Usia Tabel 5.6. Sebaran Kebutaan Kelainan Kornea berdasarkan usia Jenis Kelamin Tabel 5.7. Sebaran kebutaan akibat kelainan kornea berdasarkan jenis kelamin Tingkat Pendidikan Tabel 5.8. Sebaran kebutaan akibat kelainan kornea berdasakan tingkat

Christina Y. Y. Bangun : Prevalensi Kebutaan Akibat Kelainan Kornea Di Kabupaten Langkat, 2010.

5.2. DATA KEBUTAAN AKIBAT KELAINAN KORNEA

1. Karakteristik peserta penelitian

a.Usia Tabel 5.6. Sebaran Kebutaan Kelainan Kornea berdasarkan usia

USIA SATU MATA DUA MATA TOTAL N N N 5 – 20 - - 1 9,09 1 9,09 21 – 40 2 18,18 - - 2 18,18 41 – 60 1 9,09 1 9,09 2 18,18 61 – 80 4 36,36 - - 4 36,36 80 1 9,09 1 9.09 2 18,18 Jumlah 8

72,73 3

27,27 11 100 Dari tabel di atas tampak penderita kebutaan akibat kelainan kornea pada satu mata terbanyak pada kelompok usia 61 - 80 yakni sebanyak 4 orang atau 36,36 . Penderita kebutaan akibat kelainan kornea pada dua mata didapati sama banyak pada kelompok usia 5 – 20 tahun, usia 41 – 60 dan usia 61 – 80 yaitu 1 orang atau 9,09.

b. Jenis Kelamin Tabel 5.7. Sebaran kebutaan akibat kelainan kornea berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Satu mata Dua mata TOTAL N N N Laki - laki 6 54,54 1 9,09 7 63,63 Perempuan 2 18,18 2 18,18 4 36,36 Jumlah 8

72,73 3

27,27 11 100 Christina Y. Y. Bangun : Prevalensi Kebutaan Akibat Kelainan Kornea Di Kabupaten Langkat, 2010. Dari tabel diatas tampak bahwa kebutaan akibat kelainan kornea pada satu mata lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu 6 orang atau 54,54 sedangkan perempuan 2 orang atau 18,18 . Kebutaan akibat kelainan kornea pada dua mata hanya pada 1 orang laki - laki atau 9,09 sedangkan pada wanita didapati pada 2 orang atau 18,18 .

c. Tingkat Pendidikan Tabel 5.8. Sebaran kebutaan akibat kelainan kornea berdasakan tingkat

pendidikan. Tingkat pendidikan Satu mata Dua mata Total N N N Tidak sekolah 1 9,09 2 18,18 3 27,27 SD 7 63,63 1 9,09 8 72,73 SLTP - - - - - - SLTA - - - - - - Akademi PT - - - - - - Jumlah 8

72,73 3

27,27 11 100 Dari tabel diatas tampak bahwa penderita kebutaan akibat kelainan kornea yang terbanyak adalah pada kelompok dengan tingkat pendidikan Sekolah Dasar, yakni 8 orang atau 72,73 . Selebihnya terdapat pada kelompok yang tidak sekolah, yakni 3 orang atau 27,27 . Pendidikan yang rendah biasanya sebanding dengan tingkat pengetahuan dan tingkat sosio ekonomi yang rendah, sehingga mempengaruhi pandangan terhadap kebutaan termasuk kebutaan akibat kelainan kornea. Christina Y. Y. Bangun : Prevalensi Kebutaan Akibat Kelainan Kornea Di Kabupaten Langkat, 2010.

d. Pekerjaan Tabel 5.9. Sebaran kebutaan akibat kelainan kornea berdasarkan jenis pekerjaan.