membentuk Divisi Teknologi dan Teknologi Penerbangan ATTP Pertamina. Melalui
surat keputusan
Dewan Komisaris
Pemerintah Pertamina
No.04KptsDRDU1975 tanggal 1 April 1976, ATTP diubah menjadi Divisi Advance Teknologi Pertamina. Kemudian diubah menjadi Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No.25 tanggal 21 Agustus 1978. Diperbaharui dengan Surat Keputusan Presiden No.47 tahun 1991.
3.6 Visi dan Misi
Visi
Mewujudkan teknologi sebagai pilar utama pembangunan untuk meningkatkan daya saing industri dalam rangka peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Misi
• Meningkatkan daya saing industri. • Mewujudkan BPPT sebagai agen pembangunan masyarakat dalam bidang
teknologi. • Menyusun kebijakan pengkajian dan penerapan teknologi.
• Mengembangkan BPPT sebagai pusat unggulan teknologi dan SDM yang handal technology center of excellence.
3.7 Tupoksi dan Kewenangan
64
Tugas Pokok
Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Fungsi
• Pengkajian penyusunan kebijakan nasional di bidang pengkajian dan penerapan teknologi
• Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPPT. • Pemantauan, pembinaan dan pelayanan terhadap kegiatan instansi pemerintah
dan swasta dibidang pengkajian dan penerapan teknologi dalam rangka inovasi, difusi, dan pengembangan kapasitas, serta membina alih teknologi.
• Penyelenggaraan pembinaan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan rumah tangga.
Wewenang
• Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya. • Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara
makro. • Penetapan sistem informasi di bidangnya.
65 • Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu : a. Perumusan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pengkajian
penerapan teknologi. b. Pemberian rekomendasi penerapan teknologi melaksanakan audit
teknologi.
3.8 Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi BPPT
66
BAB IV ANALISIS DAN DESAIN
4.1 Aset-aset informasi yang dimiliki BPPT yang harus diamankan
Untuk dapat mendesain suatu sistem yang tepat, maka terlebih dahulu harus dilakukan inventarisasi terhadap aset-aset yang perlu diamankan. Salah satu aset tersebut
adalah bandwidth. Pemakaian bandwidth secara ilegal akan sangat merugikan karena akan mengurangi kinerja pegawai. Aset lain adalah virtual aset yang merupakan hasil-
hasil riset dan karya-karya ilmiah yang dimiliki oleh BPPT menjadi hal penting yang harus diamankan. Data–data kepegawaian, data-data keuangan dan informasi-informasi
pribadi dan organisasi merupakan aset-aset informasi yang juga harus dilindungi, dan BPPT juga memiliki kebijakan-kebijakan manajemen yang harus dipatuhi.
4.2 Arsitektur Jaringan BPPT Saat Ini.
Jaringan BPPT memiliki 3 jenis switch yang terdiri dari core switch, distribution switch
, dan access list. Server yang terdapat di Network Operating Control NOC BPPT terdiri dari satu router, dua IPS, satu Firewall, satu Mikrotik, tiga Proxy, satu DNS, dua
Mail Server , dua Monitoring, dan dua Accelerator Server. NOC membagi dua Core
switch , masing-masing satu core switch untuk gedung 1 yang berada di lantai 11 dan
satu core switch di gedung 2 yang berada untuk lantai 4, core switch pada gedung 1 membagi empat distribution switch, yang masing-masing berada pada lantai 4, 8, 10, dan
18, sedangkan core switch pada gedung 2 membagi lima distribution switch, yang masing-masing berada pada lantai 4, 10, 14, 18, dan 21.
67