konsistensi buang air besar dan muntah, intake cairan dan urine output, riwayat perjalanan, penggunaan antibiotika, dan obat-obatan lain yang bisa
menyebabkan diare.
7,25
Pemeriksaan fisik pada diare akut untuk menentukan beratnya penyakit dan derajat dehidrasi yang terjadi. Evaluasi lanjutan berupa tes
laboratorium tergantung lama dan beratnya diare, gejala sistemik, dan adanya darah di feses. Pemeriksaan feses rutin untuk menemukan lekosit
pada feses yang berguna untuk mendukung diagnosis diare. Jika hasil tes negatif, kultur feses tidak diperlukan.
24
2.6. Prinsip Tatalaksana Penderita Diare
Elemen esensial untuk penanganan anak dengan diare adalah terapi rehidrasi, melanjutkan pemberian makanan, dan menggunakan antimikroba
hanya untuk diare berdarah, kolera berat, atau infeksi non-intestinal berat. Pemberian makanan dan menjaga higiene sanitasi mengurangi angka
kesakitan diare.
5,34,35
Menurut ketentuan World Health Organization WHO dalam revisi keempat
tahun 2005 mengenai tatalaksana diare akut pada anak
menyebutkan, tujuan pengobatan diare akut pada anak adalah :
5
1. Pencegahan dehidrasi bila tidak dijumpai tanda - tanda dehidrasi.
2. Pengobatan dehidrasi bila dijumpai tanda – tanda dehidrasi.
Universitas Sumatera Utara
3. Mencegah timbulnya kurang kalori protein dengan cara memberikan
makanan selama diare berlangsung dan setelah diare berhenti. 4
Mengurangi lama dan beratnya diare dan mengurangi kekambuhan diare pada hari - hari mendatang dengan memberikan zink dosis 10
mg sampai 20 mg selama 10 sampai 14 hari. Dalam tatalaksana ini terlihat yang menjadi prioritas dalam pengobatan
diare akut pada anak adalah mengganti cairan tubuh yang hilang, karena penderita diare dapat meninggal akibat penyulit yang ditimbulkannya
dehidrasi dengan segala akibatnya, gangguan keseimbangan elektrolit dan asam-basa.
35,36
WHO menganjurkan pemberian oralit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang melalui diare, untuk mencegah dehidrasi preventif,
mengobati dehidrasi terapi dan mencegah dehidrasi kembali maintenance pada penderita yang dehidrasinya sudah teratasi. Bila pemberian oralit gagal
harus diberikan pengganti cairan yang hilang secara intravena dan penderita harus dirawat di rumah sakit. Pemberian cairan didasarkan pada derajat
dehidrasi yang terjadi.
5,38,39
Penentuan derajat dehidrasi dapat dilihat pada Tabel 2.1
Setelah rehidrasi selesai, makanan segera diberikan walaupun diare masih terus berlangsung. Tujuannya untuk mencegah terjadinya kurang
kalori protein karena anak dengan diare akan kehilangan berat badan sebanyak 1 setiap harinya, mempercepat rehabilitasi mukosa usus yang
Universitas Sumatera Utara
rusak dan mengurangi pemecahan lemak dan protein tubuh, sehingga mengurangi pembentukan asam-asam organik dan mencegah terjadinya
asidosis metabolik. ASI pada anak yang menderita diare harus tetap
diberikan.
36,39
Tabel 2.1 Penentuan derajat dehidrasi pada diare
5
GEJALA TANDA KLASIFIKASI DEHIDRASI
TANPA DEHIDRASI RINGAN-SEDANG
BERAT
Keadaan umum Baik, Sadar
Gelisah LetargiTidak sadar
Mata Normal
Cekung Cekung
Rasa haus Minum biasa, tidak
haus Sangat haus
Tidak bisa minum Turgor kulit
Kesimpulan Kembali cepat
Tanpa dehidrasi Kembali lambat
Dehidrasi ringan- sedang
Kembali sangat lambat Dehidrasi berat
Pembacaan tabel dari kanan ke kiri
Kesimpulan: derajat dehidrasi ditentukan bila dijumpai ≥ dua gejala tanda
pada kolom yang sama.
2.7. Peran Asam Folat Dalam Mengurangi Keparahan Diare Akut