Unsur-unsur Dakwah Pengertian Dakwah

Berikut ini adalah unsur-unsur dakwah menurut Moh. Ali Aziz: 13

1. Unsur-unsur Dakwah

a. Da’i atau Subjek Dakwah Da’i atau subjek dakwah adalah pelaku atau pelaksana yang dilakukan perorangan atau kelompok baik itu muslim dan muslimah yang diberi tugas oleh Allah untuk mengajak orang lain kepada agamanya dengan persyaratan-persyaratan tertentu baik itu secara kualitas maupun kuantitas sesuai dengan kemampuannya masing- masing. b. Mad’u atau Objek Dakwah Mad’u dapat dikatakan pula mitra dakwah atau penerima dakwah. Mad’u yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam maupun tidak, atau dengan kata lain manusia secara keseluruahan. c. Materi Dakwah Pada dasarnya materi dakwah Islam tergantung pada tujuan dakwah yang hendak dicapai. Namun secara global dapatlah dikatakan bahwa materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok, yaitu: 13 Moh. Ali Aziz, Ilmu dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2004, cet. Ke-1, h. 79 1 Masalah Keimanan Aqidah Aqidah dalam Islam adalah bersifat i’tiqad bathiniyah yang mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan Rukun Iman. Masalah aqidah ini secara garis besar ditunjukan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya: : . : ; :;345 ی , ﺵ , .A B C D . E Artinya: “Iman adalah engkau percaya kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, kepada hari akhir dan engkau beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk.” H.R. Al-Bukhari, I19,20 dan Muslim. 14 2 Masalah Keislaman Syariah dalam Islam adalah berhubungan erat dengan amal lahir nyata dalam rangka menaati semua peraturanhukum Allah guna mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya dan mengatur pergaulan hidup antar sesama manusia 52:58. Hal ini dijelaskan dalam sabda Nabi SAW: F 5 C A : G 5 H I J . K + L Artinya: “Islam adalah engkau menyembah Allah dan dan tidak berbuat syirik kepada-Nya, engkau mendirikan shalat, membayar zakat yang diwajibkan, puasa Ramadhan dan berhaji ke Baitullah.” H.R. Al-Bukhari, Kitab Al-Iman, Bab Su’alu Jibril An- Nabi SAW wa Anil Iman wal Islam wal Ihsan, no.50 15 14 Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, Penerjemah, Agus Hasan Bashori, Kitab Tauhid 2, Jakarta: Darul Haq, 1998, cet. Ke-1, h. 15 15 Ibid, h. 10 3 Masalah Budi Pekerti Akhlakul karimah Masalah akhlak dalam aktivitas dakwah sebagai materi dakwah merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi keimanan dan keislaman seseorang. Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti masalah akhlak kurang penting dibandingkan dengan masalah keimanan dan keislaman. Akan tetapi akhlak adalah sebagai penyempurna keimanan dan keislaman, sebab sabda Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda yang artinya: “Aku Muhammad diutus oleh Allah di dunia ini hanyalah untuk menyempurnakan akhlak.” Hadits Shahih 16 d. Metode Dakwah Metode dakwah menyangkut masalah bagaimana caranya dakwah itu harus dilaksanakan. Kegiatan-kegiatan dakwah yang telah dirumuskan akan efektif bilamana dilaksanakan dengan mempergunakan cara-cara yang tepat. Cara tersebut dalam Al-Qur’an dirumuskan dengan istilah bil hikmah. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat An- Nahl ayat 125: +,- . 01 , 2 34 +,- 5 7, 8 9 2 : ; =  4 ? 2 AB C D E F?02 A 4G +0 H 5 D 2 E F?02 +IJ 8+K?7, GL Artinya: “Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan bantulah mereka dengan cara yang terbaik, sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa 16 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Startegi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983, h. 60 saja yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” Q.S. 16:125 17 Ayat tesebut memberikan pedoman bagaimana dakwah harus dilaksanakan, yaitu dengan cara: 1 Hikmah; kemampuan untuk memilih bentuk yang tepat dan mempergunakannya secara tepat. 18 2 Mau’idzatil hasanah; tutur kata pendidikan dan nasihat-nasihat yang baik. 19 3 Mujadalah billati hiya ahsan; suatu percakapan atau kegiatan dalam bentuk tukar pikiran yang dilakukan untuk memberi kepuasan yang tadinya tidak dapat menerima sesuatu dengan baik. 20 e. Media Dakwah Media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Media dakwah ini dapat berupa barang material, orang, tempat, kondisi tertentu dan sebagainya. 21 f. Tujuan Dakwah Sedangkan tujuan dakwah menurut Wardhi Bachtiar adalah mencapai masyarakat yang adil dan makmur serta mendapat ridho Allah SWT. 22 Menurut Rafiudin dan Maman Abdul Jalil memberikan pengertian bahwa tujuan dakwah adalah semata-mata karena Allah. 17 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an’, Jakarta: Lentera Hati, 2002, cet. Ke-4, Vol. 7, h. 383 18 M. Natsir, Fiqh Da’wah, Surabaya: Yayasan Kesejahteraan Pemuda Islam Surakarta, 1970, cet. Ke-1, h. 16 19 Syaikh Abdur Rahman Abd. Khaliq, Penerjemah, Salim Buzemool, Strategi Dakwah Syar’iyyah, Jakarta: Pustaka Mantik, 1996, cet. Ke-1, h. 107 20 Ibid, h. 158 21 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, h. 63 22 Wardhi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997, h. 37 Dakwah yang bertujuan selain Allah atau menyertai tujuan-tujuan yang lain, seperti tujuan dalam kepentingan pribadi adalah suatu penyimpangan. 23

2. Manajemen Dakwah