Walaupun beliau telah menemui Sang Khalik, namun karya-karyanya masih banyak dibaca dan dibicarakan bahkan ditulis oleh beberapa ilmuan yang
mengaguminya.
C. Karya-Karyanya
Karya-karya yang begitu banyak merupakan tanda yang sangat jelas perihal keluasan ma’rifat ilmu pengetahuannya, kejernihan otak serta
penguasaannya yang mendalam. Adapun karya-karyanya merupakan refleksi yang sesungguhnya dari sisi kekuatan, keindahan serta daya tarik yang luar biasa dari
sisi intelektual Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. Tulisan-tulisan Ibn Qayyim merupakan hasil pemikiran yang mendalam,
perenungan yang kuat, memiliki susunan yang baik. Tulisan-tulisannya itu merupakan kumpulan antara kedalaman berfikir dan jauh jangkauannya.
35
Inilah yang kemudian sebab keterkaguman kawan maupun lawannya.
Ibn Qayyim telah pergi meninggalkan dunia fana ini menemui Sang Khalik Allah ‘Azza wa Jalla beberapa abad yang lalu, akan tetapi kebesaran dan
keagungannya sampai saat ini masih dikenang. Beliau menulis buku dengan tulisan tangannya sendiri dalam jumlah yang
sangat banyak. Dalam bukunya yang berjudul Shifatu Ahli N ār terjemahan
Qodirun Nur dijelaskan bahwa karya-karyanya hampir seratus judul dalam berbagai ilmu pengetahuan. Adapun diantara karya-karya beliau, yaitu:
1. “Zâd al-Ma’âd fi Khir al- Hudâ al-‘ibâd.” Yaitu sebuah ensiklopedi
besar ang memuat disiplin ilmu, seperti: Sirah, fiqih, tauhid, ilmu
35
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Al-Fawaid, Menuju Pribadi Takwa, terj. Munirul Abidin, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2000, cet. Ke-1, h. xvi
kalam, selekta dalam tafsir dan hadits, bahasa, nahwu dan yang lainnya.
2. “I’lâmu Al-Muwaqqi’în ‘an Rabb al-Âlamîn.” Dalam buku ini Ibn
Qayyim menjelaskan dengan panjang lebar hukum perbuatan hamba dalam bab agama dan berbagai permasalahannya.
3. “Ighatsul Lahfan min Mashayid Asy-Syaitan.” Ini merupakan buku
terpenting Ibn Qayyim sehingga banyak ulama yang meresum buku ini serta memilih beberapa bab untuk dicetak secara terpisah.
4. “Ad-daa’ wa Ad-Dawaa’ atau “Al-Jawaul Kafi Liman Saala’an
Dawaa’ Asy-Syai.” Dua nama dalam satu buku. Buku ini memuat jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
keoadanya. Buku ini juga informasi yang bermanfaat, pembahasan tentang muhasabah dan pengendalian jiwa..
5. “Ar-Ruh.” Dalam buku ini Ibn Qayyim berbicara tentang ruh dan
seluruh seluk-beluknya, yang diikuti oleh penjelasan-penjelasan dan nasehat-nasehat yang sangat bermanfaat, sebagai bekal manusia.
6. “Al-Kalim At-Tayyibu wa Al-Amal Ash-Shalih” atau “Al-wabil Ash-
Shayyibu min Al-klaim Ath-Thayyib.” Buku yang sangat besar faedahnya mencakup faedah dzikrullah.
7. “Jila’ul Afhâm Fi Shalatiwa Salam ala Kairil Anam. Dalam kitrab ini
Ibn Qayyim menjelaskan beberapa hadits yang berkenaan dengan shalat dan salam Kepada Rasulullah, sekaligus menyeleksi hadits sahih
dari yang tidak sahih, tempat dan waktu yang tepat untuk bershalawat dan juga rahasia do’adan hikmah yang terkandung di dalamnya.
8. “Miftâh Dâr Al-Sa’âdah.” Buku ini memuat informasi dan
keutamaannya, tentang hikmatullah dalam penciptaan makhluk dan penurunan syari’atnya, serta tentang kenabian dan urgensinya. Serta
pembahasan-pembahasan lainnya seputar masalah ini. 9.
“Madārij al-Sâlikîn Baina Manazila Iyyaka Na’budfu wa Iyyaka Nasta’in.” Ini merupakan buku terbaik dari karya Ibn Qayyim untuk
membina jiwa dan akhlak, agar berperilaku seperti orang-orang bertakwa yang jujur, yang bersih jiwanya dengan takwa dan bersinar
hatinya dengan hidayah Allah Swt.
36
BAB III LATAR BELAKANG PERKEMBANGAN ZUHUD