Kelainan Permukaan Okular KERANGKA TEORI

Christina Y. Y. Bangun : Prevalensi Kebutaan Akibat Kelainan Kornea Di Kabupaten Langkat, 2010.

1. Kelainan Permukaan Okular

Pada permukaan kornea normal terdapat lapisan tear film yang berfungsi sebagai pelembab dan lubrikasi permukaan kornea, dan juga sebagai nutrisi esensial dan oksigen untuk kornea. Beberapa faktor pertumbuhan juga terdapat pada tear film. Protein spesifik yang terdapat pada tear film termasuk Lysozime, Lactoferin, Tear Lipocalin, Secretory IgA dan Cystatin S sebagai antimokrobial. Kekurangan cairan lubrikasi fisiologis, seperti pada keadaan defisiensi air mata, merupakan predisposisi terjadinya infeksi mikroba pada mata. 14,18 Kelainan dry eye muncul ketika lapisan air mata mengalami defisiensi sehingga tidak dapat memenuhi batas-batas kecukupan, baik secara kwantitatif maupun kwalitatif, yang kemudian diikuti dengan keluhan subjektif. Ada 3 bentuk defisiensi lapisan air mata, yakni : defisiensi mukus, defisiensi lemak dan defisiensi akuos. Dry eye yang diakibatkan oleh defisiensi akuos termasuk kelainan yang sering ditemukan, khususnya pada orang-orang berusia lanjut atau pada wanita yang telah mengalami menopause. 20 Dry eye terjadi pada 10-15 orang dewasa. Pada gangguan ini terjadi gangguan produksi air mata atau evaporasi yang berlebihan. 14 Defisiensi vitamin A mengakibatkan Xeropthalmia yang bertanggungjawab terhadap sedikitnya 20.000-100.000 kasus kebutaan baru diseluruh dunia setiap tahunnya. Yang beresiko tinggi terhadap xeropthalmia adalah bayi kurang gizi yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang kekurangan vitamin A, terutama pada bayi yang mempunyai stress biologis seperti campak atau diare. Infeksi superfisial yang terjadi bersamaan dengan herpes simpleks, campak atau agen bakteri mungkin sebagai predisposisi selanjutnya pada anak- anak untuk menjadi keratomalasia dan kebutaan. Christina Y. Y. Bangun : Prevalensi Kebutaan Akibat Kelainan Kornea Di Kabupaten Langkat, 2010. Pada tahun 1949, di RRC telah dinyatakan bahwa defisiensi vitamin A merupakan salah satu penyebab utama kebutaan. Kira-kira 1 juta anak-anak yang buta di Asia, sebagian besar terjadi di Cina. Menurut PBB dan WHO, defisiensi vitamin A merupakan masalah kesehatan masyarakat di Cina sampai tahun 2000. 20 Pada KTT dunia tentang anak tahun 1990 memutuskan untuk mengeliminasimkebutaan oleh karena vitamin A pada tahun 2000. dan ini telah dilaksanakan di beberapa Negara. Dibanding tahun 1982 defisiensi vitamin A hampir tidak didapati lagi di Indonesia pada tahun 1993-1996 kecuali di Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat. 8

2. Infeksi