Riwayat Hidup Ibn-Qayyim BIOGRAFI IBN QAYYIM AL-JAWZIYYAH

Bab V pada bab ini penulis akan menjelaskan kesimpulan yang mengulas isi pembahasan yang telah dijelaskan sebelumya desertai saran-saran agar penulisan seperti ini dapat dilakukan lebih baik dimasa-masa yang akan datang

BAB II BIOGRAFI IBN QAYYIM AL-JAWZIYYAH

A. Riwayat Hidup Ibn-Qayyim

Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Ab ī Bakr bin Ayyūb bin Sa’d bin H ris al-Zar’î al-Dimasyq ī al-Faqīh al-Ushūlī al-Nahwi al-H ris Syams al-Dīn ab ū Ábd All h ibnu Qayyim al-Jauziyyah. Beliau dilahirkan dari keluarga yang bernuansa keilmuan dan keutamaan pada 7 Shafar 691 H1292 M, di desa Zar’i wilayah Harran, kira-kira lima puluh mil sebelah tenggara kota Damaskus. 6 Ayahnya; Syaikh As-Sholeh Al-Abid-an-Nasik Abu Bakar bin Ayyub Az- Zurai adalah seorang ulama besar dan merupakan direktur madrasah al-Jauziah di Damaskus untuk beberapa periode. Oleh karenanya ia dikenal dengan sebutan “Qayyim al-Jauziyyah”. Ayah Ibn Qayyim memang merupakan sosok yang cukup mulia, tampil apa adanya, memiliki peran penting dalam mengembangkan ilmu fara’idh. Sang ayah meninggal di madrasah al-Jauziyyah, malam Ahad tanggal 10 Dzulhijjah. 7 Semua kitab biografi sepakat memberi beliau julukan dengan Ibn Qayyim al-Jawziyyah putra laki-laki dari seorang kepala sekolah al-Jawziyyah. Dan sebutan itu juga diberikan kepada semua keturunan dan keluarga beliau. Sehingga 6 Ibn Qayyim Al-Jawziyyah, Al-Fawa’id Pesona Keindahan, terj. Hadi Mulyo, Jakarta: Pustaka Azzam,1999, cet, ke-1, h. 165 7 Syaikh M.Hasan Al-Jamal, Biografi 10 Imam Besar, terj. M.Khalid Muslih, Imam Awaluddin, Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 2005, cet.ke-1, h. 227-228 anak cucu Qayyim al-Jawziyyah menjadi terkenal dengan julukan “Ibn Qayyim al-Jawziyyah. 8 Adapun gelar “Ibn Jawzi” sebenarnya tidak benar disandarkan kepada Imam Ibn Qayyim al-Jawziyyah secara mutlak. Sebutan itu muncul dan populer dikarenakan keteledoran para penulis atau dimunculkan oleh orang-orang yang memendam rasa dengki terhadap Ibn Qayyim. Nama asli yang dimliki Ibn Jawzi adalah: ‘Abd ar-Rahmân bin ‘Alî al-Qurasyî yang wafat pada tahun 597 H. Berulang kali terjadi kesalahan dalam pencantuman nama pada kitab Daf’u Syubh al-Tasybîh yang ditulis secara sewenang-wenang dengan memakai nasab Ibn Jawzi sebagai pengarang dalam salah satu terbitan kepada Ibn Qayyim. Kesimpulan dari uraian di atas ialah bahwa penyebutan nama Ibnul-Jawzi kepada beliau adalalah fatal, dan wajib bagi kita untuk menyebut beliau dengan nama Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. Karena itu adalah gelar yang popular dimiliki beliau, atau kita sebut saja Ibn Qayyim untuk lebih mudah dan ringkasnya. 9

B. Kondisi sosial Masyarakat