Fermentasi Aerob Fermentasi Anaerob

7. Pengenceran Bahan Baku Isian dalam pembuatan biogas harus berupa bubur. Bentuk bubur ini dapat diperoleh bila bahan bakunya mempunyai kandungan air yang tinggi. Bahan baku dengan kadar air rendah dapat dijadikan berkadar air tinggi dengan menambahkan air ke dalamnya dengan perbandingan tertentu sesuai dengan kadar bahan kering tersebut. Jika terlalu banyak atau terlalu sedikit menambahkan air maka akan berakibat biogas yang terbentuk tidak optimal. Isian bahan baku yang paling baik mengandung 7-9 bahan kering. Pada keadaan ini proses pencernaan anaerob akan berjalan dengan baik Setiawan, 1996.

2.6. Fermentasi Aerob dan Anaerob

Biogas merupakan hasil proses produksi degradasi material organik dengan bantuan bakteri. Proses pendegradasian material organik dapat dilakukan melalui proses aerob maupun anaerob. Pendegradasian secara aerob diperlukan energi yang lebih besar dibandingkan dengan fermentasi anaerob Manik, 1994.

2.6.1. Fermentasi Aerob

Kebanyakan sel disusun oleh senyawa organik. Sel dibangun oleh beberapa makromolekul, diantaranya adalah protein, karbohidrat, dan lemak. Pendegradasian senyawa organik ini dapat dilakukan melalui proses aerob. Degradasi aerob membutuhkan oksigen untuk mendegradasi makromolekul tersebut menjadi molekul sederhana Gaur, 1981. Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut : R- C– O– H– S R-COOH + H 2 S + E 18 Mikroorganisme yang berperan dalam perombakan bahan organik adalah bakteri hidrolitik. Bakteri hidrolitik berperan terlebih dahulu memecah bahan organik kompleks menjadi senyawa sederhana seperti gula, asam amino, asam propionat, dan lain-lain. Senyawa-senyawa sederhana ini kemudian digunakan sebagai sumber nutrisi untuk bakteri asetogenik dan dikonversi menjadi asam- asam organik seperti asam asetat Bryant, 1972. Asam asetat akan dirombak lebih lanjut dengan membebaskan energi yang besar dan karbondioksida menjadi gas metan dalam proses anaerob Meynell, 1976.

2.6.2. Fermentasi Anaerob

Proses yang terjadi dalam suatu digester anaerobic pada umumnya adalah penguraian zat organik oleh mikroorganisme dalam kondisi tidak terdapatnya udara Gaur, 1981. Proses degradasi bahan organik pada kondisi anaerob adalah sebagai berikut : RCOOH CH 4 + CO 2 + E Mikroorganisme yang berperan dalam perombakan bahan organik secara anaerob adalah bakteri metanogenik. Bakteri metanogenik berfungsi merubah asam organik yang dibentuk bakteri asidogenik menjadi gas metan dan karbondioksida. Bakteri jenis ini sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan, mempunyai laju pertumbuhan yang lambat yaitu berkisar antara 1-9 hari dan juga sensitif terhadap perubahan pH dan suhu Pranoto, 1999. 19

2.7. Mekanisme Pembentukan Biogas