Metode Profile Matching TINJAUAN PUSTAKA

= 0,321 Timmy = 0,557 x 0,239 + 0,320 x 0,164 + 0,123 x 0,159 = 0,205 Penilaian terbesar adalah David, sehingga David adalah pemain terbaik. Hasil tersebut dapat dilihat seperti pada Tabel 16. Tabel 16. Nilai Total Hasil Rangking Overall Composite Weight David Vito Timmy Dribbling 0,557 0,623 0,137 0,239 Shooting 0,320 0,297 0,539 0,164 Passing 0,123 0,252 0,589 0,159 Composite Weight 0,473 0,321 0,205

2.4 Metode Profile Matching

Penelitian ini menggunakan metode Profile Matching, Profile Matching merupakan suatu metode penelitianyang dapat digunakan pada sistem pendukungkeputusan, proses penilaian kompetensi dilakukandengan membandingkan antara satu profil nilai nilaikebutuhan kompetensi dengan beberapa profil nilaikompetensi lainnya, sehingga dapat diketahui hasil dariselisih kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan, selisihdari kompetensi disebut gap, dimana gap yang semakinkecil memiliki nilai yang semakin tinggi . Profile Matching adalah sebuah mekanismepengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwaterdapat tingkat variabel prediktor yang ideal yang harusdimiliki oleh pelamar, bukannya tingkat minimal yangharus dipenuhi atau dilewati. Langkah-langkah pada metode Profile Matching yaitu : 1. Menentukan variabel – variabel pemetaan Gap kompetensi menentukan aspek- atspek yang akan digunakan dalam memproses nilai karyawan. 2. Menghiung hasil pemetaan Gap kompetensi yang dimaksud dengan Gap disini adalah beda antara profil karyawan dengan profil standar yang diharapkan. Dapat ditunjukkan dengan rumus dibawah ini: r ................................................... 5 Universitas Sumatera Utara Setelah menentukan bobot nilai gap untuk ketiga aspek yaitu aspek kapasitas intelektual, sikap kerja dan perilaku dengan cara yang sama. Kemudian tiap aspek dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu Core Factor dan Secondary Factor. Core factor faktor utama merupakan aspek kompetensi yang paling menonjolpaling dibutuhkan oleh suatu jabatan yang diperkirakan dapat menghasilkan kinerja optimal. Untuk menghitung core factor dibutuhkan rumus : .......................................................................................................... 6 NCF = nilai rata-rata core factor NC = Jumlah total nilai core factor tiap aspek IC = Jumlah item core factor Secondary factor factor pendukung adalah item-item selain aspek yang ada pada core factor. Untuk menghitung secondary factor digunakan rumus: ........................................................................................................... 7 NSF = nilai rata-rata secondary factor NS = Jumlah total nilai secondary factor tiap aspek IS = Jumlah item secondary factor Perhitungan Nilai Total Tiap Aspek. Dari hasil setiap aspek di atas berikutnya dihitung nilai total berdasarkan presentasi dari nilai core factor dan secondary factor yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap profil. Untuk dapat menghitung nilai total tersebut dapat digunakan rumus : NAK = 60 NRC + 40 NRS ........................................................................ 8 N = Nilai total tiap aspek NRC = Nilai Core factor NRS = Nilai Secondary factor Universitas Sumatera Utara

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Implementasi Metode K- Means Clustering Dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Penilaian Kedisiplinan Siswa (Studi Kasus : SMP Negeri 21 Medan)

20 99 166

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Pengembangan sistem pendukung keputusan dalam pemilihan fakultas perkuliahan berbaiss mobile web

3 15 150

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Pemain Basket Terbaik Menggunakan Algoritma Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Profile Matching (Studi Kasus : SMA Santo Thomas 1 Medan )

0 5 97

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Pemain Basket Terbaik Menggunakan Algoritma Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Profile Matching (Studi Kasus : SMA Santo Thomas 1 Medan )

0 0 36

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Permainan Bola Basket - Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Pemain Basket Terbaik Menggunakan Algoritma Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Profile Matching (Studi Kasus : SMA Santo Thomas 1 Medan )

0 0 17

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PEMAIN BASKET TERBAIK MENGGUNAKAN ALGORITMA ANALYTICAL

0 0 14

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Pemain Basket Terbaik Menggunakan Algoritma Analytical Hierarchy Process (AHP) (Study Kasus Klub Angsapura Sania Medan)

0 0 15

Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Transfer Pemain Sepak Bola Menggunakan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)

0 1 9