BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari 2010 hingga Maret 2010, dengan lokasi penelitian di Kota Tangerang Banten. Pengolahan dan analisis data
dilakukan di kantor Lembaga Penelitian dan Antariksa Nasional LAPAN Jl. Pekayon Pasar Rebo Jakarta Timur.
3.2 Bahan dan Alat Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari Citra SPOT4 yang diperoleh dari LAPAN,
dan survey lapangan. Citra SPOT4 yang digunakan adalah Citra SPOT4 tahun 2007 path 284 row 362 dengan 4 band. Dan Citra SPOT4 tahun 2009 path 284
row 362 dengan 3 band. Data sekunder meliputi peta digital Kota Tangerang dari LAPAN dan data
luasan RTH dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang. Alat yang digunakan terdiri dari seperangkat komputer dengan perangkat
lunak Arc View GIS versi 3.3 dan ERDAS IMAGINE 8.5, dan GPS Garmin
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu : 1 Tahap pengumpulan data, 2 Tahap Pengolahan Data, dan 3 Tahap analisis data.
3.3.1 Tahap Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan, yaitu : a.
Study Literatur Merupakan pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-
buku referensi yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah ini. Bukan hanya buku saja yang penulis jadikan referensi, namun juga materi dan data yang
terdapat di situs internet yang membahas mengenai citra satelit dan Sistem Informasi Gegrafis, serta data dan informasi pada beberapa instansi pemerintah
terkait, seperti data batas wilayah dari Dinas Tata Kota Tangerang b.
Observasi Merupakan pengumpulan data dan informasi dengan cara melakukan
ground check klasifikasi lahan dengan menggunakan GPS.
3.3.2 Tahap Pengolahan Data
Untuk analisis citra digital dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu reproject image, koreksi geometrik, dan klasifikasi.
3.3.2.1 Diagram Alir Penelitian
3.3.2.2 Reproject Image
Reproject image diperlukan untuk mengubah proyeksi dari image. Karena kita akan menggunakan proyeksi UTM, maka citra yang proyeksinya bukan UTM
harus diubah menjadi UTM terlebih dahulu. Caranya adalah sebagai berikut : 1.
Buka program Erdas Imagine 8.5 hingga muncul tampilan sebagai berikut :
Citra SPOT4 Tahun 2007 Citra SPOT4 Tahun 2009
Reproject Image Koreksi Geometris
Subset Image Klasifikasi
Recoding Luas RTH Tahun 2007 dan 2009
Citra Landsat Tahun 2001
Peta Digital Kota Tangerang
2. Klik Icon DataPrep → Reproject Images, akan muncul tampilan sebagai
berikut :
3. Lakukan Langkah-langkah sebagai berikut :
a. Input File : Nama File yang akan di reproject
b. Otput File : Nama file baru hasil reproject
c. Categories : UTM WGS 84 South
d. Projection : UTM Zone 48 Range 102E – 108E
e. Units
: meters f.
X : 20
g. Y
: 20 h.
Klik OK 4.
Tunggu hingga proses selesai, kemudian klik OK
3.3.2.3 Koreksi Geometrik
Menurut Jensen Budianti, 2008 Koreksi Geometrik adalah perujukan titik-titik tertentu pada citra ke titik-titik yang sama di lapang atau di peta
topografi. Pasangan titik-titik ini digunakan untuk membangun fungsi matematis yang menyatakan hubungan antar posisi sembarang titik pada citra dengan objek
yang sama pada peta maupun lapangan. Proses koreksi geometrik diawali dengan merektifikasi citra ke peta Rupabumi image to image rectification berdasarkan
GCP Ground Control Point yang mudah diidentifikasi pada peta maupun citra yang dikoreksi dan bentuk relief yang tidak berubah dalam jangka waktu yang
lama Tahapan koreksi geometris yang dilakukan sebagai berikut :
1. Buka program ERDAS Imagine sehingga muncul tampilan menu bar,
kemudian klik ikon untuk menampilkan image
2. Buka image pada viewer 1 sebagai image yang belum terkoreksi dan viewer
2 sebagai image atau vector yang telah terkoreksi digunakan untuk acuan. 3.
Pada viewer 1 klik menu Raster→Geometric Correction→Pilih Polynomial→ klik OK.
4. Kemudian muncul dialog seperti berikut :
5. Klik menu Projection
6. Pilih isian Map units dengan satuan Meters
7. Klik Menu AddChange Projection sehingga keluar tampilan Edited
Projection Chooser. 8.
Klik Custom lalu isi pilihan sesuai perintah berikut :
9. Klik icon Close
10. Pilih option Exiting Viewer → Klik OK, kemudian muncul dialog Viewer
Selection Intructions. Dialog ini mengkonfirmasikan viewer mana yang akan
digunakan sebagai acuan. Karena yang dijadikan acuan adalah viewer 2 maka klik pointerkursor pada image yang berada di viewer 2. Tampilan akan
berubah menjadi tampilan sebagai berikut :
11. Dengan menggunakan icon
tentukan posisi dari suatu piksel yang bisa dikenali pada piksel dari image acuan. Cocokkan antara GCP pada image yang
akan dikoreksi dengan Image acuan sampai benar-benar terletak pada satu piksel yang sama.
12. Buatlah GCP paling minimal 4 buah pada tempat yang diketahui nilai atau
posisinya 13.
Setelah titik GCP yang dibuat lebih dari 4 empat maka nilai RMS Error akan muncul pada tabel. Nilai RMS error akan semakin kecil apabila posisi
GCP koreksi benar-benar sama dengan GCP acuan. Usahakan nilai RMS
Error nilainya di kedua image sehingga
14. Untuk hasil yang
menyebar di semu 15.
Jika telah selesai dalam Geo Corre
berikut :
16. Tunggu proses kom
Ketelitian kore kecil nilai RMS-Error
setiap GCP dihitung de RMS-Error =
′
Dimana : = koor
di bawah 0.5 yaitu dengan cara menggeser hingga posisinya benar-benar sama.
ang lebih baik, buatlah titik GCP sebanyak mua area.
ai save hasilnya dengan mengklik ikon Resam orrection Tools. Sehingga akan muncul kotak
komputer, kemudian klik OK setelah proses sel
n koreksi geometris ditentukan oleh nilai RMS-Err ror, berarti semakin teliti penentuan GCP di citr
ung dengan persamaan Jensen, 1996 :
′
koordinat titik pada citra acuan er titik GCP pada
yak mungkin dan
sample Image kotak dialog seperti
selesai
Error. Semakin itra. RMS-Error
= koor
3.3.2.4 Pemotongan C
Subset image kita kerjakan. Hal ini
mengolahnya. Langkahnya adalah se
1. Buka image yang a
2. Buka juga vektor
3. Select vektor terse
4. Klik menu AOI →
5. Klik menu File →
6. Beri nama file AO
koordinat titik pada citra yang akan dikoreksi
gan Citra Subset Image
dilakukan untuk memotong image sesuai de ini untuk mengecilkan area kerja, sehingga
h sebagai berikut : ng akan dipotong
or yang akan digunakan untuk memotong rsebut, sehingga tampilannya adalah sebagai be
→ Copy Selection to AOI → Save → AOI Layer As…
OI → Klik OK dengan yang akan
gga mudah untuk
berikut :
7. Klik Icon Data Prep → Subset Image, akan muncul kotak dialog sebagai
berikut :
8. Beri nama file yang akan dipotong
9. Beri nama file hasil pemotongan
10. Klik Tombol AOI, akan muncul kotak dialog sebagai berikut :
11. Pilih file AOI → Klik OK
12. Klil OK, tunggu sampai proses selesai, kemudian Klik OK
3.3.2.5 Interpretasi Lahan
Pada tahap interpretasi visual seharusnya dilakukan perbandingan kenampakan karakteristik obyek-obyek pada Citra SPOT4 tahun 2007 dan 2009.
untuk membantu pengamatan visual obyek dapat dilakukan dua pendekatan yaitu pemilihan band yang tepat dan penggunaan kunci interpretasi. Pemilihan
kombinasi band yang tepat dilakukan dengan pendekatan nilai OIF Optium Index Factor, kunci interpretasi yang digunakan yaitu rona, bentuk, ukuran, bayangan,
tekstur, pola dan situs. Beberapa obyek yang dapat diamati pada citra antara lain permukiman, sawah, semak belukar dan sungaidanau kemudian ditentukan
daerah contoh training area. Tetapi pada penelitian ini penentuan daerah contoh dilakukan dengan cara memasukan titik-titik hasil survey lapangan dengan
menggunakan GPS.
3.3.2.6 Klasifikasi Citra
Untuk menetapkan kelas-kelas penggunaan lahan dilakukan klasifikasi terbimbing Supervised Classification pada kedua Citra Landsat. Klasifikasi
terbimbing dilakukan berdasarkan area contoh training area yang telah ditentukan sebelumnya yaitu dengan menggambarkan poligon-poligon pada citra
dengan karakteristik spektral tertentu Tahapan Klasifikasi Terimbing adalah sebagai berikut :
1. Sebelum melakukan kegiatan klasifikasi terbimbing, terlebih dahulu buat
Training Areanya Signature. Klik ikon panel Classifier sehingga
akan muncul tampilan seperti berikut ini.
Gambar Classifier
Kemudian pilih Signature Editor dan muncul dialog box berikut.
2. Buka View yang akan diklasifikasi .img. Kemudian deliniasi dengan
menggunakan AOI tools sampel-sampel wilayah tiap kategori kelas klasifikasinya. Setiap membuat AOI beri keterangan pada Signature Editornya
yaitu dengan mengklik create new signatur s from aoi.
3. Save file .sig hasil training area setelah semua kriteria kelas klasifikasi
diambil sampelnya. Sampel dari satu kelas klasifikasi bisa lebih dari satu sampel, tergantung penyebaran pada image tersebut
4. Klik ikon panel Classifier | Supervised Classification, sehingga muncul dialog
box berikut
5. Warna dapat diganti sesuai dengan keinginan kita yaitu dengan mengubah
atributnya. Buka file hasil klasifikasi .img pada window viewer, Klik Raster pada menu bar, kemudian pilih atribut Attributes.
Setelah proses klasifikasi dilakukan, tahapan selanjutnya adalah Recoding. Tahapan-tahapan Recoding sebagai berikut :
1. Dari menu bar Erdas Imagine, klik icon
kemudian muncul kotak dialog lalu pilih GIS Analysis ½ Recode sehingga keluar tampilan berikut :
2. Klik Setup Recode untuk mengelompokan baris-baris row atribut yang
memiliki kelas klasifikasi yang sama
3. Klik OK, dan tunggu prosesnya
4. Klik
pada viewer untuk menampilkan data recode yang telah kita buat. Lalu klik menu bar Raster | Attribute , edit atributnya sesuai dengan nomor
pengelompokannya
5. Klik Save
3.3.3 Tahap Analisis Data
Penghitungan luasan ruang terbuka hijau berdasarkan hasil klasifikasi dilakukan untuk mengetahui luasan ruang terbuka hijau pada tahun 200 dan 2009
apakah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Sealin itu juga digunakan untuk mengetahui pergeseran penggunaan lahan di Kota Tangerang.
3.4 Pengecekan Lapang
Pengecekan lapang dilakukan melalui pengamatan dan pengumpulan informasi mengenai kondisi di daerah penelitian, seperti penggunaan lahan,
kondisi permukiman, dan sebagainya. Pengecekan lapang bertujuan untuk membandingkan antara hasil analisis data dengan kondisi sebenarnya
BAB IV HASIL PEMBAHASAN
4.1 Analisis Citra Digital
Sebelum menganalisis suatu citra, dilakukan beberapa persiapan diantaranya adalah pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian. Data
yang paling utama dalam penelitian ini adalah Citra SPOT4 daerah penelitian. Citra SPOT4 diperoleh dari LAPAN yang terletak di Pasar Rebo Jakarta Timur.
Setelah citra diperoleh, tahapan selanjutnya adalah konversiformat data. Hal ini berguna untuk membantu peneliti dalam proses selanjutnya.
4.1.1 Koreksi Geometrik
Akurasi koreksi geometrik citra diperoleh berdasarkan nilai Root Mean Square Error RMS-error. Nilai RMS-error rata-rata hasil koreksi geometrik
Citra Landsat-5-TM+1997 dengan citra Landsat tahun 2001 adalah Tabel 1. Akurasi yang baik adalah jika tepat objek dan nilai RMS-error kurang dari
satu yang menunjukan bahwa penyimpangan pergeseran objektitik pada citra tidak melebihi satu piksel 20x20 meter.
Penyimpangan posisi citra dapat terjadi karena perekaman citra satelit oleh sensor sering mengalami distorsi, pergeseran secara alami dari objek selama
perekaman maupun ketidakakuratan proses digitasi pada Peta Rupabumi