Pengertian Ruang Terbuka Hijau Bentuk Ruang Terbuka Hijau

penggunaan lahan lain apabila pembudidayaan sawah tersebut tidak mampu memenuhi perkembangan standar tuntutan hidupnya Saefulhakim,1996. Perubahan penggunaan lahan dapat diamati dari data-data yang berbasis spasial, seperti peta penggunaan lahan pada beberapa titik tahun yang berbeda menggunakan bantuan Penginderaan Jauh Inderaja.

2.3 Ruang Terbuka Hijau

2.3.1 Pengertian Ruang Terbuka Hijau

Ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan merupakan bagian dari penataan ruang kota yang berfungsi sebagai kawasan hijau pertamanan kota, kawasan hijau hutan kota, kawasan hijau rekreasi kota, kawasan hijau kegiatan olahraga kawasan hijau dan kawasan hijau pekarangan. Ruang terbuka hijau adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik dalam bentuk areakawasan maupun dalam bentuk area memanjangjalur. Pemanfatan ruang terbuka hijau lebih bersifat pengisian hijau tanaman atau tumbuh-tumbuhan secara alamiah ataupun budidaya tanaman seperti lahan pertanian, pertamanan, perkebunan dan sebagainya Inmendagri No. 14 Tahun 1988. Ruang terbuka hijau adalah area memanjangjalur danatau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam UU No. 26 Tahun 2007. Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan yang selanjutnya disingkat RTHKP adalah bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007.

2.3.2 Bentuk Ruang Terbuka Hijau

Berdasarkan Peraruran Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2007, status kepemilikan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan RTHKP dibagi kedalam 2 klasifikasi, yaitu : 1. RTHKP Publik, yaitu RTHKP yang penyediaan dan pemeliharaannya menjadi tanggungjawab Pemerintah KabupatenKota 2. RTHKP Privat, yaitu RTHKP yang penyediaan dan pemeliharaannya menjadi tanggungjawab pihaklembaga swasta, perseorangan dan masyarakat yang dikendalikan melalui izin pemanfaatan ruang oleh Pemerintah KabupatenKota, kecuali Provinsi DKI Jakarta oleh Pemerintah Provinsi Berdasarkan bobot kealamiannya bentuk RTH dapat dikalsifikasikan menjadi a bentuk RTH alami habitat liaralami, kawasan lindung dan b RTH non-alami atau RTH binaan pertanian kota, pertamanan kota, lapangan olah raga, pemakaman, dll. Berdasarkan sifat dan karakter ekologisnya RTH diklasifikasi menjadi a bentuk RTH kawasan areal, non linear dan b bentuk RTH jalur koridor, linear. Berdasarkan penggunaan lahan atau kawasan fungsionalnya diklasifikasi menjadi a RTH kawasan Perdagangan; b RTH kawasan perindustrian; c RTH kawasan pemukiman; d RTH kawasan pertanian; dan e RTH kawasan khusus seperti pemakaman, lapangan olah raga, hankam Jenis RTHKP meliputi : a taman kota; b taman wisata alam; c taman rekreasi; d taman lingkungan perumahan dan pemukiman; e taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial; f taman hutan raya; g hutan kota; h hutan lindung; i bentang alam seperti gunung, bukit, lereng dan lembah; j cagar alam; k kebun raya; l kebun binatang; m pemakaman umum; n lapangan olah raga; o lapangan upacara; p lapangan parkir terbuka; q lahan pertanian perkotaan; r jalur di bawah tegangan tinggi SUTT dan SUTET; s sempadan sungai, pantai, bangunan, situ dan rawa; t jalur pengaman jalan, median jalan, rel kereta api, pipa gas dan pedestrian; u kawasan dan jalur hijau; v daerah penyangga buffer zone lapangan udara; dan w taman atap roof garden

2.3.3 Tujuan, Fungsi dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau