79)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILM PENGETAHUA ALAM PROGRAM DIPLOMA 3 KOMPUTER DAN STATISTIKA

Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU Padang Bulan Medan 20155 Telp. (061) 8211050 - 8214290, Fax. ( 061 ) 8214290

SURAT KETERANGAN Hasil Uji Program Tugas Akhir

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma III Statistka :

Nama : Dian Asa Dinanty NIM : 082407071 Program Studi : Statistika

Judul Tugas Akhir : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Insentif Karyawan PT. Inalum

Telah melaksanakan test program tugas akhir mahasiswa tersebut di atas pada tanggal ...

Dengan Hasil : Sukses / Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Jurusan Matematika FMIPA USU Medan.

Medan, Juni 2011

Dosen Pembimbing

Drs.Pasukat sembiring, M.Si


(80)

Data insentif karyawan, jumlah tenaga kerja dan produktivitas

Tahun Insentif Jumlah tenaga kerja Produktivitas

2006 Rp. 2.800.000,00 264 15.041

2007 Rp. 3.000.000,00 266 15.209

2008 Rp. 3.800.000,00 266 14.802

2009 Rp. 4.000.000,00 269 14.102

2010 Rp. 5.000.000,00 261 14.994


(1)

negative antara produktivitas dengan insentif karyawan. Dengan kata lain kenaikan atau pun penurunan produktivitas tidak begitu berpengaruh terhadap insentif karyawan bgitu juga sebaliknya.

5. Korelasi antara jumlah tenaga kerja PT. Inalum Paritohan dengan produktivitas karyawan bernilai -0,695, ini menunjukkan korelasi yang sedang negative antara jumlah tenaga kerja dengan produktivitas. Dengan kata lain kenaikan ataupun penurunan jumlah tenaga kerja tidak begitu berpengaruh terhadap produktivitas atau juga sebaliknya.

6.2Saran

1. Sebaiknya pemimpin perusahaan menetapkan factor-faktor apa yang paling dominan terhadap insentif karyawan agar karyawan dapat lebih giat dan menambah kinerja di perusahaan tersebut.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Sujana M.A.,M.SC.Prof.,DR.,2005.Metode Statistika.Bandung : Tarsito Bandung.

Panduan Tatacara Penulisan Tugas Akhir.2005.Dokumen Nomor Akad/05/2005. Medan : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Usman,H,Dkk.1995.Pengantar statistic.Cetakan Pertama.Jakarta : Bumi Aksara.

PT.Inalum Paritohan 2006-2010. Data Insentif karyawan, 2006-2010. Jumlah Tenaga Kerja PT.Inalum Paritohan, 2006-2010. Data Produktifitas Perusahaan.

Syarief Fauzie, dalimunte, doli M ja’far, situmorang Syafrizal Helmi, Muda, Iskandar, Fadli 2010. Analisis Data Untuk Riset Pemasaran Menejemen Bisnis , Medan Penerbit USU Press.

http//www.wikipedia.com

http//www.INALUM.com


(3)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU Padang Bulan Medan 20155 Telp. (061) 8211050 - 8214290, Fax. ( 061 ) 8214290

Medan, 21 Desember 2011 Nomor : /H5.2.1.8/SPB/2010

Lampiran : 1 Lembar

Perihal : Pengumpulan Data Riset Mahasiswa Program Studi D - III Statistik FMIPA USU

Kepada Yth :

Pimpinan Perusahaan PT. Inalum PLTA Paritohan Kec. Pintu Pohan Meranti

Sumatera Utara (22384)

Dengan hormat, bersama ini kami sampaikan kepada Bapak, bahwa Mahasiswa Program Studi Diploma III Statistik FMIPA USU Medan, akan melaksanakan Pengumpulan data / riset di sekolah yang anda pimpin.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami mohon bantuan Saudara agar dapat menerima mahasiswa tersebut di bawah ini untuk melakukan penelitian atau pengumpulan data atas nama :

No. Nama NIM

1. Dian Asa Dinanty 082407071

Data yang dimaksud khusus dipergunakan untuk menyusun Tugas Akhir Mahasiswa yang berjudul “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Insentif Karyawan PT. Inalum Paritohan ”, pada Program Studi Diploma III Statistik FMIPA USU.

Demikian kami sampaikan, atas kerjasama dan bantuannya diucapkan terima kasih. a.n Dekan

Pembantu Dekan I

Dr. Marpongahtun, M.Sc NIP. 19611115 198803 2 Tembusan :

1. Yth. Ketua Program Studi D-III Statistik 2. Arsip


(4)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM DIPLOMA 3 KOMPUTER DAN STATISTIKA

Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU Padang Bulan Medan 20155 Telp. (061) 8211050 - 8214290, Fax. ( 061 ) 8214290

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama : Dian Asa Dinanty

NIM : 082407071

Judul Tugas Akhir : Analisis factor Yang Mempengaruhi insentif Karyawan PT.

Inalum Paritohan

Dosen Pembimbing : Drs. Pasukat Sembiring, M.Si Tanggal Mulai Bimbingan : ……….. Tanggal Selesai Bimbingan : ………..

No. Tanggal

Asistensi Bimbingan Pembahasan Asistensi Mengenai, Pada BAB Paraf Dosen Pembimbing Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Kartu ini harap dikembalikan ke Departemen Matematika bila bimbingan mahasiswa telah selesai

Diketahui Disetujui

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing Utama

Prof. Dr. Tulus, M. Si Drs. Pasukat Sembiring, M.Si


(5)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILM PENGETAHUA ALAM PROGRAM DIPLOMA 3 KOMPUTER DAN STATISTIKA

Jl. Bioteknologi No.1 Kampus USU Padang Bulan Medan 20155 Telp. (061) 8211050 - 8214290, Fax. ( 061 ) 8214290

SURAT KETERANGAN Hasil Uji Program Tugas Akhir

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma III Statistka :

Nama : Dian Asa Dinanty

NIM : 082407071

Program Studi : Statistika

Judul Tugas Akhir : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Insentif Karyawan PT. Inalum

Telah melaksanakan test program tugas akhir mahasiswa tersebut di atas pada tanggal ...

Dengan Hasil : Sukses / Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Jurusan Matematika FMIPA USU Medan.

Medan, Juni 2011

Dosen Pembimbing

Drs.Pasukat sembiring, M.Si


(6)

Data insentif karyawan, jumlah tenaga kerja dan produktivitas

Tahun Insentif Jumlah tenaga kerja Produktivitas

2006 Rp. 2.800.000,00 264 15.041

2007 Rp. 3.000.000,00 266 15.209

2008 Rp. 3.800.000,00 266 14.802

2009 Rp. 4.000.000,00 269 14.102

2010 Rp. 5.000.000,00 261 14.994