d. Menganalisa data-data yang relevan tersebut untuk menyelesaikan masalah yang
menjadi objek penelitian. 4.
Analisis Data Bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, termasuk pula bahan tersier yang telah
disusun secara sistematis sebelumnya, akan dianalisis dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut:
19
a. Metode induktif, dimana proses berawal dari proposisi-proposisi khusus sebagai hasil
pengamatan dan berakhir pada suatu kesimpulan pengetahuan baru yang berkebenaran empiris. Dalam hal ini, adapun data-data yang telah diperoleh akan dibaca, ditafsirkan,
dibandingkan dan diteliti sedemikian rupa sebelum dituangkan dalam satu kesimpulan akhir. b.
Metode deduktif, yang bertolak dari suatu proposisi umum yang kebenarannya telah diketahui diyakini yang merupakan kebenaran idealyang bersifat aksiomatik
self evident
yang esensi kebenarannya tidak perlu diragukan lagi dan berakhir pada kesimpulan pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
c. Metode komparatif, yaitu dengan melakukan perbandingan komparasi antara satu
sumber bahan hukum dengan bahan hukum lainnya.
G. Sistematika Pembahasan
Dalam melakukan pembahasan skripsi ini, penulis membagi dalam 5 lima bab yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut: Bab I
Bab I adalah Bab Pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan penulisan, keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan,
metode penelitian dan yang terakhir yaitu sistematika pembahasan.
19
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, Suatu Pengantar, Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 10-11.
Universitas Sumatera Utara
Bab II Di dalam bab ini, dibahas tentang pengaturan alur laut kepulauan berdasarkan UNCLOS 1982 mulai dari penjelasan mengenai Negara Kepulauan, masalah alur-
alur kepulauan, sampai dengan penerapan ALKI di perairan Indonesia. Bab III Bab III membahas hak dan kewajiban kapal dan pesawat udara asing melakukan
lintas di alur laut kepuluan. Pertama-tama, bab ini menjelasakan bagaimana Implementasi Konvensi Hukum Laut 1982 Dalam Undang-undang No. 6 Tahun
1996 dan Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2002 Tentang Hak Dan Kewajiban Kapal Asing Dalam Melaksanakan Lintas Damai Melalui Perairan Indonesia.
Kemudian bab ini membahas mengenai Implementasi Konvensi Hukum Laut 1982 Dalam Undang-undang No. 6 Tahun 1996 dan Peraturan Pemerintah No. 37
Tahun 2002 Tentang Hak Dan Kewajiban Kapal Pesawat Udara Asing Dalam Melaksanakan Hak Lintas Alur Kepulauan.
Berikutnya membahas mengenai Rute Penerbangan di Atas Alur Laut Kepulauan dan dalam sub bab terahkir membahas Rute Penerbangan dalam UNCLOS 1982
dan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2002. Bab IV Bab ini membahas mengenai potensi ancaman di alur laut kepulauan Indonesia.
Bab ini membahas tentang masalah pelanggaran wilayah akibat ditetapkannya alur laut kepulauan Indonesia. Kemudian bab ini juga membahas masalah
penangkapan ikan secara illegal. Dan pada sub bab terahkir membahas mengenai masalah pencemaran lingkungan laut akibat di berlakukannya alur laut kepulauan
Indonesia. Bab V Bab ini adalah bab penutup yang berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran.
Kesimpulan akan mencakup isi dari semua pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Sedangkan saran mencakup gagasan dan usulan dari penulis
Universitas Sumatera Utara
terhadap permasalahan yang dibahas pada skripsi ini berdasarkan fakta-fakta yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PENGATURAN ALUR LAUT KEPULAUAN BERDASARKAN UNCLOS 1982
A. Negara Kepulauan