Gejala Klinis Diare Diagnosis Diare

bahwa bakteri enteropatogen sering menimbulkan diare dengan menggunakan lebih dari satu mekanisme tadi secara bersamaan. 16 Salah satu jenis virus enteropatogen yang sering menyebabkan diare adalah rotavirus. 25,26 Infeksi rotavirus ini umumnya mengenai jejunum, tetapi dapat menyebar ke seluruh usus halus sehingga menimbulkan diare yang hebat. Virus ini menimbulkan diare dengan cara menginvasi epitel villi atau proses endositosis sehingga terjadi kerusakan sel yang matur. Sel yang matur ini akan diganti oleh sel immatur yang berasal dari proliferasi sel-sel kripta. 16,26,27 Sel immatur ini mempunyai kapasitas absorpsi yang kurang dibandingkan dengan sel-sel matur, juga aktifitas disakaridase yang terdapat di sel immatur ini masih kurang sehingga terjadi gangguan pencernaan karbohidrat. 28-30 Parasit yang sering menyebabkan diare adalah Giardia lamblia dan Cryptosporidium. 16,23 Bagaimana sebenarnya kedua parasit enteropatogen ini menyebabkan diare masih belum jelas, mungkin dengan melibatkan satu atau lebih mekanisme di bawah ini : 16 1. Bekerja sebagai barier mekanik sehingga mengganggu absorpsi. 2. Kerusakan langsung pada mukosa usus. 3. Pembentukan eksotoksin. 4. Menimbulkan reaksi imunologik. 5. Mengubah bentuk normal dari motilitas usus.

2.4. Gejala Klinis Diare

Universitas Sumatera Utara Pasien dengan diare menunjukkan gejala klinis tergantung penyebabnya. Infeksi enterik menimbulkan tanda-tanda keterlibatan saluran pencernaan serta manifestasi dan komplikasi sistemik. Keterlibatan saluran pencernaan dapat mencakup diare, mual, muntah, malabsorpsi, dan nyeri perut. 7,31 Manifestasi sistemik dapat meliputi demam, malaise, dan kejang-kejang. 5,7 Infeksi ekstraintestinum akibat patogen enterik adalah penyebaran lokal, menyebabkan vulvovaginitis, infeksi saluran kencing, dan keratokonjungtivitis. Penyebaran jauh dapat menimbulkan endokarditis, osteomielitis, meningitis, pneumonia, hepatitis, peritonitis, korioamionitis, infeksi jaringan lunak, dan tromboflebitis septik. Mekanisme ekstraintestinal akibat imun patogen enterik biasanya terjadi sesudah diare sembuh. 7 Dehidrasi dapat terjadi jika diare berat dan intake oral kurang karena mual dan muntah. 23,24 Manifestasi klinis akibat dehidrasi ini berupa rasa haus, penurunan urin output dengan urin yang pekat, mata cekung, dan turgor kembali lambat. Pada beberapa kasus yang berat bisa terjadi gagal ginjal akut dan perubahan sensorium seperti iritabilitas, stupor, atau koma. 23,32,33

2.5. Diagnosis Diare

Diagnosis diare akut berdasarkan gejala klinis yang muncul. Dibutuhkan informasi tentang kontak dengan penderita gastroenteritis, frekuensi dan Universitas Sumatera Utara konsistensi buang air besar dan muntah, intake cairan dan urine output, riwayat perjalanan, penggunaan antibiotika, dan obat-obatan lain yang bisa menyebabkan diare. 7,25 Pemeriksaan fisik pada diare akut untuk menentukan beratnya penyakit dan derajat dehidrasi yang terjadi. Evaluasi lanjutan berupa tes laboratorium tergantung lama dan beratnya diare, gejala sistemik, dan adanya darah di feses. Pemeriksaan feses rutin untuk menemukan lekosit pada feses yang berguna untuk mendukung diagnosis diare. Jika hasil tes negatif, kultur feses tidak diperlukan. 24

2.6. Prinsip Tatalaksana Penderita Diare