BAB IV RESPON MAHASISWA UIN JAKARTA TERHADAP PENGGUNAAN
BAHASA ARAB DAN INGGRIS DALAM KHUTBAH JUM’AT DI MASJID STUDENT CENTER UIN JAKARTA
C. Tanggapan Mahasiswa Terhadap Khutbah Jum’at Berbahasa Arab
Khutbah Jum’at merupakan salah satu media dakwah yang tidak akan pernah hilang dalam sejarah peradaban Islam. Khutbah Jum’at juga mempunyai
peranan penting dalam perkembangan agama Islam. Dimana di dalam khutbah Jum’at tersebut menyampaikan pesan-pesan keagamaan kepada jama’ah yang
mengikuti khutbah tersebut dan dapat direalisasikan pada kehidupan sehari-hari. Khutbah yang selalu dilakukan pada hari Jum’at, tepat pada waktu shalat
Dzuhur, dan menjadi bagian yang dianggap wajib diikuti oleh seluruh umat Islam diseluruh dunia.
Oleh karena itu, setiap mahasiswa atau siapa pun yang memiliki minat dalam mengembangkan bidang dakwah khususnya dakwah bil lisan harus
senantiasa meningkatkan kemampuan mereka di dalam menyampaikan pesan dakwahnya, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan dakwah
Islam. Demi peningkatan kualitas khutbah inilah seorang khatib patut mengetahui bagaimana respon mad’u terhadap pesan yang ia sampaikannya.
Respon yang akan timbul dari jama’ah yang mengikuti khutbah Jum’at di masjid Student Center terhadap khutbah Jum’at berbahasa Arab akan berbeda,
kemungkinan ini bias terjadi karena setiap jama’ah memiliki penguasaan bahasa yang berbeda-beda, baik itu dalam bahasa Arab maupun dalam bahasa Inggris.
Tanggapan mahasiswa terhadap khutbah Jum’at, penulis jelaskan dengan menggunakan angket yang didalamnya terdapat pertanyaan-pertanyaan tentang
khutbah Jum’at berbahasa Arab dan dijelaskan dengan mengunakan tabel-tabel dibawah.
untuk itulah maka penulis dengan ini akan menjabarkan beberapa hasi- hasil penelitian penulis berdasarkan penggunaan angket yang disebarkan kepada
jama’ah yang sebagian besar mahasiswa UIN Jakarta dalam format tabel-tabel sebagai berikut:
TABEL 1 Tingkat Rutinitas Responden yang Melaksanakan Shalat Jum’at Di masjid
Student Center UIN Jakarta No
Responden Frekuensi
Persentase
1 Selalu
5 7
2 Sering
38 54
3 Jarang
14 20
4 Tidak pernah
13 19
Jumlah 70
100
Dalam tabel diatas responden mempunyai rutinitas yang berbeda-beda dengan ini penulis bisa melihat lebih jelas. Responden yang selalu melaksanakan
shalat Jum’at di masjid Student Center UIN Jakarta sebanyak 5 responden atau sama dengan 7, responden yang sering tetapi tidak selalu melakukan shalat
Jum’at di masjid Student Center sebanyak 38 responden atau sama dengan 54. Sedangkan jumlah responden yang jarang melakukan shalat Jum’at sebanyak 14
jama’ah atau sama dengan 20, dan jumlah jama’ah yang tidak pernah berjumlah
13 responden sama dengan 19. Dengan demikian mahasisawa masih tetap melakukan shalat Jum’at dan memiliki minat yang cukup banyak.
TABEL 2 Faktor pendorong responden memilih masjid student center
No Faktor Pendorong
Frekuensi Persentase
1 Karena Khutbahnya Berbahasa
Asing 6
8
2 Karena Dekat
48 69
3 Ikut Teman
16 23
Jumlah
70 100
Pada tabel ini penulis membahas tentang beberapa faktor pendorong responden untuk memilih melaksanakan shalat jum’at dan mengikuti khutbah
jum’at di masjid student center. Pertama jumlah responden yang mengakui faktor pendorongnya Karena Khutbahnya Berbahasa Asing, 6 responden atau 8.
Faktor yang kedua Karena Dekat, 48 responden atau sama dengan 69. Sedangkan faktor yang terakhir yaitu karena Ikut Teman, berjuumlah 16
responden atau 23 dari jumlah keseluruhan. Jumlah yang paling banyak adalah responden yang memiliki alasan karena dekat, dengan demikian faktor demikian
yang bisa menimbulkan respon yang cukup kecil terhadap penyiamakan dan pemahaman terhadap khutbah-khutbah yang disampaikan oleh para khatib di
masjid Student Center.
TABEL 3 Jumlah Responden yang Mengetahui Khutbah Jum’at di Masjid Student
Center Menggunakan Bahasa Asing No
Responden Frekuensi
Persentase
1 Sudah Tahu
42 60
2 Belum Tahu
28 40
Jumlah 70
100
Sebagian besar jama’ah yang melaksanakan Shalat Jum’at di masjid Student Center adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, jumlah responden yang sudah
tahu bahwa khutbah Jum’at di Masjid Student Center UIN syarif Hidayatullah
Jakarta menggunakan bahasa asing adalah 42 responden atau sama dengan 60, sedangkan responden yang belum tahu adanya informasi tersebut berjumlah 28
responden atau 40. Jadi jelas diketahui bahwasannya tidak seluruh mahasiswa mengetahui khutbah Jum’at di masjid Student Center dengan menggunakan
bahasa asing yaitu bahasa Arab dan Inggris.
TABEL 4 Kelompok Responden Yang Menilai Baik Khutbah Berbahasa Arab
Berdasarkan Tingkat Semester No
Jenis Respon Tingkat
Semester Frekuensi
Persentase
2-6 12
60 1
Menilai Baik 8-12
8 40
Jumlah
20 100
Pernyataan responden yang menilai baik Khutbah jum’at berbahasa arab, mempunyai latar belakang responden atau tingkatan semester yang berbeda-beda.
Tabel diatas menguraikan bahwa mahasiswa dari semester 2 sampai 6 yang menilai baik khutbah berbahasa arab, 12 atau sama dengan 60.
Sedangkan mahasiswa semester 8 sampai 12, hanya 8 atau sama dengan 40 dari jumlah keseluruhan mahasiswa yang menilai baik khutbah jum’at
berbahasa arab di masjid student center UIN Jakarta.
TABEL 5 Kelompok Responden Yang Menilai Kurang Baik Khutbah Berbahasa Arab
Berdasarkan Tingkat Semester No
Jenis Respon Tingkat
Semester Frekuensi
Persentase
2-6 32
64 1
Menilai Kurang Baik 8-12
18 36
Jumlah 50
100
Menurut tabel di mahasiswa semester 2 sampai 6 yang menilai kurang baik sebesar 32 atau 64. Sedangkan jumlah mahasiswa yang menilai kurang
baik khutbah jum’at berbahasa arab dari snester 8 sampai 12, 18 atau setara dengan 36 saja. Dalam jumlah responden di atas sebagian mahasiswa yang
menilai kurang baik terhadap khutbah Jum’at berbahasa Arab adalah fakultas ekonomi dan saint dan teknologi.
TABEL 6 Jumlah Pendapat Responden Terhadap Penggunaan Bahasa yang Sebaiknya
Dalam Penyampaian Khutbah Jum’at di Masjid Student Center UIN Jakrata
No Responden
Frekuensi Persentase
1 Bahasa Indonesia
36 51
2 Bahasa Asing
10 14
3 Bergantian bahasa asing dan
Indonesia 24
35
Jumlah
70 100
Dalam tabel yang telah di jabarkan di atas bahwa jumlah mahasiswa yang memilih untuk menggunakan Bahasa Indonesia dalam penyampaian khutbah
Jum’at lebih banyak yaitu dengan jumlah responden 36 atau 51. Sedangkan jumlah responden yang memilih Bahasa Asing ada 10 responden dalam persentase
14. Dan yang lebih senang jika khutbah Jum’at bisa secara bergantian antara bahasa Asing dan bahasa Indonesia
mencapai 24 responden atau 35 dari persentase keseluruhan. Dari jumlah di atas sudah tentu responden lebih memilih
bahasa Indonesia karena bahasa ini adalah bahasa sehari-hari yang bisa setiap hari kita dengar dan katakana.
TABEL 7 Jumlah Pendapat Responden Terhadap Penggunaan Bahasa Asing Dalam
Khutbah Jum’at di Masjid Student center No
Responden Frekuensi
Persentase
1 Sangat Baik
21 30
2 Biasa Saja
49 70
Jumlah 70
100
Dalam tabel ke 7 ini menerangkan bahwa pendapat responden terhadap penggunaan bahasa Asing dalam khutbah Jum’at ad yang mengatakan sangat baik
ada juga yang mengatakan biasa saja. Namun jika kita lihat responden yang mengatakan biasa saja lebih banyak yaitu 49 responden atau 70. Sedangkan
yang mengatakan sangat baik justru hanya 21 responden atau 30 dari jumlah keseluruhan. Responden berpendapat terhadap penggunaan bahasa asing ini
kurang efektif dalam digunakan dalam khutbah Jum’at di masjid Student Center UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
TABEL 8 Jumlah Pendapat Responden Tentang Manfaat Apa Saja yang Bisa dari
Penyampaian Khutbah Jum’at No
Responden Frekuensi
Persentase
1 Memperlancar
Bahasa Asing
Bagi MahasiswaJama’ah 20
29
2 Mendukung Program UIN Untuk
Menjadi Universitas
Bertaraf Internasional
33 47
3 Meningkatkan Gengsi Civitas
Akademika UIN 17
24
Jumlah
70 100
Khutbah Jum’at selalu akan mendatangkan manfaat untuk semua jama’ah yang mendengarkannya, begitu pula dalam tabel di atas. Menurut data tabel di
atas bahwa manfaat khutbah Jum’at berbahasa asing dapat memperlancar bahasa asing
bagi para jama’ah memperoleh 20 responden atau 29. Manfaat lain yaitu dapat mendukung program UIN untuk menjadi universitas bertaraf internasional
memperoleh 33 responden atau 47. Sedangkan manfaat lainnya dengan meningkatkan gengsi civitas akademika UIN memperoleh 17 responden atau 24
dari jumlah keseluruhan. Responden menilai dengan menggunakan bahasa Arab dan Inggris ini dapat mendukung program UIN Syarif Hidayatullah untuk menjadi
universitas bertaraf internasional.
TABEL 9 Jumlah Resonden yang Menyimak Dengan Baik Khutbah Jum’at Berbahasa
Arab
No Responden
Frekuensi Persentase
1 Memperhatikan
17 25
2 Kurang Memperhatikan
42 60
3 Tidak Memperhatikan
11 15
Jumlah 70
100
Adapun mendengarkan khutbah Jum’at merupakan syarat sahnya shalat Jum’at, namun kita bisa melihat dari tabel di atas menerangkan bahwa tidak
semua para Jama’ah menyimak atau memperhatikan dengan baik khutbah Jum’at berbahasa Arab. Responden yang memperhatikan hanya 17 responden atau dalam
persentase 25, sedangkan yang kurang memperhatikan mencapai 42 responden atau 60. Dan responden yang tidak memperhatikan 11 responden atau 15 dari
jumlah keseluruhan. Dengan demikian responden menyimak khutbah Jum’at berbahasa Arab lebih kurang memperhatikan atas apa yang disampaikan khatib.
TABEL 10 Jumlah Reponden yang Menilai Retorika Khatib Dalam Menyampaikan
Khutbah Jum’at di Masjid Student Center No
Responden Frekuensi
Persentase
1 Sangat Baik
8 11
2 Baik
48 69
3 Kurang Baik
14 20
Jumlah 70
100
Menurut tabel di atas menerangkan bahwa jumlah responden yang menilai retorika khatib dalam menyampaikan khutbah Jum’at di masjid Student Center
sangat bervariasi. Responden yang menilai sangat baik mencapai 8 responden atau 11, responden yang menilai baik 48 responden atau 69, sedangkan yang
menilai kurang baik 14 responden atau 20 dari jumlah keseluruhan. Retorika yang dinilai oleh responden terhadap khatib adalah suatu respon yang bisa
mewakili terhadap penyampaian retorika khatib yang baik.
TABEL 11 Jumlah Responden yang Menilai Tingkat Kemampuan Khatib Dalam
Menguasai Bahasa Asing di Masjid Student Center No
Responden Frekuensi
Persentase
1 Sangat Baik
8 11
2 Baik
26 37
3 Biasa-Biasa Saja
18 26
4 Tidak Tahu
18 26
Jumlah 70
100
Penguasaan dan kemampuan khatib dalam menguasai bahasa asing sangatlah penting karena seorang khatib tidak akan bisa sempurna menyampaikan
isi khutbahnya jika khotib tersebut tidak menguasai bahasa asing tersebut. Hal ini menjelaskan bahwa para jama’ah pun dapat menilai tingkat kemampuan khatib
dalam menguasai bahasa asing. Responden yang menilai sangat baik 8 responden atau 11, yang menilai baik 26 responden atau 37, sedangkan yang menilai
biasa-biasa saja 18 responden atau 26, dan yang menilai tidak tahu 18
responden atau 26 dari jumlah keseluruhan. Pada tabel di atas responden menilai bahwa dalam penggunaan bahasa Arab dan bahasa Inggris baik, dengan
demikian responden dengan sendirinya akan belajar memahami secara bertahap, disetiap penyampaian khutbah berikutnya.
D. Tanggapan Mahasiswa Terhadap Khutbah Jum’at Berbahasa Inggris