Pendugaan Langsung Bobot Respons Impuls Penetapan Parameter r,s,b Pendugaan Deret Gangguan n

1.0 0.8 0.6 0.4 0.1 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1.0 2 4 6 8 10 12 Lag Gambar 3.2 Plot Autokorelasi Pemutihan deret Input 1.0 0.8 0.6 0.4 0.1 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1.0 2 4 6 8 10 12 Lag Gambar 3.3 Plot Autokorelasi Pemutihan deret Output

3.3 Pendugaan Langsung Bobot Respons Impuls

Cara menaksir bobot respons impuls adalah dengan mengkonversikan nilai korelasi silang kedalam bobot respons impuls sebagai berikut : α β αβ S S k r v k = Untuk nilai v ,. .. , v 12 dapat dilihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 3.11 Pendugaan Langsung Bobot Respons Impuls v Nilai v Nilai -0.013721 7 0.38803 1 -0.04540 8 0.16445 2 -0.37330 9 0.01432 3 0.01493 10 -0.13721 4 -0.02219 11 -0.88482 5 -0.30671 12 0.03682 6 -0.07869

3.4 Penetapan Parameter r,s,b

Dari hasil korelasi silang dan pendugaan bobot respons impuls, maka nilai yang signifikan dari nol adalah lag ke 7, artinya terdapat 7 bulan penundaan sebelum x t mempengaruhi y t . dengan demikian nilai b=7 ; s =1 ; r =1 Sehingga bentuk persamaannya menjadi : t t t n x B B y + − − = −7 1 1 1 δ ω ω

3.5 Pendugaan Deret Gangguan n

t Dengan nilai taksiran bobot respons impuls dapt dihitung dugaan deret gangguan dengan rumus : 12 12 2 2 1 1 ... − − − − − − − − = t t t t t t x v x v x v x v y n Nilai atau bobot yang digunakan untuk mencari deret gangguan adalah dari 13 pembedaan dengan v sampai 12 v telah hilang, maka terdapat nilai t n menjadi 47, karena adanya kehilangan 13 nilai sehingga terjadi 13 penundaan time lag . Universitas Sumatera Utara Dengan demikian dugaan awal deret gangguan t n dimulai dari nilai 14 n , sehingga rumusnya menjadi : = 14 n 2.95279 – 0.01372141 – -0.045038 - … - 0.0368221 Untuk nilai selanjutnya dibuat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.12 Pendugaan Deret Gangguan n t No n t No n t No n t No n t 1 -0.0381 14 0.00724 27 0.0273 40 -0.02051 2 0.02266 15 -0.10050 28 -0.09146 41 -0.03669 3 0.01985 16 -0.00438 29 0.0365 42 0.01184 4 0.04311 17 -0.02569 30 -0.06768 43 0.04324 5 0.04534 18 0.02788 31 0.02259 44 -0.01528 6 0.01384 19 -0.06456 32 0.00359 45 0.02888 7 -0.01985 20 0.02741 30 -0.06768 46 0.00464 8 0.04322 21 -0.01719 34 0.02785 9 -0.00141 22 0.03593 35 -0.03016 10 -0.01649 23 -0.0119 36 -0.05633 11 -0.05729 24 0.00726 37 -0.04604 12 0.01715 25 -0.01186 38 0.01716 13 0.05729 26 0.06352 39 0.01337

3.6 Pendugaan awal parameter model