BAB 4. HASIL PENELITIAN
Sampel diperoleh dari anak diare yang berobat ke unit pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Secanggang dari Agustus 2009
sampai Januari 2010. Diperoleh sampel 123 anak yang menderita diare akut dengan derajat dehidrasi yang berbeda. Dieksklusikan 11 anak dari
penelitian karena : 8 anak menderita gizi buruk, 1 anak dengan dehidrasi berat, dan 2 anak tidak mendapat persetujuan dari orang tua. Setelah
diperoleh 112 anak diare yang memenuhi kriteria inklusi, sampel dibagi menjadi 2 kelompok secara acak terbuka, sehingga diperoleh 56 anak
menjadi kelompok asam folat dan 56 anak kelompok plasebo. Kedua kelompok selanjutnya masing-masing diberi obat selama 5 hari dan
dipantau sampai sembuh Gambar 4.1. Gambaran karakteristik subjek terlihat pada tabel 4.1. Tidak ada
perbedaan karakteristik antara subjek penelitian, dimana rerata usia subjek 24 bulan, dan sebagian besar tingkat pendidikan orangtua sekolah dasar .
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1. Profil penelitian Tingkat keparahan diare sebelum diobati antara kedua kelompok tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam hal frekuensi, konsistensi, volume, durasi, serta derajat dehidrasi. Sebagian besar konsistensi buang air besar masih
cair, frekuensi 5 x per hari, durasi diare kedua kelompok rata-rata 30.76 jam, serta diare tanpa dehidrasi. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.1. Karakteristik sampel penelitian
112 anak yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
Asam folat n=56 Plasebo n=56
Mengikuti penelitian dan pemantauan selama 5 hari
n = 56 Mengikuti penelitian dan
pemantauan selama 5 hari n = 56
123 anak penderita diare
11 anak dieksklusikan: 8 menderita gizi buruk
1 dehidrasi berat 2 tidak disetujui orang tua ikut
dalam penelitian
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik Asam folat
n=56 Plasebo
n=56 Umur bulan, rerata SD
22.6 12.14 25.6 10.43
Jenis kelamin, n Laki-laki
26 46.4 28 50.0
Perempuan Usia ayah tahun, rerata SD
BBTB, rerata SD Usia ibu tahun, rerata SD
30 53.6 31.8 4.93
98.1 20.21 28.5 4.78
28 50.0 32.1 6.78
96.5 20.7 29.0 6.09
Pendidikan ayah, n SD
17 30.4 23 41.1
SMP 18 32.1
25 44.6 SMU
21 37.5 7 12.5
D3D4 1 1.8
S1S2 Pendidikan ibu, n
SD 24 42.9
26 46.5 SMP
18 32.1 20 35.7
SMU 14 25.0
10 17.8 D3D4
S1S2 Pekerjaan ayah, n
PNS 1 1.8
Karyawan Swasta 1 1.8
Wiraswasta 22 39.3
9 16.1
Universitas Sumatera Utara
PetaniNelayan 33 58.9
45 80.3 Tidak Bekerja
1 1.8 Pekerjaan ibu, n
PNS 1 1.8
Karyawan Swasta 1 1.8
Wiraswasta 6 10.7
1 1.8 PetaniNelayan
32 57.1 31 55.4
Tidak Bekerja 17 30.4
23 41.0 Penghasilan ayahbulan, n
Rp. 500 ribu 10 17.9
28 50.0 Rp. 500 ribu – 1 juta
39 69.6 24 42.9
Rp. 1 juta – 3 juta 6 10.7
4 7.1 Rp. 3 juta
Tidak ada penghasilan 1 1.8
Penghasilan ibubulan, n Rp. 500 ribu
26 46.4 33 58.9
Rp. 500 ribu – 1 juta 14 25.0
Rp. 1 juta – 3 juta Rp. 3 juta
Tidak ada penghasilan 16 28.6
23 41.1
Tabel 4.2. Karakteristik diare sebelum pengobatan
Universitas Sumatera Utara
Keparahan diare akut
Frekuensi xhari, rerata SD Konsistensi, n
cair lembek
Volume tinja ccx, rerata SD Lama diare jam, rerata SD
Derajat dehidrasi, n tanpa dehidrasi
dehidrasi ringan sedang
Asam folat N = 56
5.6 2.16 46 82.1
10 17.9 72.7 26.46
32.0 18.44 44 78.6
12 21.4
Plasebo N = 56
5.0 1.34 48 85.7
8 4.3 79.3 24.56
29.6 16.68 42 75.0
14 25.0
Pengamatan keparahan diare pada anak yang diberi obat dan plasebo dilakukan setiap hari . Pengamatan yang dilakukan meliputi frekuensi
diare, konsistensi tinja, volume tinja, serta durasi diare yang terjadi. Tabel 4.2
Dari gambar 4.2 terlihat bahwa frekuensi diare berbeda secara signifikan antara kedua kelompok asam folat dan plasebo mulai hari ketiga pemberian
obat.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2. Frekuensi diare selama pengobatan
Tabel 4.3.Konsistensi tinja selama pengobatan
Konsistensi tinja
Asam folat N = 56 BAB - cair lembek normal
n n n n Plasebo N = 56
BAB - cair lembek normal n n n n
Hari 1
a
Hari II
b
Hari III
c
Hari IV
d
Hari V
e
0 46 82.1 10 17.9 0 0 30 53.6 25 44.6 1 1.8
3 5.4 3 5.4 43 76.8 7 12.5 23 41.1 0 22 39.3 11 19.6
39 69.6 0 8 14.3 9 16.1 0 48 85.7 8 14.3 0
0 42 75.0 14 25.0 0 1 1.9 15 26.8 40 71.4 0
4 7.1 1 1.8 46 82.1 5 8.9 24 42.9 0 18 32.1 1425.0
Universitas Sumatera Utara
Ket a: IK 95 = - 0.10; 0.17 P = 0.59 d: IK 95 = - 0.91; - 0.19 P = 0.003 b: IK 95 = 0.03; 0.43 P = 0.02 e: IK 95 = - 1.12; - 0.13 P = 0.02
c: IK 95 = 0.05; 0.48 P = 0.02
Konsistensi tinja kedua kelompok berbeda secara signifikan sejak hari kedua pengobatan, sedangkan pada hari pertama tidak ditemukan
perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok. Meskipun demikian, terdapat penurunan persentase konsistensi tinja cair atau lembek pada kedua
kelompok dari hari pertama sampai hari kelima pengobatan. Hal ini dapat terlihat pada tabel 4.3 di atas.
Gambar 4.3. Rerata volume tinja selama pengobatan Pengamatan terhadap volume tinja didapati bahwa volume tinja
Universitas Sumatera Utara
selama pengobatan pada kedua kelompok berbeda secara signifikan mulai hari kedua pengobatan , dimana rata-rata volume tinja per hari diare
pada kelompok asam folat lebih cepat berkurang daripada kelompok plasebo. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.3.
Tabel 4.4. Rerata durasi diare
Lama diare jam
Asam folat rerata SD
Plasebo rerata SD
IK 95 P
obat - sembuh awal diare - sembuh
91.3 24.82 123.6 32.9
117.9 22.08 147.4 33.06
-36.50; -16.64 -38.41; -9.94
0.001 0.001
Penyembuhan diare berbeda secara signifikan baik bila dinilai sejak dari pemberian obat maupun sejak awal diare sampai subjek sembuh Tabel
4.6.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5. PEMBAHASAN